"𝑲𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉? 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂? 𝑷𝒂𝒅𝒂𝒉𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒆𝒍𝒂𝒑 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒕𝒊𝒅𝒖𝒓 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒖"
_______
"Hai"
Seorang anak laki laki tampak tersenyum dari balik tembok pembatas di rumah sederhana dengan rumah kaca cantik.
Gadis kecil itu tampak menatap tak beralih.
"Nara ayo, bantu nenek rawat bunga itu"
Saat pandangannya kembali ke arah tembok itu anak laki laki yang sedari tadi menatapnya sudah hilang begitu saja.
Nara berjalan, menyusuri jalan setapak untuk ke rumah kaca di sebelah tempat tinggalnya. Bunga bunga di sekitarnya tampak sudah tumbuh dengan baik. Ada beberapa yang sudah bermekaran.
"Kamu sirami bunga itu saja ya, nenek mau lihat kepompong di dalam"
"Iya nek"
Susana pedesaan saat itu memang sangatlah tenang, jarang ada suara bising kendaraan, udara yang masih bersih, serta rerumputan hijau yang selalu memanjakan mata.
Ada tangan berat yang mulai ia rasakan di atas kepalanya.
"Wahhh mereka tumbuh dengan baik, kamu merawatnya dengan baik nara, sekarang ikut nenek ayokk, kita lepas kupu kupu ini di alam bebas"
"Di hutan?"
"Iya donggg"
Gadis kecil itu sangat menyukai momen ketika sebulan sekali pergi ke hutan untuk melepaskan kupu kupu ke alam liar.
Kaki kecilnya mulai melangkah, tangannya mengayun bebas, kuncir dua yang tampak lucu melengkapi tampilan gadis itu.
"Nanti kalo kamu udah besar, kamu harus bisa menemukan kebebasan kamu sendiri, seperti para kupu kupu ini yang akan bebas pada waktunya"
Wanita paruh baya itu mulai membuka kotak berisi ratusan kupu kupu. Mereka bebas, terbang menghirup udara baru, kepakan sayapnya seakan menyambut dunia baru yang siap ia jelajahi.
"Woahhh, nenek, lihat kupu kupu biru itu, kenapa warnanya sangat cantik, dan kenapa hanya satu"
"Nenek cuma menemukan kupu kupu itu sebulan sekali di penangkaran, jadi ketika melepaskannya dia yang paling bersinar dari yang lain"
Kini wanita yang di panggil nenek oleh gadis kecil itu duduk, mensejajarkan tubuhnya dengan gadis lucu di depannya.
"Kamu nanti pasti bisa menjadi gadis yang paling bersinar di antara yang lain, tapi jangan terbang, tetap telapakan kaki kamu di sini, kamu ngerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NARARYA || END✔️
Teen Fiction"Genan semesta itu jahat untuk orang seperti kita, mereka tidak bisa memberikan kita rasa baik baik saja, semesta terlalu jahat untuk kita yang menganggap semua orang baik genan" "Tapi gue tetep bersyukur karena semesta mengizinkan lo untuk di sampi...