18. office

569 85 26
                                    

Suara desahan dan erangan erotis sedang menggema di sebuah ruangan kantor teratas milik sang CEO.

Siapa lagi oknumnya kalau bukan pasangan mesum Elisa Harvey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa lagi oknumnya kalau bukan pasangan mesum Elisa Harvey. Setelah makan siang tadi, sang lelaki tampan yang merupakan CEO GIA berhasil mencuri waktu untuk membawa Elisa naik ke lantai ruangan miliknya.

Percayalah, ini bukan ide dari Elisa tentunya. Sang lelaki yang sangat pandai bicara sukses memberikan alasan kepada rekan tim Elisa. ia berkata bahwa ia butuh Elisa yang memang sebagai penanggungjawab desain media untuk membahas sesuatu. Para karyawan teman se tim elisa pun mempersilahkan Elisa untuk meninggalkan makan siangnya dan meminta dirinya mengikuti sang CEO GIA.

Namun namanya juga lelaki yang sangat tinggi hormonnya, entah apa yang merasuki otak pria Kim itu sampai sampai ia menginginkan Elisa di siang bolong ini.

"Stophh kimh" ucap Elisa tertatih menahan kepala Harvey yang masih sibuk mencumbu lehernya.

"Kau itu kenapa sih! Dasar gila. Aku kan sudah bilang tidak mau!" Kesal Elisa menarik paksa wajah Harvey untuk menatap dirinya.

"Aku kira benar2 akan membahas pekerjaan, tapi apa yang kudapat?? Menuruti iblis mesum ternyata" oceh elisa panjang lebar.

"Kau yang jahat! Bisa bisanya kau tidak menyentuhku selama empat hari" gerutu Harvey menyingkirkan tangan Elisa dari wajahnya.

"Kau kira karena siapa aku sibuk?? Proyek siapa ini tuan Kim?" Sindir Elisa masih dengan wajah kesal.

"Tau begitu tidak usah masuk tim saja kemarin" balas harvey dengan ketus.

"Gila!! Benar benar sudah tidak tertolong" ucap Elisa merapikan kembali kemeja miliknya.

"El, c'mon I need my desert after lunch" pinta Harvey dengan wajah melasnya.

Plak! "Dasar gila. Egois sekali kau sudah makan. sedangkan aku, membuka boks nasi saja belum sempat" kesal Elisa memukul keras lengan Harvey.

"C'mon, please! we just have 30 min El" pinta Harvey memasang wajah sedihnya.

"Tidak ya bastard!! Kan sudah kubilang tidak mau! Ini kantor Kim!!" Geram Elisa menolak keras permintaan Harvey.

"Sebentar saja kalau begitu. Janji tidak lebih" mohon Harvey menahan jemari Elisa yang hendak mengancingkan kembali kemejanya.

"Tidak!! Seperti tidak ada tempat lain saja. Nanti di rumah kan bisa!" Kesal Elisa menangkis tangan Harvey dari kemejanya.

"Okay, kau sudah janji ya. Akan aku tunggu di rumah" ucap Harvey meninggalkan Elisa di sofa dan segera berlalu menuju kulkas kecil yang tersedia di kantornya.

"Dasar maniak" gumam Elisa merapikan kembali rambut dan wajahnya.

"Ini makanlah" ucap Harvey meletekakan semangkuk bingsu starwberry ke hadapan Elisa.

House Friend [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang