Dalam gelapnya malam yang sunyi ditemani temaram lampu taman yang menyinari jalanan. Elisa Park berjalan sendirian menyusuri trotoar dengan tujuan yang entah kemana.
Sepulang kerja malamnya ia hanya ingin menenangkan diri sejenak untuk memikirkan langkah apa yang akan ia ambil setelah kepergian Harvey yg meninggalkan dirinya dan rumahnya sejak 5 hari yg lalu.
Menapaki jalanan malam ditemani suara serangga malam dan suara knalpot kendaraan yang masih melintas, Elisa memilih untuk menuju ke sebuah taman bermain anak yang memang tersedia di dekat perumahan.
"Aku cari tempat tinggal dimana ya" gumam Elisa duduk di sebuah bangku taman yang ada disana.
"Atau pulang saja ke Gwangju??" Lirih Elisa memikirkan rencana hidupnya.
"Aku..aku hanya ingin bertemu denganmu sekali saja Kim" gumam Elisa meratapi langit malam yang berhiaskan bintang dan rembulan.
"Aku juga sakit hiks" ucap Elisa menitihkan air matanya memegangi dada kirinya yang kembali pedih.
"Jangan tinggalkan aku sendiri hiks" tangis Elisa meratapi kesendiriannya tanpa seorang di sisinya.
Menghabiskan waktu sendirian di tengah taman pada pukul 22.10, Elisa akhirnya merasa sedikit lega karena bisa meluapkan sesak di dadanya.
Melangkah keluar taman dan berjalan kembali ke arah rumah. Elisa pun kembali menapaki jalanan yang sama dengan jalan yang ia tempuh di awal tadi.
Bergerak memasuki sebuah lorong, artinya langkah Elisa sudah hampir sampai di rumah milik Harvey, tempat ia tinggal.
Berjalan sembari mengela napas, Elisa merasa langkahnya begitu berat memasuki kembali rumah putih yang menyimpan banyak kenangan tentang dirinya bersama Harvey.
"Yak nona!!! berhenti disana!!" Teriak seorang lelaki yang sudah tidak asing suaranya bagi Elisa.
Elisa yang mendengarnya hanya bisa terdiam menatung sembari menahan air matanya agar tidak menetes.
"Kau darimana nona?" Teriak sang lelaki yang berjalan mendekati tempat Elisa berada dengan wajah yang terlihat sangat gelisah.
"Apa begini caramu menyelesaikan semuanya?? Kau mau kabur kemana lagi Elisa Park!!" Gertak sang lelaki dewasa mendekati elisa yang sudah terisak pelan.
"Kau akan pergi juga meninggalkanku seperti calon bayi kita El?" Lirih Harvey berjalan cepat untuk mendekati Elisa yang masih mematung di tengah jalan.
Bruk!!
Peluk Harvey secara tiba tiba pada Elisa yang diam membeku di sebuah jalan perumahan bertemaram lampu jalanan."Jangan pernah berani pergi dariku El" lirih Harvey membawa Elisa masuk kedalam pelukannya.
"Hiks hiks hiks Kim" gumam Elisa membalas pelukan Harvey dengan penuh air mata.
"Aku salah, maafkan aku El" ucap harvey masih memeluk Elisa dengan begitu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
House Friend [✔️]
Fanfic[TAELICE STORY] -END ©TLvibe 2023 Berawal dari keterpaksaan dan berakhir menjadi kesepakatan membuat Elisa Park harus serumah dengan kakak sahabat nya. !! Slightly mature for content story, action, words and mention of alcohol !! mohon maaf apabila...