Hai. Jangan lupa untuk vote dan komen ya. Jangan jadi pembaca gelap. Happy reading!!
•
•
•Tulisan yang membuat kita berimajinasi itu sangat indah bagi seseorang pecinta novel. Tapi kali ini bukan tentang novel.
Hari-hari Luna lewati bersama dengan kedua temannya. Luna memiliki teman yang dapat mengisi kesepian dirinya. Saat ini Luna sedang terduduk dikursi kelas dengan kacamata yang bertengger dimatanya. Mata sipit itu mengejar ejaan yang terus ia baca dengan seksama.Luna sangat gemar membaca terutama membaca sebuah novel, maka dari itu mata yang semula baik-baik saja sekarang diharuskan memakai bantuan kacamata walaupun, ia tidak terlalu sering memakainya.
"Baca apa lo?" tanya Bintang tepat disamping Luna.
Luna melihat kearah Bintang sembari melepas kacamatanya. "Baca novel. Kenapa?"
"Novel apa? Lo suka baca novel?"
Luna menganggukkan kepalanya dan berkata,"emang kenapa?"
"Gak ada, gue cuma nanya."Bintang lalu duduk ditempatnya. Dan Luna pun melanjutkan acara membaca novelnya yang tadi terganggu.
Bintang melirik sekilas kearah Luna. Ekspresinya tidak dapat diartikan. Entah apa yang ingin Bintang lakukan hingga beberapa temannya menghampiri Bintang.
"Ngapain lo, Bin, Tumben di kelas doang?"tanya Haikal seraya menenteng plastik makanan yang ia beli di kantin tadi.
"Lagi males,"ujar Bintang.
"Lo kenal kawannya Luna kan? Siapa namanya? Aira? Gue minta nomornya dong,"ucap Haikal.
"Si Arsen punya dia. Soalnya dia admin Grup kelas,"ujar Mario sembari menatap Arsen.
Arsen menunjuk dirinya sendiri. "Gue? Kalo gak kehapus ye. Soalnya banyak bener kontak gue." Arsen menampilkan cengirannya.
"Lo kan titisan buaya. Pasti tu kontak jadi asrama cewek."
"KOK TAU SII!"Arsen teriak disebelah Haikal.
"Diem deh, bagus Lo pada duduk. Dari pada berdiri kek orang bisulan,"ucap Bintang.
Bintang dan teman-temannya akhirnya duduk dan membicarakan hal random termasuk rencana mereka untuk mencari vokalis perempuan.
***
Ku tak percaya... kau ada disini... menemaniku disaat dia pergiSuara merdu Luna terdengar mengalun dikelas yang sepi karena seluruh siswa sudah pulang kerumah masing-masing. Menyanyikan lagu favoritnya yang berjudul Rasa ini,Vierra . Hanya tersisa Luna yang sedang piket kelas dengan earphone miliknya untuk menghibur kesunyiannya.Tak disadari jika Bintang sedari tadi memperhatikan Luna dari depan pintu sembari menelisik gerak gerik Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minutes Of Love Destiny [ON GOING]
Jugendliteratur⚠️WARNING⚠️ Follow akun author terlebih dahulu dan budayakan vote/komen setelah membaca "Gue gak tau kalo jatuh cinta itu menyakitkan." "Menyakitkan kalo bukan dengan orang yang benar-benar mencintaimu." Kisah asmaraloka yang terjadi antara Bintang...