2 hari berlalu, kini menampakkan dua orang gadis yang tengah berberes di sebuah cafe. Waktu menunjukkan sudah pukul 10 malam karena mereka lembur hari ini. jarang ada orang lewat jika sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Na, udah malem. gamau nginep di rumah gua aja dulu?" tawar venny sembari memakai tas miliknya.
"Kayanya gua pulang aja, makasih tawarannya"
"Oalah yaudah, tetep jaga diri soalnya lo cewe. gua pulang duluan ya?" Venny meninggalkan Naka yang sedang menutup toko itu.
Dikegelapan malam, Naka berjalan sendirian. hanya 1/2 orang saja yang lewat, itu pun sudah sedari tadi. Naka adalah tipe orang yang tidak suka kegelapan, ia harus menyalakan senter hpnya karena lampu jalan itu sudah redup dan sebentar lagi mungkin akan mati.
Naka merasakan jika masih ada orang lewat dan orang itu dibelakangnya, membuat perasaan Naka yang tadinya gelisah menjadi tenang sedikit. tetapi Naka sedikit curiga, karena orang itu memakai pakaian serba hitam dan memakai masker membuat wajahnya tertutup.
"takut, mah" lirih naka
Lelaki itu berjalan cepat menuju naka, membawa sebuah kain dan langsung membungkam naka dengan kain itu.
-----------
Langit yang kininya gelap menjadi terang karena matahari yang muncul dari timur, semua orang mulai menjalankan aktifitas nya masing-masing.
Seorang gadis mengerjapkan matanya beberapa kali karena cahaya yang masuk dan menyoroti mata sipitnya. merasa tubuhnya begitu berat dan ada tangan kekar yang melingkar dipinggangnya.
"LO SIAPA?!" Naka sontak berdiri dan berteriak, membuat lelaki itu bangun dari tidurnya.
"shtt, gausah teriak"
"KENAPA GUE DISINI? LO SIAPA?!"
"kecilin suara kamu babe" Lelaki itu berbicara khas suara orang bangun tidur
Lelaki itu berjalan mendekati Naka yang sedang mundur perlahan, ia sudah mentok tembok sekarang, harus gimana?.
Lelaki itu menyeimbangkan wajahnya dengan telinga kiri Naka, membisikkan kata yang mungkin membuat naka shock.
"lo milik gue sekarang" bisik lelaki itu
"Lo jangan seenaknya, gue bukan milik lo. minggir, gue mau pulang" Naka mendorong tubuh lelaki itu dan berjalan mendekati pintu.
Pintu itu terkunci, sial. karena membukanya harus menggunakan password.
"lo gaakan bisa pergi dari sini"
Naka berbalik menatap lelaki itu, "Gue mau pulang"
"siapa yang bolehin lo pulang?"
Naka benar-benar bingung sekarang, siapa lelaki yang seruangan dengannya ini? apakah pembunuh? atau apa?.
"lo sebenernya siapa? maksud lo apa bawa gue ke sini?"
"gue jayden, and ya. gue bawa lo kesini karena rumah lo disini."
"lo salah orang, rumah gue bukan disini"
"lo harus jadi milik gue ,na."
"gue ga kenal lo, stop ngomong kalo gue milik lo"
"mau kenalan sekarang hm?"
Jayden berjalan mendekat ke arah naka, mendekatkan wajah mereka berdua. mereka bisa merasakan deru nafas masing masing.
cup
Jayden mengecup sekilas bibir naka, membuat sang empu merasa kaget.
"ITU FIRST KIST GUE, SIALAN!" Teriak Naka pada Jayden.
"jangan teriak, kuping gue ga budeg kok"
Mumet brow
P, duit :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath Husband
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 🔞🔞🔞 Hanya aku yang bisa mendapatkan dirimu. -- Jayden Zarrick Vincentius CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN, TOXIC, 18+, KANIBALISME. ⚠️MOHON BIJAK MEMILIH BACAAN⚠️