"𝑫𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌"
_______
Ternyata di dunia ini benar benar ada rasa sakit dan rasa bahagia, ada tangis dan tawa. Semunya memang saling melengkapi, benar bahwa ketika kamu mencari kebahagiaan maka akan menikmati rasa sakit dan kesedihan dahulu, baru ada tawa dan kebahagiaan yang akan di rasakan selanjutnya.Tuhan tidak tidur, Ia melihat dan mendengar segala doa dan tindakan yang kita lakukan, dan Dia yang benar benar mengerti atas apa yang sepatutnya kita dapatkan.
Perlahan usapan dari pucuk kepala itu berubah ke jepit rambut gadis itu.
"Lo cantik ra"
Genan menggenggam tangan nara dengan erat. Langit yang tadi cerah sekarang sudah berubah menjadi jingga. Mereka kembali menyusuri jalanan dengan menikmati senja. Genggaman tangan mereka mengayun mengekspresikan ada rasa bahagia di keduanya.
"Sekarang nara tau, kenapa nara memang harus mengenal genan"
"Kenapa?"
"Karena benar, genan adalah bagian dari kebahagiaan nara"
Genan menggembangkan senyumannya, tampak sangat manis, di tambah rambut pria itu tertiup angin. Sungguh memabukan bagi siapa saja yang menatapnya.
"Lo juga ra, suatu kebanggan gue benar benar bisa mengenal gadis sebaik dan secantik lo"
"Tapi kenapa nara? Dari ratusan gadis di sekolahan nara bukan apa apa"
"Tapi dari ratusan gadis itu yang bersinar cuma lo ra"
Mereka mulai berjalan kembali, sampai akhirnya mereka sampai di bukit yang pernah mereka datangi. Mereka mengubur kaleng berisi surat masa depan mereka.
Di bawah senja mereka menatap langit yang sama. Kini senja tidak terlalu buruk untuknya, dengan senja ia benar benar bisa bahagia, bersama hujan ia bisa menghabiskan rasa sakitnya, dan bersama pantai ia menangkan pikirannya.
"Makasihhh genandra putra abinaya, nama yang akan selalu bermakna untuk nara, bermakna untuk senja hujan dan laut, trimakasih untuk hari hari yang menyenangkan ini"
"Sama sama tuan putri nararya maisya yodhaaaa, trimakasih sudah menjadi sosok yang begitu berarti, di setiap detik dan menit yang tercipta"
Lengkungan indah itu kembali terlukis. Entahlah sudah berapa kali mereka tersenyum, ini benar benar hari yang patut untuk di rayakan.
"Istirahat yaa, belajar secukupnya jangan sampai kecapean, kalo waktunya tidur ya tidur, nggak usah pikirin hal aneh aneh, kalo mau pikirin hal berat pikirin bareng gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
NARARYA || END✔️
Teen Fiction"Genan semesta itu jahat untuk orang seperti kita, mereka tidak bisa memberikan kita rasa baik baik saja, semesta terlalu jahat untuk kita yang menganggap semua orang baik genan" "Tapi gue tetep bersyukur karena semesta mengizinkan lo untuk di sampi...