Hari sudah semakin siang, kini jam sudah menunjukkan pukul 10.30, Naka akan mengantarkan makanan kepada suami di kantornya.
"Mba, titip twins ya?" Ujar Naka sembari merapikan tempat makan yang ia bawa.
Naka memang sangat mempercayai maid mansionnya, ia bernama Heola. Wanita ini hidup sebatang kara lalu ia ingin bertahan hidup dengan mencari nafkah untuk dirinya sendiri. dengan umurnya yang masih 18 th, ia harus mencari uang untuk kebutuhan hidupnya.
"Siap non!" Heola mengangguk patuh pada istri tuannya itu.
Naka mengecup pipi twins lalu mengusap kepala mereka yang mulai ada rambut.
"Mommy tinggal ya twins, jangan nakal." Naka melenggang pergi, twins bertepuk tangan lalu dibawa pergi Heola untuk bermain di kamar mereka.
-------
-------Naka telah sampai di perusahaan milik suaminya, ia pergi ke dalam. mendapat sapaan dan juga senyum ramah dari karyawan suaminya ini.
"Selamat pagi nyonya, Nakala." Karyawan itu menyapa Naka dengan senyum manis dibibirnya, dibalas anggukan juga senyuman manis padanya.
Naka memasuki lift untuk naik ke ruangan Jayden, ia keluar dari lift dan langsung masuk ke ruangan itu.
Jayden yang semulanya diam menatap pemandangan dari kaca ruangannya, kini telah sadar akan kehadiran Naka.
Grepp
Jayden memeluk Naka dengan tidak sabaran, hampir saja Naka dan makanan ini hampir jatuh karena Jayden.
"Kamu lama banget sih, aku nungguin!" Jayden memajukan bibirnya dan mendengus kesal.
"Iya iya, maaf" Naka duduk di sofa sana lalu mengeluarkan makanan yang ia bawa tadi.
Jayden ingin disuapi oleh Naka, ia hanya mengangguk lalu menyuapi bayi besarnya ini.
"Twins ga ikut?" Titah Jayden tidak melihat 2 anaknya itu.
"Enggak, setelah ini aku bakalan pulang jadi aku titipin ke Heola dulu sebentar." Naka kembali menyuapi Jayden yang sudah membuka mulutnya.
"Jadi kamu ngga nungguin aku sampai pulang kerja dong?" Ucap Jayden dibalas gelengan pelan oleh Naka.
Jayden berhasil menghabiskan makanan buatan istrinya itu, ia minum sedikit dan langsung mendekatkan tubuhnya ke Naka.
"Airnya kok nggak dihabisin? nggak haus?" Naka menatap Jayden lalu membereskan wadah makanannya.
"Mau ini" Jayden menoel nenen Naka dari samping.
Naka menepuk jidatnya pelan, "Di rumah aja gabisa?"
Jayden menggeleng, "kalau dirumah, terus energi aku buat kerja lagi apa? energi aku cuma asi kamu baby" Jayden mengedipkan matanya cepat dan tersenyum lebar.
Naka membuka 3 atas kancing bajunya, membuka bra dan menyamankan posisinya di sofa. "Cepetan".
Jayden dengan cepat melahap puting itu, ia menyedot keras dan Naka hanya bisa mengusap rambut Jayden.
10 mnt.
"Hey, sudah. aku harus pulang, nanti twins menangis" Naka menepuk pelan pipi Jayden saat ingin memejamkan matanya.
Jayden melepaskan puting Naka dengan tidak rela, mengusap puting itu dan menghisapnya kembali.
"Nanti dirumah kan bis- AWWWW"
Jayden menggigit puting Naka dengan sedikit keras, membuat sang empu memekik kesakitan.
Naka mencabut putingnya dari bibir Jayden, dan memasukkannya kembali ke dalam baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Husband
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 🔞🔞🔞 Hanya aku yang bisa mendapatkan dirimu. -- Jayden Zarrick Vincentius CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN, TOXIC, 18+, KANIBALISME. ⚠️MOHON BIJAK MEMILIH BACAAN⚠️