25. The condition

520 89 31
                                    

Ceklek!
"Aku pulaang" teriak Elisa dengan senyuman setelah ia pulang dari Busan.

Selama seminggu lamanya, ia baru menginjakkan lagi kakinya ke rumah putih tempat ia tinggal bersama Harvey

"Kim! Hello! Kau dirumah??" Panggil Elisa memasuki rumah karena tak mendapat balasan dari sang lelaki.

Berjalan memasuki rumah semakin dalam, Elisa tidak mendapati siapapun disana, rumah benar-benar terasa sepi dan sangat gelap.

Ctek!
Elisa pun menghidupkan lampu ruang tv.

"Astaga!! Kenapa diam saja kim" ucap Elisa terkejut smapai terlonjak saat melihat Harvey yang duduk di sofa ruang tamu dengan wajah dingin dan tatapan yg tajam.

"Aku pulang, apa kabar Kim?" Tanya Elisa dengan senyum lebarnya seolah santai mendapati Harvey yang sedang beraura tidak ramah.

"Masih bisa bersandiwara ternyata" ucap Harvey singkat yang membuat Elisa meredupkan senyumnya.

"Setelah semua yang terjadi, kau masih bisa pura-pura seolah semua baik2 saja??" Ketus Harvey menatap tajam Elisa yang berdiri mematung.

"A-apa maksudmu?" Cicit Elisa mengernyitkan dahi membalas ucapan Harvey.

"Kau! Aku tak menyangka kalau kau adalah wanita jahat Elisa Park" ucap Harvey dengan garang sambil menunjuk Elisa dengan jari telunjuknya.

"A-ada apa Kim??" tanya Elisa memberanikan diri menatap Harvey.

"Masih bisa berakting?? Ck ck ck" ucap Harvey menggeleng gelengkan kepala dan menatap Elisa dengan sengit.

"Apa yang mau kau katakan Kim?" ucap Elisa berusaha setenang mungkin agar tidak membuat Harvey semakin terpancing.

"Kau dirawat di RS dan masih bisa pulang sambil tertawa dan berakting baik baik saja??" Ketus Harvey menatap Elisa.

"K-kau tau? " tanya Elisa dengan nada panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-kau tau? " tanya Elisa dengan nada panik.

"Terkejut ??? Kau lupa siapa Hyusik dan aku?" Gertak Harvey menatap Elisa.

"I-iya. Tapi aku sudah baik baik saja" ucap elisa tersenyum miris berusaha menahan diri agar tidak meneteskan air mata.

"Ya! Kau baik baik saja tapi tidak dengan aku!" Gertak Harvey menatap Elisa dengan penuh amarah.

"A-apa yang kau maksud? Kenapa kau merasa begitu" tanya Elisa tertatih.

"See! Ternyata kau memang wanita jahat El, aku tak habis pikir denganmu!" ketus Harvey masih menatap Elisa dengan sengit.

"A-apa maksudnya kim" cicit Elisa membalas Harvey.

"Pasti kau senang kan? Kau senang karena berhasil melenyapkan si bayi bahkan saat aku tidak sempat tau dirinya Ada. Kau!! Kenapa kau melakukan itu Elisa park??? Sebenci itukah kau padaku??" Gertak Harvey penuh dengan emosi.

House Friend [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang