Pagi telah tiba, matahari kini telah menampakkan dirinya dan membuat semuanya menjadi terang.Naka terbangun dari tidurnya karena merasakan deru nafas dilehernya, dan tangan yang melingkar di pinggangnya.
Naka menatap wajah Jayden dengan dekat, sangat tampan dan juga wajahnya yang teduh membuat siapapun ingin memilikinya. Naka sempat tersenyum kala melihat wajah tenang dari Jayden, tetapi melihat sifat jayden ia langsung meruntuhkan senyumnya dan langsung mengalihkan pandangannya.
Naka perlahan melepaskan tangan Jayden yang melingkar di pinggangnya, ia langsung bergegas untuk membersihkan diri.
Jayden terbangun karena merasa berbeda, wanita yang ia peluk sekarang kemana?
"sayang, kamu kemana?" Jayden melihat sekelilingnya dan tidak menemukan wanita yang ia cari.
"Kamu kemana" Jayden panik dan langsung berdiri menuju kamar mandi .
toktok
"Sayang, kamu di dalem?" Jayden mengetuk pintu kamar mandi berharap wanitanya ada di situ.
"apa sih jay, aku lagi mandi"
Jayden membuang nafasnya lega, ia berfikir bahwa Naka akan kabur darinya. tetapi tidak mungkin .
Jayden kembali merebahkan dirinya di kasur, kembali memejamkan matanya dan disusul Naka yang telah selesai mandi.
"malah tidur lagi, kebiasaan" Naka menggelengkan kepalanya dan menatap dirinya di cermin
"gue ga jelek jelek amat kok, kenapa gaada yang mau ya"
Naka kembali menatap Jayden yang tengah tetidur, ia menghampiri dan ingin membangunkannya.
"bangun, mandi dulu" Naka menggoyangkan pelan tubuh kekar Jayden.
"5 menit"
"yaudah deh terserah, aku mau pergi"
Jayden langsung duduk dan memegang pergelangan tangan naka.
"kemana? ga, gaboleh"
"tolong bukain pintu, aku mau kedapur"
Jayden menggeleng pelan, ia langsung memeluk Naka dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Naka .
"Wangi banget" Jayden mengendus-endus leher Naka membuat sang empu kegelian
"geli Jay, udah ah sana mandi. kamu bau" Naka mendorong Jayden pelan agar melepaskan pelukannya .
"nanti peluk lagi ya" Jayden langsung berlari ke kamar mandi dan menutup pintunya keras
Naka membuka gorden kamar, ia melihat pemandangan dari dalam kamar. ia melihat 3 burung sedang terbang kesana kemari, seperti kejar kejaran.
Melamun menatap dua burung itu, tak sadar ia tersenyum membayangkan ia, papa, dan mamanya sedang tertawa bersama di ruang keluarga.
"Andai dulu Naka larang kalian pergi, pasti mama sama papa ga akan ninggalin Naka secepat itu" Naka menunduk dan menyesali kejadian masa lalu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Husband
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 🔞🔞🔞 Hanya aku yang bisa mendapatkan dirimu. -- Jayden Zarrick Vincentius CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN, TOXIC, 18+, KANIBALISME. ⚠️MOHON BIJAK MEMILIH BACAAN⚠️