30. Anniversary

578 81 18
                                    

"Ayo sayang, mau ya" Rengek sang pria pada elisa yang nampak ragu-ragu.

"Aku belum siap kim, apalagi keluarga dan kerabatmu dari orang terpandang" Tolak elisa dengan lembut.

"Tenanglah, ada aku sayang. Jangan khawatir" Ucap Harvey meyakinkan elisa.

"Tetap saja kim" Ucap elisa menggelengkan kepalanya.

"Appa langsung yang meminta kita untuk hadir artinya beliau sudah meminta kita untuk gopub sayang, kau tetap tidak mau?" Tanya Harvey menatap kekasihnya.

"Umumkan saja tapi tanpa aku ya" Balas elisa tersenyum kikuk.

"Mana bisa seperti itu. Ayo sayang! tenanglah jangan pikirkan ucapan orang-orang yang belum tentu benar" Ucap Harvey dengan lembut.

"Tak akan ada yang berani mengomentari mu elisa, percayalah padaku" Ucap Harvey membelai lembut wajah elisa yang masih diam dan sibuk berpikir.

"Hansel juga ada kan?" Tanya elisa membuka suara.

"Tentu saja, ini kan acara perusahaan" Balas Harvey tersenyum lembut.

"Tapi Janji jangan tinggalkan aku saat di tempat acara ya?" Gumam elisa menatap Harvey.

"Tentu saja sayang" Balas Harvey tersenyum lebar.

"Oke" Balas elisa menganggukan kepala.

"Good, ayo jalan. Kita perlu cari gaun untukmu" Ajak Harvey antusias.

"Apa tidak boleh pakai milikku saja?" Tanya elisa menahan Harvey yang menggandengnya.

"Aku ingin kau spesial malam ini el" Ucap Harvey menangkup lembut kedua pipi elisa.

"Baiklah mau aku tolak juga tuan kim pasti akan menang" Gumam elisa mengerucutkan bibirnya karena Harvey menekan pipi gembilnya.

"Hahah tau saja" muach muach. Kecup Harvey pada bibir manyun elisa.

"Sudah, ayo jalan" Kata Harvey sembari menggandeng elisa untuk jalan ke garasi mobil.

===

"Aku tau kau memang kaya, tapi yang benar saja! 6 juta won untuk gaun begini kim?" Gertak elisa menatap tajam kekasih tampannya.

"Itu cantik elisa, mau yaaa" Balas Harvey membujuk elisa.

"Yang lain saja, lagian hanya akan dipakai sebentar juga kim" Tolak elisa dengan tegas.

"Semua jelek sayang, ini baguss ada permatanya" Ucap Harvey memuji gaun putih yang berhiaskan batuan kristal di sebuah patung manekin.

"Tidak kim, ayolah jangan pemborosan" Ucap elisa.

"Kau ini apa apaan sih, dibelikan yang mahal malah marah" Ucap Harvey agak kesal dan langsung memasang wabah murung.

"Bukan begitu, oke oke aku mau. Tapi aku yang pilih sendiri ya?" Bujuk elisa pada sang kekasih yang mulai menunjukkan wajah masam.

"Harus dari toko ini" Ucap Harvey menegaskan elisa.

"Iya iya" Ucap elisa yang memilih mengalah daripada sang pria kim membuat drama di toko pakaian ini.

"Oke sana" Balas Harvey yang kembali tersenyum cerah.

Menanti selama 30 menit di sofa toko pakaian, akhirnya elisa mendekati sang kekasih dengan membawa sebuah gaun hitam polos sederhana tanpa lengan.

House Friend [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang