Mohon memberikan dukungannya....
Devano
Menangkap bajingan agar masuk ke penjara memang tidak semudah itu. Mereka juga memiliki taktik tersendiri supaya tidak tertangkap dan itu jelas membuatku gemas. Seperti ayahnya Cantika yang masih buron dan aku masih mencari tahu keberadaannya saat ini. Pria tua bangka itu cukup pintar bersembunyi, tapi dalam sebuah persembunyian selalu ada petunjuk yang bisa digali. Jelas aku tak boleh menyerah karena Cantika bisa terluka lagi kalau bedebah sial itu masih berkeliaran.
Saat ini aku tengah berada di area persembunyian ayah Cantika tepatnya di pemukiman kumuh padat penduduk. Aku pastikan kali ini riwayatmu tamat sudah Rozak!! Sambil mengendap-ngendap aku mulai memasuki kamar kos kecil miliknya dan meyakini jika Rozak sedang berada di luar untuk mencari makan. Sambil bersembunyi di belakang pintu kamar aku menahan nafas dan bertekad tidak akan gagal lagi untuk menjebloskan si bedebah sial itu ke penjara.
Ku dengar pintu mulai terbuka dan Rozak membawa satu kantong plastik yang berisi makanan. Tidak membuang waktu lama aku langsung memukul belakang kepalanya sampai pingsan. Setelah itu segera ku hubungi Ridho agar cepat menyusul ke kosan supaya membantuku untuk membawanya ke kantor polisi. Misi kali ini berhasil dan aku mulai bersorak dalam hati.
Setelah sampai di kantor polisi sejenak aku istirahat sambil menunggu Rozak siuman dan akan langsung mendatanginya di sel. Semua barang bukti sudah ku amankan dan aku pastikan Rozak akan mendapatkan hukuman yang sangat setimpal. Ku lihat Ridho juga tersenyum kepadaku dan tampaknya kali ini aku tidak perlu lagi susah-susah mencari Rozak yang otomatis daftar pencarian penjahat yang ada di list-ku telah berkurang.
"Gua tau lo gak mungkin gagal kali ini bro!" Ridho menjabat tanganku dan mengucapakan selamat. Sudah bertahun-tahun satu tim dengan Rido memang membuat kami dekat dan satu sama lain sudah menganggap saudara.
"Gue udah gemes sama tua bangka itu, by the way ini semua kan karena bantuan lo juga bro! Lu lupa kita satu tim?" Sambil tertawa aku merangkul Ridho dan menepuk-nepuk bahunya akrab.
"Oh ya jangan lupa kasih tau Cantika kalau ayahnya udah masuk sel!!"
"Yoi"
...............................
Menjelang magrib tampaknya Rozak sudah siuman dan tak memakan banyak waktu aku langsung mendatanginya di ruang interogasi. Tapi raut wajah tanpa bersalahnya sedikit membuatku emosi. Namun segera ku singkirkan semua rasa kesal tersebut karena akan menyulitkan proses interogasi.
"Pak Rozak anda tahu mengapa sekarang anda berada disini?" Aku bertanya dengan raut wajah sedatar mungkin. Bahkan biasanya sisi dinginku ampuh membuat para tersangka takut.
"Ah, kamu polisi yang waktu itu bersikap sok pahlawan ya? Berapa uang yang diterima anak saya setelah menjual tubuhnya ke kamu?" Dengan kurang ajarnya dia menghina darah dagingnya sendiri dan membuat tanganku terkepal.
"Apa motif anda melakukan penyiksaan terhadap anak kandung anda sendiri?" Aku melanjutkan prosesi interogasi dan tidak menghiraukan omongannya.
"Apa anak sialan itu membuat gairahmu tersalurkan?" Dengan kurang ajarnya dia lagi-lagi melecehkan anaknya sendiri, sungguh memuakan!!
Tidak tahan dengan mulut kotornya aku menendang kepalanya sekuat tenaga dan tiba-tiba rekan polisi yang lain memisahkanku dengan pria brengsek ini. Dia malah tertawa terbahak-bahak sehingga amarahku naik lagi dan ingin menghajar dirinya namun aku diseret secara paksa oleh Rido dan mulai menjauhi ruangan tersebut.
"Devan lo sinting ya? Lo kalau ngelakuin kekerasan macam tadi bisa-bisa elo yang malah dipenjara!!!" sambil memijit kepalanya, Rido tampak jengah dengan apa yang ku lakukan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE ME OUT
RomanceDevano merupakan sosok detektif polisi teladan bertemu dengan Cantika si gadis rapuh. Tolong hargai karya originalku dengan memberi dukungan berupa vote dan komen