Mohon memberikan dukungannya.....
Cantika
Kehidupanku saat ini tidak jauh-jauh dari toko roti dan apartemen Mas Devan. Namun beberapa hari ini aku justru tidak melihat Mas Devan karena kesibukannya di kantor polisi. Selain itu Mas Devan bilang mau menginap di rumah orang tuanya weekend ini sehingga aku jelas tidak perlu menunggunya.
Hari senin telah tiba dan kesibukanku lumayan banyak di hari ini karena pelanggan toko kami yang banyak. Terlebih Mba Renata hanya memperkerjakan 3 orang saja sehingga saat banyak yang berkunjung tentu kami sedikit kewalahan. Meski begitu aku sangat senang bisa bertemu dengan orang di berbagai kalangan pada hari ini.
Setelah jam jaga toko selesai akupun pamit pada Mba Renata dan pulang dengan naik bis. Setelah sampai apartemen aku dikejutkan dengan banyaknya makanan yang Mas Devan beli. Memangnya ada acara apa hari ini kenapa banyak sekali makanan?
"Cantika selamat!! Ayah kamu sudah berhasil dijebloskan ke penjara!!" Mas Devan tersenyum lebar dan wajahnya terlihat lega.
"Ya ampunn Mas Devan serius?" Kaget bercampur lega tentunya ku rasakan karena mulai detik ini aku tidak akan dihantui ketakutan lagi.
"Ya aku sangat serius!!" Mas Devan tampak meyakinkan dan ku rasakan tatapan wajahnya yang jujur.
Dengan segera aku memeluk mas Devan sambil menangis haru. Awalnya mas Devan kaget namun lama-lama ia mulai menepuk-nepuk punggungku. Aku benar-benar berterima kasih pada Mas Devan, dialah penyelamatku dan seketika aku merasa beruntung sudah mengenalnya sekarang.
Kami pun akhirnya makan besar dan Mas Devan membeli berbagai makanan enak seperti ayam rica-rica, pizza hingga burger untuk merayakan ayahku yang berhasil masuk penjara. Meski kami belum lama kenal namun diantara kami sama sekali tidak canggung.
.................................
"Mas untuk roti rasa kerju harganya 20 ribu dan untuk roti rasa ayam harganya 25 ribu, ada lagi mas?" Aku berusaha melayani pembeli seramah mungkin apalagi aku telah mendapat berita bagus kemarin otomatis raut bahagiaku pun sangat terlihat kontras.
"Oke kalau gitu sekalian sama roti isi kelapa ya..." dengan ramah aku mengiyakan permintaannya.
"Tunggu sebentar ya mas... ini rotinya terimakasih ya dan sampai berjumpa kembali"
Saat pelanggan tersebut hendak pergi tampaknya dia merasa ragu dan mulai melihat ke arahku lagi. Bahkan sejak tadi ku rasakan dia ingin berbicara sesuatu padaku.
"Selamat ya Cantika ayah kamu sudah berhasil masuk penjara..."
"Mas kok tahu nama saya?" Aku bertanya keheranan rasa-rasanya aku tak pernah berkenalan dengan pembeli satu ini.
"Aku temannya Devan.. salam kenal aku Ridho" sambil tersenyum laki-laki ini mengenalkan namanya. Oh jadi temannya Mas Devan ya..
"Oh masnya berarti polisi juga?" Aku bertanya penasaran.
"Betul sekali!!"
Perkenalan singkat dengan Mas Ridho membuatku semakin mengenal dunia Mas Devan. Bahkan aku sudah bertukar kontak dengan Mas Ridho siapa tahu kedepannya aku memang butuh bantuannya. Aku senang kini dikelilingi oleh orang-orang baik, ah andai ibuku juga masih hidup tentunya aku ingin berbagi kebahagiaan ini dengan dirinya.
Hari ini kebetulan juga waktunya gajian dan entah kenapa aku merasa sangat senang. Biasanya uang gajiku langsung diambil ayah namun kini aku bisa menikmatinya sendiri. Sambil berjalan tanpa terasa aku sudah sampai di depan toko baju dan baju yang aku suka ternyata masih terpampang disana. Aku pun tersenyum dan memutuskan untuk membelinya. Ternyata membahagiakan diri sendiri itu sebuah keharusan ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE ME OUT
RomanceDevano merupakan sosok detektif polisi teladan bertemu dengan Cantika si gadis rapuh. Tolong hargai karya originalku dengan memberi dukungan berupa vote dan komen