Salvia Alamanda bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Kesehatannya semakin memburuk. Pada malam itu ketika ia tengah menunggu bus sambil membaca novel favoritnya, napasnya menjadi berat dan pandangannya gelap membuatnya ambruk.
****
Siapa sangk...
Halo, readers. Terima kasih banyak, ya, sudah menunggu dan membaca cerita ini sampai tamat. Terima kasih juga untuk vote dan komentar yang membuat aku semangat.
Aku ada sedikit informasi, nih. Berhubung cerita ini sudah tamat, beberapa part akan aku unpublish. Nah, cerita lengkapnya akan ada di Karyakarsa. Part lengkapnya sudah aku update di sana. Mohon maaf banget, karena part-nya akan aku unpub dari chapter 27 sampai tamat.
Buat yang belum baca sampai tamat, kalau penasaran sama ceritanya, kalian bisa cari cerita ini di Karyakarsa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi per dua bab itu aku gabung harganya jadi 20 koin. Dan khusus 50 koin untuk 3 chapter terakhir. Totalnya jadi 150 koin untuk 13 bab tersebut. Untuk saat ini hanya 13 bab yang aku kunci, tapi kedepannya mungkin ada perubahan Jangan lupa like dan komen.
Buat para pembaca yang sudah baca sampai tamat, aku mohon jangan spoiler.
