⚠️ Ini flashback dari cerita sebelumnya ya.
Jadi mohon baca chapter sebelumnya 😉💕
Bruk!
Tubuh kecil itu terdorong memaksa mendorong pintu untuk cepat terbuka.
Gerakan keduanya tergesa.
"Mmpphhh ... Jak- mppphh..."
Sunoo berusaha mendorong Jake menjauh. Namun nihil, kekuatan Jake lebih besar dibanding Sunoo.
Sunoo mencengram bisep Jake yang arghh luar biasa kekar. Entah tubuhnya memanas.
Jake melumat dengan paksa bibir merona Sunoo. Si cantik itu terus melakukan penolakan. Namum Jake tetap melakukan pemaksaan.
Melakukan setiap gerakan dengan penuh nafsu, ia menggigit bibir bawah Sunoo dan memanfaatkan peluang itu untuk memasukkan lidahnya ke dalam mulut manis itu.
Manis.
Candu.
Sunoo baru saja memakan permen tadi untuk mencegah rasa kantuk di cafe miliknya.
Yang kebetulan bersebrangan dengan gedung kantor 20 lantai milik kekasihnya.
Hingga seketika saja Jake menghampiri berbasa basi memberikan 1 dari 2 minuman yang tadi dia pesan.
Ya Sunoo terima dan asik saja mengobrol toh mereka memang saling kenal.
Tanpa Sunoo sadari minuman itu entah diberi apa hingga buat detak jantungnya berpacu lebih cepat, kepalanya pening juga hantaman paling besarnya adalah Sunoo merasa vaginanya berkedut minta dimanja tanpa ada alasan jelas.
"Your lips... so sweet, Sunoo"
Tidak diberi kesempatan mengelak. Jake mencium kembali bibir Sunoo.
Tanpa balasan dari Sunoo tentunya.
Tangan Jake mulai merambat ke bawah. Mencari puting yang mungkin bisa ia rasakan dari luar baju kemeja putih Sunoo yang tipis.
Jake memainkan puting Sunoo dari luar bajunya. Mengusap putingnya ke atas, bawah, samping dengan menggunakan ujung jempolnya. Hal itu tentu membuat Sunoo bereaksi, si cantik akhirnya terangsang.
"Aahhh! Hhhh hhhh." Sunoo berusaha mencari oksigen setelah Jake melepaskan ciumannya.
Sial! Desahnya sexy sekali.
Pantas Jay 4 tahun anteng sama satu aja.
Sunoo mencoba mendorong Jake, namun Sunoo dipeluk dengan kuat sembari jari Jake masih sibuk memainkan puting si cantik di pelukannya.
"Mmmhhh..." Sunoo menggigit bibir bawahnya sendiri. Menahan desahannya.
"Sunny, I wanna fuck you... so much..."
Panggilan itu. Sunoo yang memang berada dibawah kontrol obat buat segalanya terasa kabur. Mengira yang memanggilnya ada Jay.
Karena panggilan itu hanya Jay yang biasa memanggilnya seperti itu.
Ransangan Jake makin kemana-mana.
Sunoo makin pusing tidak kuat.
"Aaahhh... stoooppp. Jei wanna come here."
"Sure baby.. You can cum as much as you want" ujar Jake meyakinkan cowok di pelukannya.
Damn!
Jake sangat pandai memainkan lidahnya di vagina Sunoo. Menjilat, menyesap setiap cairan yang keluar dari sana. Sunoo terus mendesah dan mengejang. Karena sial! Ini sangat nikmat.
"Mmmhhh."
"Yes.... Moan louder cantik" ucap Jake main-main sambil meremas paha dalam Sunoo kencang.
Sunoo suka, dirinya menikmati hingga memejamkan matanya sampai dahinya berkerut.
Hingga jari-jari nakal itu mulai menggoda ke bagian intimnya yang sedang sensitif, berkedut minta diratukan.
"Aaahhh... J...C-can you touch my pussy without any things there. Mmmhh. Just your finger and my pussy... Nnggghhhh." mohon Sunoo dengan manja.
Hah..
Siapa pula yang akan tahan tidak mengabulkan permintaan cabul tersebut?
Jake menunjukan senyum miringnya.
"Emang cocok banget lu dipanggil lonte, Sun."
Vagina Sunoo berkedut kencang mendengar ucapan hinaan itu.
"Basah banget anjingg. Lonte."
Semakin direndahkan Sunoo semakin berkedut.
Jake semakin semangat mengusap vagina Sunoo dengan 4 jarinya, ia mengusaknya dengan cukup cepat.
"Aahhhh. Masukin jari nyaa please.... Mmmhhhh."
Jake merasa menang. Ia mulai memasukkan jarinya ke dalam lubang Sunoo cepat. Ia langsung memasukkan dua jarinya.
"AAHHHKKK! FUCK SAKIT."
"Sorry, Sayang." Jake mengecup kepala Sunoo dengan lembut.
Juniar mulai mengocok lubang Sunoo dengan tempo yang termasuk pelan, bagi Jake.
Tapi Sunoo sudah sampai mengejang, bagian atasnya sudah mulai seperti tertarik sampai perutnya mengempis.
Kriiiing.Ponsel Jake berbunyi.
Nama Sunghoon keluar sebagai penelpon.
Jake mengangkat telpon tersebut dengan berat hati. Abis ganggu banget ga sih?
"WOI! Dimana sih lu? ini gue udah di lobi kantor Jay katanya mau barengan. JANGAN AMPE LU LUPA YA KITA JAM 3 ADA MEETING!" Sunghoon terdengar marah-marah disebrang sana.
"Iya anjing gue lupa. Udah ga usah heboh lu. 20 menit gue udah disana. Tunggu bentar"
Lalu Pip! sambungan itu dilputus Jake sepihak. Kembali memokuskan pada si cantik yang berkedip berat menatapnya.
Gemas, Sunoo nampak seperti boneka hidup.
Jake dengan cepat kembali mencium Sunoo melesak melakukan setiap gerakannya tergesa buat Sunoo terkesiap tapi juga melambung karena horni.
Sunoo menahan kepala Jake agar tetap mengisap putingnya seperti bayi. Sunoo sangat suka hal ini.
Ia meremas rambut Jake dengan sensual, memberikan pujian untuk laki-laki tersebut karena sudah memainkan putingnya dan memberikan rasa nikmat untuk dirinya.
"Enaakkk banget, Argh... Isep terus pentil akuhhh... You are such a big baby."
"Mmhhh. Can i be your baby then?" tanya Jake.
Sunoo mengangguk. "Bisa, bisaaaa. Sayangh hh ahhh. Kamu bisa jadi bayi aku. Nyusu terus sama aku tiap hari, ahh AHGHH" racau Sunoi tanpa sadar hingga dirinya orgasme."Fuck."
Jake juga sudah sama kehilangan akal melesak menyatukan kelamin mereka yang sialnya luar biasa nikmat."Nnggghhhh." geram Jake merasakan rematan luar biasa dari vagina Sunoo yang juga terasa sangat panas.
"Sunny?" tanya Jake takut Sunoo sakit karena dirinya yang main masuk sekali hentak.
"I'm o- okaayyhhh."
Ya sudah. Kalau sudah sampai situ kita tahu kan bagaimana. Keduanya larut tak bisa berhentika saling mendesah kencang menikmati. Hingga peluh basah tubuh keduanya luruh membasahi kasur itu.
"Fuck, fuck, fuckkk. Sunoo!"
"Aaahhh penuh banget memek nya arghh enak" Gila omongan kotor itu buat Jake makin terbakar tidak kuat.
"Arghh... Cum! c-Cum aku sampehh" teriak Sunoo ketika kembali sampai pada putihnya.
Juga Jake yang sama sampai pada putihnya masih berusaha waras dengan mengeluarkan penisnya dan mengeluarkan spermanya diluar vagina Sunoo.
Sunoo yang masih terengah namun efek obatnya telah hilang sadar.
Siapa yang bersetubuh dengannya.
Siapa yang tengah menidurkan kepalanya didadanya.
"You are amazing Sunoo" ucap Jake ketika dirinya bersitatap dengan mata hazel cantik itu.
"It's a good game, but Jay still the amazing one," batinnya.
Oke....
Jadi yang berengsek disini yang mana?Jay yang kasar?
Jake yang licik gunakan jalan yang salah?
Atau
Sunoo yang menikmati permainan nakalnya?
END
Gimana guys?
yang jelas ini author yang salah 🙏😂
Lagi pusing jadi bikin cerita ini hihi maaf ya kalo berantakan banget, semoga suka yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoo Harem (Completed)
FanfictionA sun harem story BXB tapi bisa juga di beberapa cerita GS 100% fanfiction Selalu NSFW ⚠️🔞 Kalo tidak sesuai mohon tinggalkan saja booknya 🖐