03

700 35 5
                                    

Aksara melewati rutinitas bosan nya seperti kemarin-kemarin, di mana dari pagi sampai sian ia akan jadi cupu dan pelayan bos pendek keturunan Erlangga itu, menjelang malam ia menjelma jadi malaikat kematian

Hari ini sekolah Aksara terasa damai, karena bos muda itu tidak hadir di sekolah sejak kemarin, ya setidak nya Aksara tidak perlu memperhatikan bocah itu

Tapi ketenangan nya terganggu saat beberapa siswa lain membully nya, mereka melakukan nya karena Aksara tidak bersama Nicollette, jadi mereka memganggap itu kesempatan

Aksara bukan hanya sekedar di siram kuah bekas sisa makan, tapi juga di pukul dan di jambak hingga kaca mata nya terlepas jatuh

Perundungan itu berlangsung seru tanpa perlawanan Aksara, hingga seorang pria tinggi berambut agak pirang berdiri di depan Aksara

Mata emas nya menatap anak-anak dengan tajam, Aomin si anak kedisiplinan siswa siswi bermasalah, ia suka menghukum orang yang menentang dan menggangu teritori nya, merusak kedamaian telinga dan mata nya

"Pergi ke ruangan BK sebelum aku memanggil kalian 1 per 1" ucap Aomin datar, para siswa siswi itu langsung ngacir bubar, melawant tengah Erlangga bukan hal baik

Aomin berbalik menghadap Aksara dan memberikan kaca mata nya yang patah, Aksara meraih nya dan berterima kasih, ia bersiap melangkah pergi tapi Aomin segera menarik nya ke arah yang berbeda dari arah yang hendak di tuju Aksara

"Hey hey lepas, kau mau membawa ku kemana, ruang loker ke arah situ" protes Aksara

'Srek!' bunyi pintu yang di geser terbuka mengalih kan protesan Aksara, ia melonggok kan kepala nya maju menatap ruangan yang di datangi Aomin

Beberapa anak anggota osis menoleh ke arah Aomin yang berdiri di depan pintu, salah satu nya adalah Alvian

Aomin menarik Aksara masuk tanpa repot menutup pintu kembali, membuat beberapa teman nya berdecak dan berdiri menutup pintu

Kebiasaan Aomin yang kadang lupa menutup pintu, ck ck ck benar-benar, andai bukan Aomin pelaku nya pasti sudah di omeli teman nya itu

Aomin membawa Aksara ke meja nya, menduduk kan siswa cupu itu di kursi nya tanpa peduli bau menyengat yang menguar dari Aksara

Tangan besar itu hampir membuka kancing baju Aksara sebelum menyadari teman-teman nya masih lah berada di ruangan yang sama

Tidak lama ruang santai anak Osis itu kini sepi, menyisakan Aomin dan Aksara di dalam nya, sang ketua bahkan menggerutu tadi, siapa yang ketua siapa yang anggota dumel nya

"Anu tuan, kenapa kau menolong ku?" tanya Aksara penasaran

"panggil aku Aomin" Perintah pria pirang beriris emas itu, Aksara memperhatikan wajah Aomin, ia merasa familyar dengan wajah di depan nya

Walau wajah ini terkesan lebih tegas dan dingin, ingatan nya berputar ke wajah bocah berisik yang juga beriris emas dengan rambut sedikit lebih kuning dari ini

Apa mereka saudara?, batin Aksara tenggelam dalam pikiran nya, hingga tidak menyadari kalau Aomin sudah selesai membersihkan tubuh atas dan rambut nya

Pria golden eyes itu juga bahkan sudah selesai mengganti seragam Aksara tanpa di sadari empu nya

Aksara terpekik kaget saat kuku jari Aomin menekan goresan luka di tangan nya

"Self injuri right" ucap Aomin

Aksara menoleh, memperhatikan wajah pria di depan nya

"Sekarang kau milik ku, aku tidak terima penolakan"

"Heyy.." protes Aksara tidak terima

"Aomin merogoh ponsel nya dan memperlihat kan sesuatu pada Aksara yang membuat pria itu kaget

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang