JAYDEN 26

1.6K 70 8
                                    

Maap ya baru bisa up lagi.







---------------

Jayden menyuruh seluruh anak buahnya untuk mencari Naka, Jayden tidak duduk diam, ia juga mencari Naka di pinggir kota, di jalanan, dan dimanapun tidak ada titik Naka ada disitu.

Jayden memukul kuat stir mobilnya, rahangnya mengeras, ia menatap tajam pandangan depan. "sialan, gua jamin hidup lo bakalan sengsara."

Saat sedang fokus menyetir, hapenya berbunyi menandakan ada telepon masuk. memperlihatkan nomor tidak dikenal, membuat Jayden malas mengangkat itu.

Jayden mengabaikan telepon itu, hingga saat ke 5 kali ia merasa risih dan mengangkat itu.

"hal-"

"Jayden, tolong aku takut. aku takut banget, tolong aku Jay"

"Sayang? kamu dimana? sekarang kasi tau aku, dimana kamu sekarang."

"Aku gatau Jay, hp dan tas aku dibawa Vernon, ini aja aku nyolong hape dia."

"Vernon? sayang, coba liat pemandangan disekitar kamu dan coba kasi tau aku pelan pelan ya?"

"Ini ditengah hutan Jay, ada kabut juga. aku tak-"

"hallo? sayang??-"

Telepon itu mati, perasaannya tidak tenang sekarang, ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan menelepon temannya itu.

'why? why lu telpon telpon i?'

'lacak nomor yang gua kirim, gua butuh sekarang. cepat!'

Jayden mematikan ponselnya, ia berharap jika Naka tidak apa apa disana. Vernon, ia mendengar nama itu sudah sangat marah, berani beraninya dia menculik istri kesayangannya.

Tidak butuh waktu lama, 10 menit kemudian teman Jayden itu mengirimkan lokasi dimana Naka berada, setelah mengetahui itu segera ia menghubungi seluruh anak buahnya untuk pergi ke tempat itu.

-------------------

Vernon membuka pintunya, ia melihat Naka sedang memojok dengan memegang ponselnya.

"Pantesan gaada, siniin hape gue." Vernon mengambil hp nya itu dan melenggang pergi dari sana.

Naka menghembuskan nafasnya lega, untung saja ia tidak ketahuan jika sedang menelepon Jayden. berharap jika Jayden segera menemukannya.

15 menit kemudian Vernon datang dengan mukanya yang sangat merah, menandakan dia sedang marah besar kali ini.

"Naka, jawab gue kali ini. lo habis call siapa?!" Amarah Vernon memuncak dan meninggikan notasi suaranya.

Naka hanya diam, Vernon menarik tangan Naka dan langsung membawanya keluar.

Saat sudah keluar ia ingin dimasukkan ke mobil oleh Vernon, tetapi melihat banyak mobil berdatangan dan mobil mewah berhenti tepat didepan mobil Vernon.

Jayden keluar, melihat istrinya ada di Vernon ia langsung ingin bergegas mengambil istrinya.

"Stop!" Cegah Vernon.

"Lepasin!!" Berontak Naka ingin segera lari ke Jayden.

"Lepasin istri gue dari tangan kotor lo, bajingan!"

Vernon mengambil pisau di saku celananya, mengahadapkan pada leher Naka yang membuat ia memejamkan matanya takut.

"lo berani maju selangkah, jangan harap Naka bisa selamat." Vernon memberi senyuman miring dan menaikkan alisnya.

Jayden mengepalkan tangannya kuat, "Mau Lo apa? uang? gua bisa kasih lo berapapun yang lo mau. asal balikin istri gua!"

"gua udah punya uang banyak, yang gua mau cuma Naka jadi milik gua, gimana? gampang kan."

"Bangsat!"

Jayden ingin berlari kepada Vernon dan melayangkan tangannya ke muka Vernon. tapi ia teringat perkataan Vernon tadi.

Naka melirik Jayden takut, tetapi tatapan Jayden menjawab jika 'tidak usah takut, aku sudah disini'.

bughhhh

Seseorang telah memukul leher Vernon menggunakan balok kayu, membuat sang empu kesakitan dan melepaskan pegangannya pada Naka.

Naka langsung berlari kearah Jayden dan langsung memeluknya. siapa yang memukul Vernon? anak buah Jayden, ia diam diam lewat dari jalan samping saat Vernon sedang berbicara keras pada Jayden.

Melihat ada balok kayu ia langsung menggunakan itu untuk memukul Vernon, niatnya ingin memakai pistol, tetapi ia takut jika peluru itu mleset dan malah mengenai nyonya nya.

Jayden segera melepaskan pelukannya pada Naka, melihat Vernon akan bangkit, ia langsung melayangkan tinju pada pipi dan perut Vernon.

Bughh

Ia menghabisi Vernon sampai banyak lebam tercetak pada tubuhnya. Vernon berniat membalas pukulan Jayden, tetapi tubuhnya terasa remuk dan untuk membalas pun susah.

Ia langsung berdiri dan langsung merapikan bajunya yang kusut saat menghabisi Vernon, Jayden menghampiri Naka dan mencium keningnya.

"Kalian urus orang ini." perintah Jayden pada anak buahnya.

Jayden membukakan pintu untuk Naka, dan Naka langsung masuk pada mobil. Jayden mulai menjalankan mobilnya melewati hutan yang sangat gelap, Naka sedikit ketakutan tapi saat melihat Jayden ia sudah merasa lega.

"Twins gimana Jay?" Tanya Naka.

Jayden menoleh "tadi udah tidur, kalau sekarang gatau udah bangun atau belum."

Naka melihat goresan pisau pada tangan Jayden, mengingat jika Jayden saat menghadapi Vernon tidak sengaja menggores pisau tajam itu.

"Tangan kamu luka, dari rumah biar aku obati."



----------------


Naka dan Jayden sudah sampai mansion, mereka langsung membersihkan diri masing'. Selesai mandi, Naka langsung mengecek anak anaknya.

"amamamama" celoteh Jean saat melihat mama nya berjalan kearahnya.

"Anak mama sayang" Naka menggendong Jean dan tersenyum manis.

Juan? ia masih sibuk dengan alam mimpinya.

Jean mulai menangis, Naka kaget dan langsung membawa Jean keluar dari kamar twins, takut jika Juan akan terbangun nanti.

"Sayang, kenapa hm? mama disini." Ucap Naka menepuk pelan pantat Jean.

Ia pergi ke kamarnya dan duduk dibibir kasur, membuka 3 kancing bajunya dan mengeluarkan payudara dari bra nya. mengarahkan pada mulut Jean dan langsung dilahap olehnya, ternyata anaknya haus.

"Setelah itu aku" Ucap Jayden tiba tiba yang keluar dari kamar mandi.

Naka mengangkat jari telunjuknya dibibir, mengharuskan Jayden tidak banyak bicara agar Jean cepat tertidur. Jean pendengarannya sangatlah tajam, mesti suara itu sangat kecil ia pasti dengar.

Psycopath Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang