Bab 28| Dibalik sifat Zahra

50 6 4
                                    

Hai, jangan lupa untuk vote dan komen ya. Jangan jadi pembaca gelap. Tandai jika typo. Happy Reading!

Follow Instagram @wp_salvanitw untuk informasi cerita lebih lanjut.


Hargai penulis ya dengan komen/vote. Ramaikan komentar kalian agar MENYALA ABANGKUH 🔥🔥🔥

Perbanyak komentar kalian biar cepet updatenya

"Kesalahpahaman adalah awal dari sebuah kebencian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kesalahpahaman adalah awal dari sebuah kebencian. Jika orang itu sudah berdamai dengan masa lalunya, maka tidak ada titik iri dihatinya."

"LUNA! SELAMAT PAGI!" seru Zahra ketika baru saja masuk ke dalam kamar inap Luna.

"Zahra, kok lo disini?" tanya Luna dengan heran.

Luna menatap Zahra dengan heran. Mengapa dengan saudara tirinya itu, bukankah Zahra sangat tidak suka dengan dirinya.

"Emangnya gak boleh gue ke sini? Lagian gue udah boleh pulang kok," ujar Zahra sembari duduk di kursi.

Luna yang mendengar itu hanya tersenyum tipis. "Lo udah makan?"

"Udah kok, barusan dari kantin,"sahut Zahra yang lalu diangguki oleh Luna.

"Luna, maafin gue ya selama ini. Gue merasa bersalah. Maafin gue Luna." Zahra meminta maaf sembari menciumi tangan Luna.

Sedangkan Luna dia terkejut menatap Zahra seperti itu. Dan Luna kembali menarik tangannya. "Zahra, apa-apa sih. Lo jangan gitu," ujar Luna dengan menepuk-nepuk punggung Zahra.

"Lo mau maafin gue kan, Lun."

"Gue selalu maafin lo, Zahra."

Zahra tersenyum manis mendengar hal itu. Lantas dipeluknya tubuh Luna. "Makasih, Luna. Gue bakal jadi kakak yang baik buat lo."

"Sama-sama, kita damaikan?"

***

Hari ini Luna sudah diperbolehkan untuk pulang. Setibanya di rumah, Luna disambut oleh sang Ayah dengan pelukan hangat.

"Selamat datang, sayang. Sekarang kamu istirahat ya, kesehatannya dijaga juga," tutur Gibran sembari mengelus rambut milik Luna.

Luna mengangguk paham. "Baik, Ayah." Luna lalu berjalan ke kamarnya bersama dengan Zahra yang berada disampingnya.

Zahra masih melihat sekeliling kamar Luna. Dilihatnya foto keluarga Luna yang membuatnya sedikit sedih. Setiap Zahra masuk ke dalam kamar Luna pasti foto itu yang akan dipandangnya terlebih dahulu. Zahra juga merasakan penderitaan yang sama seperti Luna maka sebab itu Zahra sedih ketika melihat foto keluarga Luna itu.

Minutes Of Love Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang