"Pujian hanya dapat menjatuhkan. Maka janganlah kamu berbangga diri terhadapnya."
"Yes, lagunya berhenti di Ayra!" seru Hendra.
"Maju lu, Ay!" tambahnya semangat.
Menghela napas aku maju ke depan, dan berdiri di depan banyak peserta yang sedang melingkar.
"Pilih joget atau nyanyi pakai gitar?"
Aku cukup tecengang mendengar pilihan yang tidak menguntungkan bagi ku. "Gak ada yang lain, Bang?"
"Gak ada."
"Nyanyi aja, deh,"pasrahku.
"Lagunya gunain bahasa inggris ya, WAJIB!" kata Hendra penuh penekanan.
Ingin sekali rasanya aku menabok wajah menyebalkan Hendra.
"Serah Bang Hendra deh," singkatku. Lalu, melirik ke arah semua orang-orang ada ada di ruangan tersebut. Tatapan kasihan dan prihatin yang terpancar dari wajah mereka, membuat aku mendengus geli.
"Nih, gitarnya." aku menerima gitar yang Hendra berikan. Tanpa rasa ragu pun aku duduk di kursi yang sengaja di letakkan pada tengah-tengah lingkaran. Setelah mendapat posisi yang nyaman dalam memangku gitar, aku pun mulai memainkannya.
"Lily was a little girl"
Suara itu terdengar indah di telinga orang-orang yang mendengarnya. Termasuk, Daffa yang juga menatap kagum ke arah Ayra. Hari ini pertama kalinya ia mendengar sahabatnya bernyanyi sekaligus memangku gitar.
Ternyata, Ayra memiliki kemampuan yang tidak semua orang tahu. Ia yang sebagai sahabat saja, tidak pernah tahu akan hal tersebut.
"Afraid of the big, wide world"
"She grew up within her castle walls"
"Now and then, she tried to run"
"And then on a night with the setting sun"
"She went in the woods away"
"So afraid, all alone"
"They warned her, don't go there"
Semua orang serempak bernyanyi dan menjadikan ruangan itu sudah seperti konser dadakan. Melihat hal tersebut, aku tersenyum tipis seraya terus memetik senar gitar.
"There's creatures who are hidin' in the dark"
"Then somethin' came creepin'"
"It told her, Don't you worry, just"
"Follow everywhere I go"
"Top of all the mountains or valley low"
"Give you everything you've been
dreamin' of""Just let me in, ooh"
"Everything you want in gold"
"I'll be the magic story you've been told"
"And you'll be safe under my control"
"Just let me in, ooh"
"Just let me in, ooh"
Aku menghela napas lega. Akhirnya, selesai juga. Kalau boleh jujur nih, aku tidak begitu tahu lagu bahasa asing, dan bersyukur banget lagu alan walker pernah aku hafalin dan pelajarin kunci gitarnya. Jadi, tidak buat malu diri sendiri.
"LAGI!"
"LAGI?!"
"Yah... lagi dong, Ay!" pinta Rara.
Aku hanya menanggapi dengan senyum tipis. Lalu, aku mulai berdiri dan meletakkan gitar di samping kursi.
"Wah, ternyata Ayra punya bakat bernyanyi juga ya, teman-teman. Tepuk tangannya, dong!" intrupsi Hendra.
Aku menundukkan kepala seraya mengucapkan dzikir agar tidak menjadi manusia yang cepat berbesar kepala. Mama pernah mengatakan jika sejatinya pujian hanya akan menjatuhkan, dan aku tidak ingin itu terjadi. Lagian, mereka yang memuji tidak benar-benar mengetahui diriku kecuali yang hanya dapat terlihat oleh mereka. Jadi, buat apa berbangga karena sebuah pujian? Ingat, barang siapa yang begitu girang dengan pujian manusia, setan pun akan merasuk dalam hatinya. Begitu sebuah kalimat yang pernah aku baca dalam sebuah cerita novel spiritual.
Bukannya, semua yang kita punya hanya sebuah titipan dan bukan benar-benar milik kita? Sudah sewajarnya, ketika dapat pujian, kita mengingat Allah swt.
"Silahkan, kembali ke tempat dudukya, Ay."
Aku mengangguk. "Terima kasih!"
"Gw kok, gak tau lu bisa nyanyi, Ay? Sejak kapan?"
"Astagahfirullahaladzim!" aku cukup kaget mendapat pertanyaan yang tiba-tiba dari arah belakang, tepat di dekat telinga kiri.
"Eh, sorry-sorry, gw gak niat ngagetin lu," tutur Daffa.
Aku mengangguk. "Iya, gak, apa-apa. Duduk yang baik, Daf!"
"Iya-iya." balasnya. "Gimana, sejak kapan lu bisa tampil kaya tadi?"
"Sejak tadi. Udah diam, gak usah bawel!" ujar Ayra tegas.
Daffa mendengus kasar, dan memilih diam.
End...
KAMU SEDANG MEMBACA
AFWAN
RandomManusia hanya bisa berencana. Namun, Allah yang menentukan hasil Akhirnya. *** Afwan... Satu kata yang ingin disampaikan kepada orang-orang yang aku sayangi. Kata yang ingin sekali, aku sampaikan pada Abang untuk terakhir kalinya. Namun, hanya sebua...