19. fight

629 80 12
                                    

Tak pernah ada dalam benak Elisa bahwa hari ini dirinya akan begitu lelah baik fisik dan juga mentalnya. Setelah keterlibatannya dengan pertengkaran dua saudara kandung siang tadi, hari ini Elisa juga harus lembur karena salah satu rekan setimnya ada yang mendadak sakit dan pulang lebih awal.

Bukannya tidak bisa menolak, hanya saja ini memang target harian yang timnya harus selesaikan hari ini juga. Alhasil 3 orang dalam tim termasuk Elisa harus pulang agak telat.

Lelah fisik karena beban pekerjaan dan lelah batin karena efek pertengkaran siang tadi membuat Elisa butuh sedikit kegiatan untuk bisa menghibur diri.

Biasanya, ia akan mengajak Hansel sang sahabat untuk mampir sejenak ke sebuah club guna menikmati hiburan malam setelah lelah bekerja. Namun, karena siang tadi mereka sedang bertengkar kecil akhirnya Elisa memilih untuk pergi sendirian.

Melepas kemeja kantornya, kini penampilan Elisa sudah terlihat lebih santai untuk bisa dibawa mampir ke sebuah bar.

Memesan segelas pear Irish cider yang mengandung kadar alkohol tidak terlalu tinggi, Elisa pun menikmati minumannya diiringi alunan musik lembut bergenre jazz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memesan segelas pear Irish cider yang mengandung kadar alkohol tidak terlalu tinggi, Elisa pun menikmati minumannya diiringi alunan musik lembut bergenre jazz. Ya, memang bukan club malam disko yang Elisa datangi malam ini. Dirinya sedang ingin suasana tenang untuk menenangkan pikirannya yang kalut.

"Hi, may I sit in here?" Ucap seorang pria berambut cepak dengan setelan suit yang terlihat mahal.

"Yes sure" balas Elisa menoleh ke arah sumber suara.

"Sendirian saja?" Tanya sang lelaki dengan jam tangan Patek Philips yang melingkar apik di tangannya.

"Iya" balas Elisa seadanya sambil terus menikmati minumannya.

"Have a bad day miss?" Tanya sang pria lagi.

"Well yeah, baru saja bertengkar dengan sahabat ku" balas Elisa menatap singkat pria di sampingnya.

"Pasti sangat sedih ya kala kita berdebat dengan orang terdekat, tapi aku yakin kalian pasti akan segera berbaikan" ucap sang pria dengan senyuman manis di akhir kalimatnya.

"Iya semoga saja" balas Elisa mengangguk lesu kembali menatap gelas berisi cider di hadapannya.

"Aku Stevan" ucap sang lelaki menjulurkan tangan untuk berkenalan.

Elisa sempat tertegun sejenak sebelum akhirnya ia menyebutkan namanya "Aku Elisa" sambil membalas jabat tangan sang pria.

"Sudah sering mampir kemari?" Tanya sang pria tampan.

"Tidak juga, baru 3 kali" balas Elisa menatap sang pria.

"Ah begitu" ucap sang pria tersenyum lembut.

"Kau sendiri?" Tanya Elisa sembari memindai cepat penampilan sang lelaki dari ujung kepala hingga kaki.

"Baru pertama kali" jawab sang pria memberikan senyuman.

House Friend [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang