31. plan

518 78 31
                                    

"Sayang ayo ulangi" Pinta Harvey mengekori elisa kemanapun ia bergerak.

"Andwe" Gertak elisa agak keras namun sambil malu-malu.

"Kita sudah di rumah loh, hanya ada aku sayang. Kau malu dengan siapa?" Ucap Harvey pada elisa.

"Aniyoo tidak mauu ihh" Tolak elisa menghindari Harvey.

"Yontan tak akan mengejekmu sayang, dia kan tidak bisa bicara" Goda Harvey pada elisa.

"Hentikan ishh sudah sana" Ucap elisa pada sang pria.

"Ulangi sekali saja. Hmm?" Pinta Harvey memasang senyum terbaiknya.

"Andweee tak akan lagi" Ucap elisa memasuki kamarnya dan berniat untuk mengganti gau pestanya.

"Jangan malu sayang, kedepannya kan kau juga akan melakukannya" Goda Harvey sambil terkekeh lebar.

"Tidak akan, aku akan terus memanggil namamu saja" Ketus elisa meraih kaos hitam untuk ia pakai.

"Mana boleh, kau tidak akan bisa menahannya sayang, ayo katakan. O p p a" Kekeh Harvey dari arah ranjang sembari rebahan di atasnya.

"Ihh Berhenti tertawa" Bugh
Kesal elisa sambil melempar kaos putih untuk Harvey.

"Hahaha sayang kau lucu sekali. Jangan begitu haha" Tawa Harvey yang bangkit dari rebahan dan segera melepas kemeja formalnya untuk ia ganti dengan kaos pemberian elisa.

"Jangan pernah ijinkan hansel main kemari lagi" Ketus elisa menuju sisi kanan ranjang untuk bersiap merebahkan diri.

"Haha siap nyonya. Padahal ia tadi beneran tersedak kok, bukan menertawakan mu" Balas Harvey menarik selimut coklat untuk ia pakai bersama elisa yang sudah menyamankan posisi di sisi kanannya.

"Awas saja sampai anak itu kemari" Ancam elisa sembari menarik pelan tubuh Harvey karena ia ingin rebahan diatas dadanya.

"Haha iya sayang iya" Balas Harvey menyamankan posisi mereka dan bersiap untuk tidur malam.

Hal yang sebenarnya terjadi adalah saat pesta tadi elisa dibuat kesal karena digoda oleh hansel sahabatnya. Usai acara formal perusahaan, mereka berlima duduk bersama dalam satu meja besar untuk menikmati makan malamnya. Termasuk hansel yang akhirnya muncul saat pidato sambutan Harvey sudah akan selesai, maka malam tadi seluruh keluarga inti Kim berada di meja makan yang sama.

Saat mereka sedang makan malam sembari mengobrol santai, orang tua Harvey menanyai elisa tentang hubungannya bersama anak sulungnya. Elisa yang masih tahu etika akhirnya menjawab dengan sopan sembari memanggil sang kekasih dengan panggilan seharusnya yaitu 'oppa'.

Harvey dan Hansel yang mendengarnya pun tak bisa tidak terkejut, akhirnya sang wanita yang kerasa kepala ini mau juga bersikap sopan dengan Harvey.

Berbeda dengan hansel yang masih menahan tawanya, Harvey yang mendengar elisa memanggil dirinya dengan sebutan oppa berkali-kali, nampak sangat bahagia dan terlihat menahan malu.

Sedangkan si adik, hansel. Ia malah tertawa puas tiap kali sahabatnya itu mengucapkan panggilan oppa untuk Harvey.

Sampai akhirnya hansel tak kuat menahan geli dan menyemburkan sedikit makanan dari dalam mulutnya. Bukan hanya kena marah dari sang appa. Hansel juga mendapat sebuah geplakan maut dari mama Kim yang duduk di samping kanannya.

Elisa yang menatap kelakuan sang sahabat pun merasa senang akan perlakuan mama Kim, setidaknya beliau sudah mewakili keinginannya untuk menampol sang sahabat yang dengan puasnya menertawakan dirinya.

===

"Sayang nanti usahakan pulang cepat loh ya" Ucap Harvey sembari sibuk menata sarapan mereka di meja makan.

House Friend [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang