Kepergian Elisa untuk tugas ke Busan membuat Harvey harus kembali sendiri lagi. Setelah menghabiskan kurang lebih 7 bulan serumah dengan Elisa. Ia yang terbiasa punya teman rumah kini merasa hampa kala dirinya kembali sendirian di rumah sebesar ini, hanya dengan yontan ia disana.
Memasuki hari kedua Elisa di Busan. Harvey benar-benar sebal kala menerima telpon Elisa pagi tadi, ia mengatakan bahwa pekerjaan mereka harus extend selama 2 hari.
Jadi Elisa akan berada di Busan selama 5 hari lamanya. Mengomel dan juga menggurutu tak bisa merubah kondisi apapun, sebab Elisa dan timnya sedang bekerja untuk dinas pariwisata Busan.
Memarahi Hyusik pun sudah Harvey lakukan. Tapi apa daya, mereka sedang mengerjakan event pemerintah. Jadi mereka tak bisa menolaknya.
"Tuan, mau makan siang apa?" Tanya hyunwoo mendekati meja kerja Harvey.
"Tanya terus! kau kan sudah hapal apa makananku" ketus Harvey membalas sang asisten.
"Ne, baiklah tuan. Saya pesankan set lengkap makanan Korea ya" balas hyunwoo berusaha sabar dan juga tenang.
"Terserah" balas Harvey masih terus menatap layar laptopnya.
Setelah mendengar jawaban sang pimpinan. Hyunwoo pun segera keluar dari ruangan CEO sembari mengelus dadanya.
"Why why?? Mood nya sedang buruk ya?" Tanya sang sekretaris mendekati hyunwoo sambil berbisik.
"Sangat parah, entahlah apa yang terjadi pada tuan Kim" balas hyunwoo menggeleng gelengkan kepala.
"Lalu minta makan apa?" Tanya sang wanita.
"Tidak jelas, tapi akan aku pesankan makan siang korea saja" balas hyunwoo.
"Baiklah, cepat sana belikan!" Titah sang sekretaris.
"Yaa. Kau jaga sini dulu ya" ucap hyunwoo meninggalkan sang sekretaris untuk berjaga di front desk.
Makan siang pun selesai dengan baik meski sang asisten hyunwoo beberapa kali harus menghela napas sabar karena kena semprot oleh harvey.
Untung saja, hal ini tidak berdampak pada pekerjaan mereka. Semua tugas dan dokumen² kerja selesai dengan baik hari ini.
Setelah jam kerja selesai dengan semestinya. Maka Harvey pun pulang ke rumah miliknya.
Sesampainya di rumah, ia yang masih lengkap dengan kemeja dan celana bahannya berusaha untuk menelpon Elisa.
Sayang sekali, ia tidak berhasil menelpon karena Elisa mengirimkannya pesan jika ia masih sibuk bekerja, dua jam lagi Harvey baru bisa kembali menelponnya. Mau tak mau pria Kim tersebut hanya bisa menurutinya.
Merasa bosan karena di rumah sendirian, ia pun menghidupkan televisi guna memecah keheningan.
Sialnya, saluran televisi malah menampilkan adegan romantis dari pasangan drama Korea.
Harvey yang menatapnya hanya bisa memaki kesal, segera ia langsung mematikan tv tersebut.
Bermain sejenak bersama yontan juga sudah ia lakukan, bahkan dirinya juga sudah selesai makan malam.
Bingung akan melakukan apalagi, ia pun memilih untuk pergi ke kamar Elisa dan tiduran di sana sambil memainkan ponselnya.
Baru setengah jam ia sibuk dengan ponselnya, terlihat nomor Elisa masuk memanggil ponselnya.
E: hai, maaf ya tadi masih sibuk.
H: iya, bagaimana hari mu?? Ada sesuatu yang menarik?
E: nothing special, kami sibuk dengan desain dan rapat dengan pihak pemerintah.
H: berapa lama jam kerjamu?
E: wajar kok, jam 9 sampai 6 sore.
H: tidak ada lembur??
E: ya ada sih hehe tapi kan dikerjakan sama sama.
H: jaga kesehatan ya. Makan yang betul, jangan selalu fast food el.
E: siap tuan. Kau tidak perlu khawatir! enaknya kerja dengan pemerintah kan mereka memberikan makanan yang layak untuk kami (terkekeh).
H: baiklah, kau sudah mandi?
E: yaa baru saja selesai dan langsung menelponmu. Kau sedang apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
House Friend [✔️]
Fanfiction[TAELICE STORY] -END ©TLvibe 2023 Berawal dari keterpaksaan dan berakhir menjadi kesepakatan membuat Elisa Park harus serumah dengan kakak sahabat nya. !! Slightly mature for content story, action, words and mention of alcohol !! mohon maaf apabila...