16. don't chase me away

709 92 15
                                    

"pasien sudah kami tangani. Sejauh ini kondisinya sudah cukup membaik, demam dan pingsan adalah respon tubuh pasien karena ia terlalu lelah" ucap sang dokter kepada Harvey yang senantiasa menanti Elisa dari bangku ruang tunggu UGD.

"Benarkah sudah baik baik saja dok? Tidak ada Masalah serius kan?" Tanya Harvey dengan wajah paniknya.

"Tidak ada tuan, hanya kelelahan fisik dan mental saja. Mungkin terlalu sibuk bekerja?" Ucap sang dokter tampan sambil tersenyum.

"Baik, terimakasih banyak dok. Sudah boleh saya jenguk?" Tanya Harvey lagi.

"Silahkan tuan, nanti saat pasien sudah sadar akan kami periksa kembali" balas sang dokter berkacamata.

"Terimakasih" ucap Harvey langsung melesat memasuki bilik UGD tempat Elisa dirawat.

Sret!
Buka Harvey pada gorden pembatas ranjang Elisa.

"Elisa" lirih harvey meraih tangan Elisa untuk ia genggam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elisa" lirih harvey meraih tangan Elisa untuk ia genggam.

"Wake up El, kenapa kau sakit" gumam Harvey lagi sambil terus mengamati wajah pucat Elisa yang masih terlelap.

Hampir dua jam menemaninya, Harvey masih setia menunggu Elisa untuk sadar. Tak lama setelah itu Elisa pun membuka matanya, Harvey yang menemani Elisa segera berlari mencari dokter untuk mengecek kondisinya.

Ternyata setelah diperiksa, Elisa masih perlu beristirahat di rumah sakit. Ia harus rawat inap disana.

Selepas kepergian sang dokter. Kini di bilik yang hanya bersekat gorden itu tersisa Elisa dan Harvey saja.

"Hai El" ucap Harvey menyapa Elisa dengan lembut.

Bukannya membalas sapaan Harvey, Elisa yang baru saja sadar masih agak kesal dan enggan menatap sang pria. Ia masih marah dan masih jengkel pada Harvey.

"Sorry, bukannya mengusir. Tapi aku sedang tidak mau ditemani olehmu" ucap Elisa setelah hening beberapa menit.

"Tapi El, kau masih sakit. Bagaimana bisa aku meninggalkanmu?" Balas Harvey menatap Elisa yang membuang muka.

"Tak perlu khawatir, aku akan menelepon Hansel" ucap Elisa singkat.

Sembari menghela napasnya, harvey pun menuruti permintaan elisa. "Baiklah aku akan pergi, tapi saat Hansel sudah kemari ya?"  Ucap sang lelaki.

Saat mereka berdua sedang diam, seorang perawat datang menghampiri mereka dan memberikan informasi bahwa Elisa sudah boleh dipindahkan ke ruang inap. 

Harvey yang mendengar hal tersebut segera mengekori sang perawat untuk mengurus bagian administrasi.

Sekembalinya Harvey ke bilik Elisa, dia segera meminta Harvey untuk pulang. "Sudah sana pulang, Hansel sudah sampai RS."

"Baiklah, aku pulang ya. Kamarmu sudah aku urus nnti katakan saja pada Hansel tinggal menandatangani pemindahan rawat inap oleh wali" pesan sang pria.

"Ya ya" balas elisa singkat.

House Friend [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang