JAYDEN 14

2.4K 76 2
                                    


Matahari sudah terbit setengah jam yang lalu, bukannya bangun Jayden malah semakin mempererat pelukan seseorang didepannya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari sudah terbit setengah jam yang lalu, bukannya bangun Jayden malah semakin mempererat pelukan seseorang didepannya erat. mulutnya senantiasa menghisap benda kenyal itu sesekali.

Naka membuka matanya, merasa geli didadanya dan melihat seorang lelaki sedang melumat nipplenya.

plop

Naka melepaskan tautan mulut Jayden dengan nipple nya, meringis pelan saat terkena gigi tajam Jayden. melihat nipplenya yang membengkak karena sesapan Jayden dari tadi malam.

Naka menampar pipi Jayden kuat, ia menutupi tubuhnya yang telanjang tanpa sehelai benang pun. "lo bener' udah gila jay!" Sentak Naka keras.

Jayden menaikkan alisnya, ia menyeringai kecil dan menatap Naka yang sedang menatapnya tajam. "hey, apa kesalahanku babe?" Tanya Jayden tanpa rasa bersalah sedikitpun

"lo jahat jay.." lirih naka lalu menangis sesenggukan.

Jayden merasa sakit saat melihat Naka menangis, ia beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi meninggalkan naka yang masih sesegukan diatas tempat tidurnya.

"dia juga menikmati, kenapa aku yang jahat? huh, dasar wanita" gumam Jayden didalam kamar mandi.


































Jayden keluar kamar mandi, memperlihatkan Naka yang terduduk di lantai sembari meringis kesakitan. "kenapa duduk dilantai?" tanya Jayden santai.

Naka hanya menatap jayden sekilas, lalu ia ingin berdiri lagi tetapi intimnya sangat sakit. ulah jayden kemarin malam, karena sangat kasar dan tidak mau berhenti.

"bisu?" Jayden menggendong Naka menuju kamar mandi, mendudukkan Naka di bathup dan ingin pergi keluar.

"klo udah selesai, panggil aku" Jayden melangkah pergi meninggalkan kamar mandi.

Naka menatap punggung kekar Jayden yang perlahan menghilang dari pandangannya, ia segera membersihkan dirinya dan mencoba keluar dari kamar mandi sendiri.

Jayden yang sebelumnya menatap layar hp, kini menjadi menatap Naka dengan tatapan tajam. "tadi bisu, sekarang tuli?" Tanya Jayden

Naka memutar bola matanya malas, ia menuju meja riasnya. memang saat Naka sudah mulai memutuskan tinggal disini, Jayden mulai memenuhi barang barang keperluan wanita.

"kau mau makan apa?" tanya jayden menghampiri Naka yang sedang menyisir rambut panjangnya.

"terserah" jawab naka singkat

Jayden menghirup aroma rambut Naka, ia juga mengendus-endus leher Naka membuat sang empu merasa geli. "geli, jangan ngendus ngendus kaya anjing!"

Jayden menyipitkan matanya menatap wajah Naka dari pantulan kaca, tersenyum tipis melihat wajah Naka yang sangat cantik, bahkan manis.

Naka tiba tiba menundukkan kepalanya, menggerakkan ibu jarinya untuk dimainkan. matanya memerah ingin menumpahkan air matanya, Jayden yang melihat Naka menunduk langsung mendongakkan wajah gadisnya itu. melihat Naka yang ingin menangis, membuatnya bingung.

"Hey babe, kenapa menangis?" Jayden memutar tubuh Naka dan jongkok didepannya, menghapus air mata wanitanya itu dan menatapnya lembut.

Naka menatap Jayden dengan mata dan hidung yang memerah, ia kembali menangis sesegukan. Jayden membawa Naka kedalam pelukannya, mengusap rambut halus wanita ini.

"kenapa hm? soal tadi malam?" tanya Jayden yang tetap memeluk Naka, dan diangguki oleh Jayden

Jayden segera melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Naka. "maaf, aku bakalan cepat nikahin kamu babe. udah jangan nangis, kamu jadi makin gemes" Kekeh Jayden.

"Aku belum yakin sama kamu Jay, kita masih kenal sedikit." Naka mengusap matanya dan mendongak keatas agar tidak kembali menangis.

Jayden tersenyum manis menatap Naka, ia mengusap lembut pipi wanita itu. "itu kamu, bukan aku. kamu tau ga? aku tau apapun segalanya tentang kamu, cuma kamu yang belum tau aku. kamu bakalan ngenal aku lebih dalam seiring berjalannya waktu."

Jayden kembali memeluk Naka, merasa wanitanya sudah tenang ia melepas pelukannya. Naka sangat lucu jika sedang menangis, tetapi ia tidak suka jika wanitanya itu menangis.

"Aku akan membuatmu bahagia dengan caraku. jadi, mari menjadi istriku?" Tanya Jayden menaikkan alisnya sebelah.

Naka menatap Jayden yang mengharapkan jawaban darinya, jika memang menikah dengan Jayden akan membuatnya bahagia. maka ia akan segera menerima itu, tetapi ia juga mencintai Jayden, haruskah ia menerima permintaan Jayden untuk menjadi istrinya?

Naka mengangguk pelan, Jayden yang melihat jawaban Naka ia berdiri dan berlari entah kesana kemari. ia pergi keluar untuk meneriaki semua pegawai dirumahnya.

"KALIAN SEMUA, CEPAT KUMPUL!" Suara Jayden menggema diseluruh ruangan, membuat semua orang disitu langsung berkumpul dibawah menatap Jayden yang sedang diatas.

"KALIAN SEMUA DENGARKAN, CEPAT SIAPKAN PERNIKAHANKU YANG AKAN DIADAKAN 2 HARI LAGI. SEMUA BEKERJA, JIKA ADA YANG TIDAK MENDENGARKAN PERINTAHKU. AKU AKAN MEMBERIKAN HUKUMAN SPESIAL UNTUKNYA, PAHAM KALIAN SEMUA?!" 

Jayden berbicara dengan tegas dan diangguki oleh para maid dan juga bodyguard nya, ia kembali kekamar dan melompat ke kasur.

"sayangg, aku ga sabar deh" Ia guling guling kekanan dan kekiri yang membuat bingung Naka

"kenapa?" Tanya Naka

"Pernikahan kita 2 hari lagi."

"HAH?!"

"HAH?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Psycopath Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang