2 bulan telah berlalu, semuanya terlihat baik-baik saja. Tetapi, Jayden harus menjaga Naka extra. ia tidak mudah mempercayai orang lain, apalagi menyangkut dunianya.
"Sayang, udah dong. kamu mau apa hm?" Bujuk Jayden.
Naka ngambek sekarang, tadi ia mau makan ice cream di kulkas diem diem. tapi Jayden tiba tiba Dateng, menggagalkan rencana Naka. Ini udah malam, gabaik juga buat kesehatan.
"Sayang, heii" Jayden menepuk pelan lengan Naka yang berbaring memunggungi nya.
Naka menarik selimut dan lanjut untuk tidur, Jayden hanya menghela nafasnya pelan. ia ikut tidur menghadap punggung istrinya.
--------------
3 Jam berlalu, kini sudah menunjukkan pukul setengah 1 malam. Naka terbangun dari tidurnya, perutnya kini terasa sakit.
"Jay, shhh. bangunn!" Naka menggoyangkan lengan Jayden, sang empu terbangun dari tidurnya dan mengerjapkan matanya pelan.
"Why baby?" Suara serak khas orang bangun tidur.
Naka meringis memegangi perut besarnya, "Perut aku sakit banget."
Jayden langsung berdiri, mengambil jaket Naka juga jaketnya. ia menggendong tubuh istrinya menuju mobil.
Ia mengendarai mobil diatas rata-rata, Naka tidak memperdulikan itu, ia hanya fokus dengan bayinya nanti.
Jayden memarkirkan mobilnya sembarang arah, ia menggendong Naka dan menuju ke dalam rumah sakit.
"HEI, CEPAT TANGANI ISTRIKU!" Teriak Jayden menggema di seluruh ruangan itu.
Dokter dan suster langsung sigap membawa kursi roda, membawa Naka ke ruang persalinan. Jayden menghubungi ayahnya, dan setelah itu ia langsung masuk untuk menemani istrinya.
"Sakit, Jay" Naka menangis, Jayden yang melihat itu langsung menggenggam tangannya dan mengecup pipi Naka.
"Sayang, bangun yuk. kita ke rumah sakit sekarang" Cakra membangunkan istrinya untuk bersiap ke rumah sakit miliknya.
Ya, rumah sakit itu adalah milik Cakra. Jayden memilih tempat itu karena dekat dan juga milik ayahnya.
Lana menggeliat, "kenapa?"
"Cucu kita bakalan lahir" Semangat Cakra langsung bergegas membawa kunci mobilnya.
Cakra dan Lana menuju ke rs, mereka menunggu di depan ruang operasi itu. terus memanjatkan doa agar ibu dan anaknya tetap selamat.
Cakra dan Lana sibuk berdoa, tidak memperdulikan apapun di sekitarnya.
OEKK OEKK
Tangisan bayi mulai terdengar dari ruangan itu, tidak lama kemudian suara tangisan bayi terdengar lagi.
OEKK OEKK
"Selamat ya, anaknya sehat, laki laki semua" Ucap dokter yang menangani Naka bersalin.
"Saya bersihkan dulu, baru nanti digendong ya tuan." Suster itu pergi membawa dua bayi kecil disebelah kiri dan kanannya.
"Babe, kamu hebat. anak kita lahir, ini semua karena kamu dan tuhan." Jayden tersenyum memandangi wajah lemas istrinya.
Naka hanya mengangguk lemas, ia tersenyum mendengar tangisan bayinya. ia sudah berstatus sebagai ibu sekarang.
Naka dan twins dipindahkan ke ruang VVIP Yang sudah disediakan oleh rumah sakit. sudah terdapat Cakra, Lana, juga teman Jayden yang tadi datang. kebetulan mereka juga masih akan pulang dari markas, dan mampir kesini.
"Ini tuan" Suster itu menyerahkan twins ke Jayden, ia menggendong di lengan kiri dan kanannya.
Suster dan dokter pergi dari ruangan itu, Jayden memandangi wajah mungil mereka. Sangat manis dan tampan, persis dirinya.
"Selamat jadi bapak" Ucap Zergan menepuk pelan bahu Jayden, dan melihat wajah imut mereka.
Cakra mendekat, "Namanya siapa ?".
"Jean, Juan." Ucap Jayden pelan, takut membangunkan dua malaikat didekapnya ini.
Tetapi, Jean malah menangis. membuat Juna juga ikut menangis, mungkin mereka haus?
"Loh loh, anak papa kok nangis hm?" Jayden panik ketika melihat keduanya menangis seketika.
Lana membuka suaranya, "Mereka haus, coba kamu kasih ke Naka."
"Keluar" Jayden menyuruh mereka pergi, ia tidak mau asetnya terlihat siapapun.
Jayden menyerahkan Jean serta Juna ke Naka, ia membuka baju pasiennya dan mendekatkan wajah mereka ke sumber asinya.
Melihat itu, Jayden meneguk ludahnya kasar. Harusnya ia yang meneguk asi itu, saat sebelum tidur. "Sayang, aku juga mau"
"Dasar bayi besar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Husband
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 🔞🔞🔞 Hanya aku yang bisa mendapatkan dirimu. -- Jayden Zarrick Vincentius CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN, TOXIC, 18+, KANIBALISME. ⚠️MOHON BIJAK MEMILIH BACAAN⚠️