Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agak lain dari anggota lain yang bilang Sunoo itu sulit dibaca dan ditebak karna senyumnya yang selalu menghiasi sampai menyamarkan perasaan sesungguhnya.
Bagi Jay, Sunoo ada lembaran yang tersusun rapi, tiap paragrafnya menyusun indah menyatukan gambaran puzzle acak menjadi utuh.
Sunoo nampak sulit dimengerti namun semuanya mudah jika dilakukan dengan lembut pada si kecil.
So it wasn't a surprise, setidaknya untuk Jay, untuk membuat dirinya menjadi 'kakak paling disukai' oleh Sunoo.
Sunghoon selalu bersungut kesal karenanya sekarang Sunghoon bukan lagi yang paling diperhatikan, Sunoo tidak memberikan perhatian khusus lagi padanya. Padahal cuman perasaanya saja. Sunoi memberikan perhatiannya pada semua anggota.
Random, sebegitu inginnya diperhatikan dan diberi julukan 'si paling disukai'
Entah mulai dari kapan, yang jelas setelah tinggal lebih dari satu tahun semua anggota jadi haus akan perhatian Sunoo serta afeksi lainya.
Cari kesempatan caper buat dapat perhatian si kecil berbeda dari setiap orang. Ada yang usil terus, menjadikan Sunoo tempat curhat, diajak jadi teman main. Punya caranya masing-masing.
Well, Jay sendiri mencoba untuk terus bersama Sunoo mengalir saja. Dan didukung dengan hobi yang sama, dan perbedaan karakter yang justru saling mengisi satu sama lain.
Entah yang jelas Jay ingin Sunoo merasa dirinya ada disaat si kecil itu butuhkan apapun itu.
But yeah, Jay does. Of course he does. Jay spent days, weeks, months learning about Sunoo.
For Jay, Sunoo smell like ...
That Sunoo is a unique Damask rose amongst the beds of red tulips.
Karakter manis namun teramat kuat, kelopaknya nampak rapuh tapi menguarkan aroma kuat, cantik elegan dan mahal terpatri baik dari rupa dan cara berfikirnya. Berbaur dengan tulip merah yang memancarkan warna merah gelap jika belum terbuka sepenuhnya, sama dengan Sunoo yang memiliki pandangan tajam mengintimidasi bagi yang belum dekat namun sangat cantik membawa orang sangat bahagia cukup dengan senyum hangat untuk orang terdekatnya.
Dekat dengan Sunoo memang butuh perjuangan. Dia lebih kepribadi biar 'aku yang mengejar' jika memang menarik perhatiannya dibanding menanggapi orang yang memberi afeksi padanya.
Tapi yang jelas Sunoo butuh seseorang yang bisa mendengar segala keluh kesahnya, yang selalu menjaga. Seseorang yang selalu bisa menangkap suasana hatinya seperti apa. Karna itulah yang Sunoo berikan pada semua orang hingga membuat jatuh hati padanya.
And maybe, just maybe , that someone happens to be Jay. Person who can understand Sunoo.
Jay ingin terus bersama Sunoo. Sunoo adalah orang pertama yang mengahampirinya dengan peluk hangat ketika dia kalah, menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan ketika Jay ketakutan, menjadi orang pertama yang sadar ketika pakaian Jay berantakan ataupun terdapat debu kecil menempel.
Mengertikan? Bagaimana afeksi kecil begitu melekat di hati dan ingatan.
Semoga Jay dapat selalu dekap hangat fisik maupun hati Sunoo selalu.
Saat ini Jay sedang memotong beberapa bahan untuk makan malam dirinya dan anggota lain. Hingga ketika berbalik sosok cantik yang berjalan sambil memainkan gawainya melewatinya begitu saja.
"Jay hyung butuh bantuan?" Sunoo Mendekat melihat apa yang sedang Jay lakukan.
"Nope. Kalau untuk memasak,Tidak! bisa hancur ini dapur"
"Hei! Aku tidak seburuk itu ya!" Ekspresi wajah marah yang gemas bukan kepalang buat Jay tanpa sadar mengecup pipi gembil itu lembut.
"Aku marah lagi marah ya!! Malah kecup-kecup!" Sunoo makin menukikan alisnya.
"Hahahah silahkan lanjutkan marahnya tapi nanti jangan ikut makan masakan ku"
"Huaa dasar pria perhitungan! Jelek!" Wajah julid makin gemas dengan bibir ditekuk kebawah.
"Okay kamu boleh ikut makan dengan tolong aku menggulung lengan kemeja ini. Tadi lupa"
Jay mendekatkan tubuhnya pada Sunoo menghimpit hingga tubuh si kecil menempel pada meja dibelakangnya. Dengan tangan Jay mengunci kanan dan kiri si kecil.
Katanya mau minta di gulung kemejanya. Malah modus -_-
Sunoo menurut saja membantu menggulungnya rapi hingga lengan kekar kakak favoritnya ini terlihat jelas dan dihiasi apik jam tangan.
"Hyung cocok sekali pakai jam tangan ini"
"Benarkah? Apa hyung cocok dengan desain seperti ini?" Makin merapatkan tubuhnya hingga menempel sempurna dengan tubuh Sunoo.
"Heehm aku suka, juga parfum yang hyung gunakan sangat cocok dengan style hyung hari ini. Seperti lelaki dewasa" bicaranya makin pelan seperti berbisik mengelitik dadanya.
Ini yang Jay suka. Sunoo memperhatikannya dengan detail, dan jangan lupa pujian yang disampaikan dengan senyum manis dibibirnya.
Tangan Jay mengelus tangan Sunoo hingga merambat ke tenguknya dan manariknya pelan.
Menyatukan lambium mereka dengan lembut, tanpa nafsu. Hanya menyampaikan rasa kasih sayang diantara keduanya.
"Makasih sayang, hyung senang kalau kamu suka" Lanjut Jay mengecup kening Sunoo lama.
Sunoo mendorong tubuh Jay membebaskan diri sebelum makin jauh kemana-mana lengan Jay.
"Okayy... terimakasih hyung sudah selalu masak untuk ku dan yang lain" Sunoo mengecup rahang Jay lembut dan melengos pergi setelahnya.
Jay hanya tersenyum merasakan hangat dipipi dan hatinya. Hingga sebuah suara dalam terdengar...
"Jay pokonya mulai besok yang masak makan malem gue! Bodo amaat lu pada usus buntu makan mie tiap hari! Yang penting gue mau dikecup dan dimanisin gitu juga sama Sunoo. HUAAA!!"
Iya, yang ngomong dan diakhiri teriakan itu Heeseung.
TBC
Ga tau ini apa ga jelas Kalau boleh tau dari pov reader Sunoo wanginya kaya apa?