🏷 Pengingat ini adalah lanjutan dari salah satu series di book ini.
Yaitu di chapter 8 - 12.
Jadi kalo belum baca atau lupa boleh di reread ya hihi.
🏷 Juga chapter ini panjanggg, baca di tempat pw ya 💙
⚠️ : ANGST, Public sex, Gangbang, Manhandle, Blood, Explotion, Death etc
- Hanya fiksi! Jika dirasa tidak nyaman diskip aja 👍
Sunoo sedang menatap dalam pada dirinya dicermin.
Menggunakan pakaian minim yang sebenarnya tidak ada bedanya dengan telanjang saking tipis dan terbukanya.Sunoo menggunakan sebuah croptop brokat ungu yang rendanya sangat renggang hingga putingnya menyembul keluar. Juga celana super pendek ketat yang tidak ada gunanya karena menunjukan semua bulatan pantat Sunoo dan penis kecilnya luarbiasa terasa sesak saking sempitnya itu celana.
Sekelibat keinginan untuk akhiri hidup makin kuat ketika dirinya melihat beberapa luka sesap yang orang bilang jejak kepemilikan cinta, cihh bagi Sunoo itu hanya goresan dari mulut-mulut memuakan. Yang kini tersisa ditubuhnya adalah sisa main Heeseung dan Jungwon yang menggila habisi Sunoo hingga terbit pagi. Sungguh, terbelenggu dengan 6 pemuda biadab itu buat hidup Sunoo terasa makin sulit.
Hingga menangis dan memohon rasanya sudah tidak ada gunanya lagi.
Sunoo muak.
Sunoo ingin akhiri.
Sunoo ingin mati, tapi juga takut mati.
Sunoo ingin semua berhenti.
Kepalanya yang sedari tadi menunduk segera ia angkat mendengar suara riuh dari pintu yang dibuka.
Disana para lelaki yang sama sepertinya dengan bahagia haha hihi nampak mempersiapkan dandanan tidak senonoh. Hingga perempuan gempal dengan lipstick merahnya bertepuk tangan berteriak heboh menyiapkan anak-anak itiknya. Hingga mata itu bersinggung dengan mata amber Sunoo yang nampak sayu.
"Aiyoyoyoyo darlingg... Bonita kita disini. Lihat cantik sekali bayi ini. Heoll, tapi ada yang harus dibetulkan di sini.
Mana senyum cantiknya manis, Nahh oke nghh Sunoo memang paling cantik." Paksanya mengangkat pipi Sunoo hingga anak itu terpaksa menahan senyumnya.
Ya hari ini ada yang perayaan khusus. Katanya ada keluarga kaya dari jepang yang baru saja sukses dengan bisnisnya di daerah sini. Dan jelas bukan bisnis yang baik, mana ada diwilayah ini tempat untuk mereka yang murni menjalankan uang dengan bersih. Tapi bodo amatlah, Sunoo hanya bekerja.Jadi kerjakan saja, berputar di tiang dansa itu lalu pergi setelahnya. Bahkan jika bisa dia tidak mau. Dimana ya Sunoo bisa temukan ibu peri yang bantu dia? tolong Sunoo sudah tidak kuat.
Sifat manusia, bilang tinggal kerjakan, bodo amat terus pergi ya pergi saja tapi tetap, ada mengeluh sana sininya.
Karena itu yang namanya manusia punya perasaan.
Sunoo keluar dari ruangan itu.
Termangu melihat gemerlap lampu penuh menyorot tiap sudut dengan orang-orang limbung yang hilang akal karena cairan yang mereka genggam.
Sunoo memejamkan matanya sekejap. Moral dibatinnya sungguh sudah muak dengan kelakuannya yang harus menari erotis menggesek tubuh dengan tiap memutar-mutar hingga mata keranjang para bajingan itu berfantasi liar akan dirinya. Belum lagi tangan-tangan menjijikan itu yang selalu berusaha menggapai tiap inci tubuhnya.
Nafas berat kembali terdengar darinya.
Sunoo melangkah pelan dengan hati-hati. Kupingnya terasa berdengung karena suara musik yang begitu kencang.
Sorakan para tamu disana terdengar begitu melihat dirinya yang berdiri paling depan dengan tiang paling tinggi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunoo Harem (Completed)
FanfictionA sun harem story BXB tapi bisa juga di beberapa cerita GS 100% fanfiction Selalu NSFW ⚠️🔞 Kalo tidak sesuai mohon tinggalkan saja booknya 🖐