SUNJAY - WHO? 🔞

6.7K 182 3
                                    

  ⚠️ WARNING!
- Boypussy (laki-laki memiliki vagina)
- Lilbit BDSM 🔞
- Possessive Behaviour

Nah kalo ga sesuai jangan dipaksa baca ya💕
ENJOY!!
  
  
  
   
  
  
   
Melihat Sunoo yang hanya menggunakan hoodie kebesaran juga celana super pendek membuat Jay tersenyum, tapi senyum itu berbeda, bukan seperti yang biasanya.
   
  
Bibir Sunoo turun ke bawah, cemberut.
Entah hawanya beda, biasanya Jay langsung memeluk juga bermanja padanya, hah kenapa sih pacarnya ini?
  
  
Dia mendekat ke arah Jay yang berdiri di dekat pintu masuk kamarnya.
Memaksa memeluk Jay, tapi tidak ada timbal balik.
  
    
  
    
"Kakak gak kangen kah?" Sunoo mengeluarkan jurus aegyonya.
  
 
"I missed you" jawab Jay.Tapi apa? datar banget.
  
  
Tidak hilang cara, Sunoo mencium bibir Jay malu-malu gemas bikin keras(?) tapi laki-laki itu malah berpaling. Melepaskan pelukan keduanya buat yang muda bingung.
  
 
Kenapa?
 
 
Sunoo mengekori Jay yang menaruh bawaannya yang sepertinya baru ia beli dari supermarket.
  
     
Sunoo lagi memeluk yang lebih tua dari belakang. Mencium aroma mahal candu Jay yang masih sama saja padahal hari sudah malam.

Hari ini Jay menggunakan kemeja satin yang tentu saja membuatnya terlihat makin memikat.
  
   
  
   
  
"Jeyiiiiiii..." rengek Sunoo tepat disamping kuping Jay.
   
  
Jay hanya berdeham menjawab Sunoo yang merengek pada dirinya.
  
  
Akhirnya laki-laki itu berbalik. Menghadap Sunoo yang otomatis senyum gemas ketika melihat wajah tegas itu memberikan perhatian padanya.
  
Sunoo mendongak untuk melihat wajah Jay lebih jelas.
   
  
  
Lucu.
Imut sekali.
    
     
  
  
Jay refleks merapikan rambut Sunoo yang menjuntai indah membingkai mata hazel itu.
  
  
  
"Gerah ya? pakai celana pendek banget?" tanya Jay.
  
  
Sunoo mengangguk saja, mengiyakan pertanyaan Jay. Yang penting yang lebih tua beri perhatian dulu padanya.
  
  
Mereka masuk ke kamar tempat mereka beristirahat, dengan Jay yang sedikit mendorong, mengatur tubuh Sunoo yang berjalan mundur.
  
  
Jay duduk di kasur, menyandarkan dirinya di sandaran. Sunoo menyusul, tapi bukannya duduk di tempat yang masih sangaaaat luas ia malah duduk di atas paha Jay dengan posisi mengungkung.
  
  
Sunoo menelusup di leher Jay mengendus dibarengi kecup kecil yang secara otomatis akan membuat Jay  menyandarkan dagunya pada bahu Sunoo ikut memberikan kecupan-kecupan tempat yang terjangkau olehnya.
  
    
    
"Ish... Suddenly you smell bad" kata Jay.
  
  
Sunoo menjauhkan tubuhnya dari Jay super bingung.
  
  
  
"eh? Aku abis mandi loh.. Kamu gak suka wangi sabunnya? Tapi ini yang biasa aku pake..." Sunoo bicara melirih.
 
    
"I know."
  
  
Sunoo beneran kaga ngerti. "Then... why?"
  
    
"I just hate it." Jay mengalihkan pandang tidak mau bertemu tatap dengan yang lebih muda.
 
  
 
"All of a sudden?" desak Sunoo.
  
"Hm." deham Jay diikuti gerak tak terbaca.
  
  
Jay membalikkan posisi, membuat Sunoo jadi  terlentang. Dengan posisi Sunoo di bawahnya maka ia akan mendominasi seluruh permainan malam ini.
  
  
Tiba-tiba main hmm ...
    
  
Jay melepaskan ikat pinggang Tom Ford yang ia gunakan. Kedua tangan Sunoo ia cengkram dan diangkat ke atas kepala, ditahannya di sana.
  
Kemudian ia mengikat kedua tangan Sunoo menggunakan ikat pinggangnya mengunci pada celah sandaran mereka hingga Sunoo betulan terkunci tidak bisa bergerak.
  
  
Sunoo jelas saja terkejut dengan apa yang dilakukan Jay. Jarang sekali mereka begini. Even mereka punya 'kink seperti ini' tapi biasanya mereka memulai dengan diskusi.
 
  
   
"Jei, kamu mau ngapain?" tanya Sunoo takut-takut melihat mata Jay yang menggelap.
 
  
  
Jay tiba-tiba memaksa memasukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke mulut kecil Sunoo.
Lalu menahan tangannya di sana, ia tekan sedikit sampai ke pangkal lidah kemudian ia tahan di atas lidah.
  
  
  
Sunoo terhenyak.
  
  
  
"Suka kan, Sunny?"
   
    
Air mata Sunoo menggenang di pelupuk matanya siap keluar kapan saja. Ia tidak bisa menjawab karena jari panjang Jay mulai menyentuh pangkal lidahnya menekan makin kuat membuat ia ingin muntah.
  
  
  
"Jawab dong, Sayang... Suka, kan? Punya mulut kan?" Jay bertanya dengan intonasi dalam buat Sunoo takut.
  
  
  
Akhirnya air mata itu menetes, mata Sunoo makin terlihat berbinar saat air matanya menggenang di pelupuk mata.
 
Jay tersenyum, melihat keadaan Sunoo seperti ini buatnya makin gemas. Sunoo bahkan tidak sanggup untuk menggeleng karena Jay masih menahan tangannya di mulut Sunoi.
  
  
  
He feels so dizzy.
Keduanya sudah tak tahan untuk hal yang berbeda.
   
   
     
  
Dengan usil, Tangan Jay yang lainnya digunakan untuk memberikan stimulasi pada puting Sunoo yang sudah mencuat tegang terlihat menonjol di hoodienya.
   
Air liur Sunoo berantakan, sudah menetes ke samping mulutnya karena terlalu lama ditahan dengan posisi mulut terbuka. Rahangnya sangat pegal.
  
   
Terasa lelah menahan jari telunjuk dan jari tengahnya di mulut si cantik, ia keluarkan dua jari itu. Membiarkan Sunoo ribut mengambil napas panjang dan menelan air liurnya yang terkumpul.
  
  
   
Belum sepenuhnya Sunoo bernapas lega, Jay menarik celana pendek Sunoo dengan dalamannya brutal dilempar sembarang. Dengan emosi tidak terkendali Jay memaksa kaki Sunoo terbuka hingga menekan pangkal paha Sunoo amat keras hingga si kecik meringis merasa tekanan keras disana belum lagi dilanjut Jay memasukkan dua jarinya sekaligus ke lubang vagina Sunoo tanpa aba-aba.
  
Lubangnya kering tidak diberi rangsangan juga pelumas sebelumnya.
  
  
"Aaakkkhhh!" teriak Sunoo setelah Jay berhasil memasukkan kedua jarinya.
"Sakiiiit, Jei.... " kata Sunoo dengan suaranya yang bergetar.
  
  
Melihat wajah Sunoo yang merah padam juga ringisan tanpa henti buat Jay coba kendalikan emosinya agar Sunoo tidak makin sakit.
  
Jay berusaha bermain dengan lembut, sungguh.
 
Tapi entah kenapa semuanya menyakitkan. Pergelangan tangan Sunoo lecet hingga terasa sangat perih karena ikat pinggang, rahangnya sakit karena terlalu lama ditahan untuk tetap terbuka hingga tenggorokannya juga ikut sakit, lubangnya sakit karena Jay memasukkannya tanpa pelumas apapun, jarinya dibiarkan kering begitu saja.
 
  
   
  
"Jeyii kenapa ngh..?" Sunoo memberanikan diri untuk bertanya.
  
  
Jay memaju-mundurkan jari, memompa lubang sempit Sunoo dengan pelan.
Jarinya sedikit menekuk agar bisa menggaruk dinding vagina.
   
   
"Ngghhh.. Jei, if I did anything wrong, I am really sorry. Arghh ah hh" mohon Sunoo sudah tidak tahan.
 
"What did you do, Baby? Kenapa minta maaf hmm?" Jay dengan alisnya yang tertekuk nampak sangat menyeramkan.  Sunoo tidak kuat.
   
  
   
   
Jay kembali menekan paha Sunoo dengan keras agar tetap terbuka. Tempo pada jarinya semakin cepat tidak beraturan.Cairan putih pada vagina Sunoo mulai keluar. Suara becek basah mulai terdengar.
  
  
   
  
"Mmmhhh... The fuck?! ARGH JAY!" Teriak Sunoo kencang.
  
Sunoo marah dan bingung saat Jay tiba-tiba mengeluarkan jarinya dari miliknya padahal sedikit lagi dia akan orgasme. Benar-benar sedikit lagi.
  
  
  
  
"Jei... Please, aku udah mau keluar." Sunoo dengan air mata yang kembali turun menatap malang pada Jay yang masih tidak bergeming.
  
  
"Do it!. With your finger. You have 10 finger right? and for what?" ucap Jay dengan nada yang sungguh menyebalkan
  
Dan apa dia lupa?
Ini tangan Sunoo diikat olehnya menggunakan sabuk.
  
'Fuck??? What the hell with Jay? What's wrong with you?' gerutu Sunoo dalam hati.
     
   
     
  
Emang anjing ni laki 😭😭😭
 
  
  
  
  
  
"Masih kurang nggak Sayang, kalo pake tangan sendiri?" tanya Jay kembali setelah melihat kilatan putus asa juga marah dimata Sunoo.
  
   
 
  
  
 
  
  
  
"I need your dick in me, Jei..."
  
Rintihan dan rengekan yang keluar dari mulut Sunoo buat Jay tertawa kecil, bahagia.
  
Entah kenapa? Rasanya Jay suka melihat Sunoo yang butuh memohon, meminta, memuja Jay segitunya.
  
  
   
  
"You need this, Sayang."
  
Jay memberikannya rokok elektrik atau biasa disebut vape bentuk tabung miliknya pada Sunoo yang kebetulan ada dinakas dekat ranjang mereka.
  
"Tapi masih kurang ..." Jay mencari barang lain yang dapat membantu Sunoo mencapai orgasmenya.
  
"Ah, this one." suara Jay bersemangat.
   
  
  
Sisir yang biasa digunakan Sunoo.
Sisir bulat dengan gagang sedikit besar dan panjang. Sunoo bergedig disuruh menggunakan gagangnya untuk membuat dirinya sendiri orgasme.
  
  
  
"Ihh ga mau....Sakit Jeiii " kata Sunoo berusaha memprotes.
   
    
"Udah ikutin aja. Oh iya,.. Ini iketannya belum dilepas" cengengesan Jay sambil melepas ikat pinggangnya dari tangan Sunoo.
  
Lengan kecil itu terluka, lecet dan memar diseluruh pergelangannya dikecup dan ucap lembut oleh Jay.
    
  
  
      
Hah... Padahal dia sendiri yang buat kaya begitu.
  
  
  
Jay dengan seenak jidat memaksa jemari Sunoo memegang vapenya ingin segera memulai permainan.
   
   
"I will help you, with my finger on your clitoris."
  
  
"Please...." rengek Sunoo tidak mau tapi tidak bisa membantah.
  
  
   
  
Jay mulai menggesek klitoris Sunoo pelan.
Arah memutar kecil, pelan, untuk memancing birahi Sunoo semakin besar.
 
  
   
  
  
Bingo!
Berhasil tubuh Sunoo mengelinjang hingga sedikit naikan dadanya.
  
  
"Masukin dong, Sunny.. " titah Jay.
  
  
Sunoo mulai memasukkan vape itu ke lubang vaginanya, sangat perlahan, dia takut itu pasti menyakiti lubangnya. Linu.
    
Jay hari ini benar-benar tidak masuk akal. Tapi setelah terbiasa dengan keberadaan vape di dalam vaginanya, Sunoo mulai mendesah.
   
Mata Jay makin menggelap karena nafsu melihat pemandangan Sunoo yang yang birahi juga
di telinganya hanya terdengar Sunoo mengeluarkan suara ahh ahh ahhh dan menyebut nama Jay berkali-kali.
   
  
Jay menekan klitoris Sunoo, masih sembari digesek.
Buat yang punya kembang kempiskan perut tanpa sadar.
  
   
Tangan Jay satunya menangkup pipi mochi Sunoo, mengarahkan wajah cantik itu miring ke arah bantal menjadi melihat ke arahnya.
  
  
"Liat sini cantik" ujar Jay dengan suara beratnya.
  
  
"Cape" bisik Sunoo. Jay menjauhkan jarinya dari vagina Sunoo. Si cantik yang sudah tidak berdaya di hadapannya itu masih terus berusaha mengejar orgasmenya.
   
  
   
"Jeeeiii kiss me please..."
  
Matanya seperti penuh dengan air menggenang. Mendengar rengekan Sunoo, Jay malah mencengkram pipi gemas itu.
   
     
  
  
"Pelukan tadi sama Jake hah? segala cium pipi segala males banget cium bekasan. Mana dipuji wangi kan lu? jadi bau ah di idung gue" Sergah Jay terdengar sangat kesal.
   
   
Sunoo otomatis hentikan gerakannya.Ia keluarkan benda itu dari lubang vaginanya.
   
   
     
"Kak,. I am sorry. Aku gak maksud-"
  
"Kaya mendalami peran sebagai pereknya para pengusaha lu. Mendalami peran sebagai lonte hah? Perlu gua bayar gak abis ini?" kasar Jay.
   
   
  
    
  
     
Cocotnya minta digeprek.
   
   
 
  
   
   
    
Sunoo benar-benar ingin menangis kali ini. Dia suka dilecehkan, dia suka dihina, tapi bukan yang seperti ini.
   
  
  
"Kenapa nangis, Sayang. Yang dibilang tadi benerkan?"
   
   
"Jei... Aku minta maaf...."
  
    
  
   
Jay berjalan keluar kamar menuju tempat di mana belanjaan yang tadi ia bawa ditaruh. Jay mengambil kantung plastik yang lumayan banyak isinya. Ia lemparkan ke Sunoo yang masih terbaring.
  
  
"Mandi. Ganti semua mulai sabun, sampo. Semuanya!. Semua wangi lu yang nempel di badan lu sekarang."
   
   
   
  
"Jongseong ...."
  
"GANTI  ANJING! Gue ga suka punya gue dipuja dijadiin imaginasi gila karena rasa tertariknya ke lu! Lo itu punya gue! Anjing kesel banget!"
  
  
  
   
  
Ya. Jay marah sekali ketika dirinya telat datang keruang meeting untuk membahas kerja sama antar perusahaannya dengan perusahaan teman sekolahnya dulu yang memang juga satu sekolah dengan Sunoo.

Tapi entah bagaimana dirinya terhenti menguping omongan jorok dari temannya itu dan yang jadi objek adalah kekasihnya.
Ditampah fakta bahwa temannya itu yang bernama Shim Jake baru saja bertemu dengan Sunoo hingga hal ini dan itu terjadi.
  
   
  
  
    
Sunoo menggigit bibir bawahnya.
"I am sorry, Jei. He came first, and I thought something like that will never happen"
   
   
Jay masih dengan emosinya membanting vas bunga yang ada di nakas keras hingga pecah berantakan.
   
  
Sunoo menangis dan hanya bisa merapalkan kata maaf berkali-kali. Lama-lama Jay ikut merasa sakit dan tidak tega melihat Sunoo yang keadaannya seperti itu.
  
   
He is not a sadistic.
  
  
Bajingan lebih tepatnya.
   
  
   
    
Jay duduk di tepi kasur, di samping Sunoo. Perlahan menghapus air mata di wajah si cantik.
  
  
"Maaf, Sunoo. Tapi aku gak... Gak suka milik aku diusik yang lain" sesal Jay terdengar oleh Sunoo.
  
  
Jay usap pipi Sunoo pelan, seakan tidak mau Sunnynya hancur.
  
    
Sunoo menggeleng. "No, aku yang harusnya minta maaf."
  
  
"It's okay, It's my fool... Clean yourself first ya, Sayang?" kata Jay. Ia usak rambut Sunoo pelan, menenangkan.
  
    
"Eum..."
  
  
"Rasanya aku gila banget seakan bau parfum yang dia pake eros versace kecium disini. Gila aja masa ni kasur ada bau nya sih" Jay menatap kesana kemari.
  
  
Sunoo yang lemas hanya bisa "huh?" menunjukan wajah polosnya.
  
  
  
"Oke. I'm gonna throw this away. Gue bakar ni kasur!"
  
  
WHAT THE HELL?!
  
    

   
   
   
  

   
       
   
TBC

        trio mengguncang hati kalo disatuin💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        trio mengguncang hati kalo disatuin💕

Sunoo Harem (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang