"𝑵𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂"
_______
Lorong lorong berbau obat, suara ritme jantung yang terdengar begitu jelas. Serta tangis yang juga bisa ia dengar.
Lirih genan mendengar suara gadis di sebuah lorong gelap. Ia mengenal betul rambutnya, serta tangan mungilnya yang terlihat lemah.
"Nara!"
Gadis itu menggerakan kepalanya. Memandangi siapa yang telah memanggil namanya. Dan ia melihat genan yang sudah berdiri dengan nafas tersenggal senggal.
Genan melangkahkan kakinya. Mengikis jarak antara keduanya.
"Lo nggak papa?"
"Kenapa nara masih disini? Siapa yang bawa nara kesini? Siapa yang bangunin nara? Nara udah menemukan ketenangan buat nara, tapi kenapa nara harus kembali ke sini"
"Apa yang lo lakuin itu nggak bener raa, lo tau gimana keadaan orang di sekitar lo kalo lo pergi?"
"Nggak akan ada yang peduli gee, nggak ada satupunn"
"Gue bakal kecewa kalau lu bener bener pergi ra, gue akan kecewa sama diri gue sendiri karena janji gue ke lo belum gue tepatinn, lo belum boleh pergi kalau lo belum bahagia"
"Teruss kapannn geee, kapan nara akan bahagia kapannn? Nara udah muak sama dunia yang nggak akan pernah berpihak sama nara. Bahkan di saat nara sekaratpun mereka nggak peduli"
Genan memeluk tubuh nara yang bergeyar hebat.
"Bahkan kalaupun itu cuma halusi nara, nara pengin saat nara membuka mata, mereka ada di depan nara, tapi ternyata semua itu semu gee, nggak ada yang nyata buat nara"
Genan mengelus punggung nara dengan lembutt.
"Sesakit sakitnya lo, se gagal gagalnya lo, se kecewa kecewanya lo, gue mohon jangan pernah lakuin hal itu lagi raa, lo itu berharga"
"Nara nggak pernah di lihat sama siapapun, walaupun nara udah berusaha mati matian"
"Lo berharga di mata orang yang mau hargain lo, yang mau lihat lo dari hati mereka. Lo harus inget bahwa masih ada orang yang nunggu lo grow up di barisan paling depan. Dan lo harus inget kalo lo itu nggak sendiriannn!"
"Nara tauu gee, tapi buat apa nara bertahan kalau nara hidup di ambang ombak harapan, sementara yang nara inginkan cuma ketenangan dan kebebasan dalam hidup nara"
"Terus kenapa lo lakuin hal itu raa?"
"Nggak ada alasan kenapa nara memilih mencari ketenangan yang sebenarnya, karena disini nara udah nggak bisa mencari ketenangan buat nara, jadii gee, kalau nanti nara bener bener pergi, kalau nara udah bener bener nyerahh, genan nggak boleh kecewa, genan nggak boleh nyalih diri genan"
KAMU SEDANG MEMBACA
NARARYA || END✔️
Teen Fiction"Genan semesta itu jahat untuk orang seperti kita, mereka tidak bisa memberikan kita rasa baik baik saja, semesta terlalu jahat untuk kita yang menganggap semua orang baik genan" "Tapi gue tetep bersyukur karena semesta mengizinkan lo untuk di sampi...