Cotton Powdery
Sunoo. Sosok gemas yang jadi kawan seperjuangan sejak awal untuk Jake. Tumbuh bersama, berlatih keras untuk bisa sampai titik ini. Walau ada sedikit penyesalan ketika disana ada jarak diantara mereka tapi itu juga bukan mau Jake. Sungguh.
Sunoo jauh berbeda dari waktu pertama mereka bertemu. Anak lugu polos yang ceria tidak sungkan menyapa orang lain sekarang tumbuh menjadi sosok penuh kharisma menikat cantik dan tampan diwaktu bersamaan. Riasan wajah memang bisa mempengaruhi mimiknya. Tapi ketika tersenyum Sunoo akan tetap menjadi bayi gemas yang harus selalu dijaga.
Caranya bertutur, sentuhanya, pandangan matanya, semuanya terlalu lembut. Apalagi anggukan kecilnya jika sedang mendengarkan buat poni yang membingkai pipi chubbynya bergoyang. Gemas bayik sekali..
Jake kadang tidak menyadari gerakan tubuhnya yang tiba-tiba menarik Sunoo dalam pelukannya atau mendekatkan wajahnya pada Sunoo.
Pipi lembut yang selalu merona minta dikecup atau digigit brutal maunya.
Jake paling suka ketika Sunoo membantunya menata rambut.
Jari mungil merapikan rambutnya lembut, biasanya mulut Sunoo tidak bisa diam jika sedang seperti itu.
Mengomel kenapa tidak menggunakan perawat rambut atau kenapa disisir seperti itu seperti ini.Tapi sungguh, kalo bisa request Jake tidak masalah dapat celoteh itu sepanjang hari.
Menatap Sunoo dari dekat, melihat kulit putih mulus sempurna menguarkan aroma lembut, nyaman. Rasanya ingin saling memeluk dengan telanjang badan membagi hangat tubuh masing-masing.
"Kenapa Jake hyung lihatnya begitu? Diam kalo mau aku bantu menata rambutnya" Sunoo melihat Jake yang menatapnya dengan puppy eyes dibawah sana karena posisi Sunoo berdiri dan Jake duduk dikursi.
"Tidak... hyung hanya rindu Sunny" jawab Jake sambil merengkuh pinggang Sunoo menenggelamkan wajahnya diperut Sunoo.
Berusaha menggelitik si gemas dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hah... aku tidak mengerti kita tinggal dirumah yang sama, bekerja di group yang sama. Rindu apanya? Dan kalau hyung mau aku bantu jangan seperti ini, jadi susah tata rambutnya" dengan bar-bar Sunoo menarik rambut belakang Jake.
"Sttt... sakit dong. Kamu tidak mengerti sih, dimana my Sunny yang manis ku yang dulu?! Hyung mau dimanjaaa" Jake merengek buat Sunoo pusing pagi-pagi begini.
"Hyung ini kenapa sih... sudah tata sendiri rambutnya lagian tidak ditata disini juga gapapa, nanti stylist noona akan melalukan pekerjaanya" Sunoo mulai kesal, kenapa sih Jake hari ini?
Jake mengeratkan pelukannya pada Sunoo agar tidak beranjak.
"Jangan! jangan pergi bantu aku menyisir rambutnya saja ya? Kumohon aku tidak akan usil lagi"
"Okay, diam biar cepat nih" Sunoo cepat menyisir rambut Jake dengan lembut.
Sunoo tidak menghiraukan tangan Jake yang mulai nakal masuk kedalam hoodienya mengelus lembut pingang rampingnya.
Ketika tangan Jake mulai naik meraba yang lain, Sunoo langsung menarik tangan itu keluar membuat Jake berdecih.
Mhh dikit lagi kena tuh (?)"Udah selesai yaaa Jake hyung"
"Thank you My Sunny, and i miss u" ucap Jake sambil mengambil lengan Sunoo dan mengecup pungung tangan Sunoo cukup lama.
"Hyung coba berdiri"
"Hmm kenapa?"
Cup
Sunoo mengecup pipi Jake pelan dan langsung menjauh namun tangan Jake menarik baju Sunoo untuk kembali mendekat.
"Ahhkk hyung nanti melar bajunya!"
"Masa cium pipi aja sih, bibirnya donng~" Jake mendekatkan wajahnya dengan bibir monyong minta digeplak sisir.
Sunoo pun perlahan mendekatkan wajah pada hyungnya dengan mata terpejam.
Jake pun memejamkan matanya.Krek!
"SUNNNYYY!!!!.."
Sunoo langsung berlari sambil tertawa keras meninggalkan Jake. Alasan Jake teriak karna bukannya dicium Sunoo malah menggigit hidung mancungnya hingga merah.
Tunggu aja pembalasan Jake... bayiknya itu minta dihukum, dibikin merah-merah tuh semua sebadan baru tahu!.
TBC
Ini ga jelas banget & maaf yaa kalo ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoo Harem (Completed)
FanfictionA sun harem story BXB tapi bisa juga di beberapa cerita GS 100% fanfiction Selalu NSFW ⚠️🔞 Kalo tidak sesuai mohon tinggalkan saja booknya 🖐