17

294 27 4
                                    

Alvian masih duduk melamun di kamar nya, ditangan nya terdapat sebuah jarum ukuran lumayan yang sudah ia bungkus dalam plastik bening

Ada sobekan kain pada jarum itu yang ternoda darah, seperti nya setelah di lap, jarum nya di buang

Melihat ukuran jarum itu, ia jadi kasihan dengan sahabat kecil mungil mini ukuran saset yang sedang di yokohama sana

Pasti si pirang kecil itu ketakutan, kesakitan tapi tidak bisa bicara karena sedang di ancam, syukurlah jika orang itu sudah mati, dia sudah melukai sahabat nya

Ya tadi siang sekolah nya ramai dapat kabar kalau murid bernama Lana itu sudah meninggal kecelakaan akibat mobil terbakar

'Apa aku harus beri tahukan ini pada bang Aomin?' batin Alvian bingung

Lelah berpikir, Alvian pilih menghubungi Aomin saja dan bertanya dimana posisinya, ia akan bicarakan hal ini pada Aomin

SKIP

Seperti yang di rencana kan, Alvian datang menemui Aomin yang kebetulan sedang berada di Mansion pribadi nya

Alvian menjelas kan yang ia temukan di kediaman Lana, benda yang di gunakan untuk mengancam dan melukai Nicollette

Ia juga menyampaikan pengakuan Nicollette kalau bukan dia yang mendorong Andrian

Nicollette tidak tau siapa yang mendorong nya, ia hanya melihat orang yang mengancam nya

Aomin menatap jarum beralas sobekan kain bernoda darah itu, itu bekas noda darah adik nya

"Nico memang membully salah 1 dari 3 murid baru kemarin bang, tapi bukan membully dalam konteks kejahatan, Nico bilang ia menyukai orang itu"

Aomin menoleh, mendengar ucapan Alvian, Nicollette menyukai orang itu?, siapa?

"Abang pasti ingat salah satu murid baru yang dandanan nya dulu agak cupu, Nico menyukai orang itu, ia memilih nya sebagai kacung istimewa agar orang itu selalu di dekat Nico"

Aomin mulai mengerti kemana arah pembicaan sahabat adik nya ini, tapi apa benar Nico menyukai Aksa?, yang kita tau hanya Aksa murid baru cupu kemarin

"Oii abang jangan salah paham, Nico menyukai nya dalam konteks kekaguman, haishh anak itu bahkan melayu saat si murid itu tidak hadir kesekolah" Alvian masih berbicara

"Nico memang salah sudah membuat orang jadi kacung nya, ia sudah melakukan nya 3 bulan sebelum ke datangan 3 murid baru itu"

"Dan kau baru memberi tahu ku?"

"Karena yang Nico lakukan hanya memanggil anak-anak yang mau menemani dan membeli kan nya cemilan" sahut Alvian

Aomin terdiam, apa adik nya sekesepian itu, menahan seseorang dengan alasan kacung hanya agar orang itu berada di sebelah nya

Menahan orang lain dengan ancaman bully hanya agar orang itu mau menemani nya bermain, hahh adik nya benar-benar ...

"Dan kebetulan hanya murid baru kemarin yang mau melayani permainan Nico"

"Aku sudah memberi kan beberapa anak buah ku untuk nya, harus nya dia tidak kesepian lagi"

"Aish abang ini tidak mengerti apa, rasa nya tetap berbeda karena dari awal mereka tuan dan majikan atas perintah mu" kesal juga Alvian lama-lama

Ya tentu rasa segan dan takut anak buah nya yang menyamar jadi anak buah sang adik pasti lah ada, karena mereka di perintah langsung oleh Aomin juga mereka tau siapa Nico

Berbeda dengan siswa cupu kemarin yang bertingkah apa ada nya karena memang tidak tau siapa Nico, hingga niat cari muka atau pura-pura itu tidak ada

"Lalu bagai mana dengan anak itu?, apa benar dia kecelakaan lalu lintas?" tanya Alvian, ia yakin tidak begitu cerita nya

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang