25 - Don't ever hide my way

110 12 0
                                    

Mohon memberikan dukungannya






Devano

Tak selang berapa lama, detektif sewaanku memberi informasi yang sangat penting. Dia bilang jika kemungkinan orang tua angkatku dan Sheza berkomplotan dalam menghancurkan rumah tanggaku bersama Cantika yang dibangun dengan susah payah. Diam-diam aku mengepalkan tangan dengan kuat karena merasa sangat kesal dan emosi. Bahkan tanpa sadar gelas yang aku pegang pecah begitu saja saking kesalnya dengan kenyataan ini. Bisa-bisanya mereka ingin menghancurkan aku padahal Cantika adalah salah satu sumber kebahagiaanku saat ini. Demi harta dan jabatan tampaknya orang tua angkatku rela menghalalkan segala cara dan aku harus menghentikannya secepat mungkin. Tidak bisa dibiarkan mereka berbuat hal yang jahat terus-terusan.

Merasa cukup dengan bukti yang ada, aku pun mengajak Cantika untuk kembali bersama terlebih ternyata Cantika sama sekali belum menggugat cerai ke pengadilan agama. Aku tahu dia juga tak mau bercerai denganku hanya saja dia tidak mau jujur. Kami masih saling mencintai dan hati kecil kami ingin kembali bersama.

Meski kami sudah kembali bersama tapi aku tetap merasa was-was orang tua angkatku bisa datang kapan saja. Sehingga kami harus segera pindah ke tempat yang lebih aman apalagi Cantika sedang hamil. Aku tak mau istriku kenapa-kenapa dan juga perlu memastikan kedepannya tempat tinggalku tidak diketahui oleh mereka. Segala hal yang mereka lakukan untuk memisahkanku dengan Cantika aku pastikan takkan pernah berhasil.

"Mas Devan kamu kenapa? Dari tadi diam aja.."

Dari siang tadi aku memang hanya terdiam di halaman rumah kami. Tentu saja dibalik diamnya ada rencana dan siasat yang sedang aku siapkan. Bahkan aku memutuskan akan segera menjual rumah ini dan pindah ke tempat yang lebih aman. Jelas aku merasa kedua orang tuaku akan mengancam keselamatan Cantika dan lebih baik mencegah hal tersebut sebelum terjadi.

"Aku lagi mikir sebuah amunisi untuk menghadapi mereka yang jahat sama kita besok-besok..."

Ku bawa tubuh Cantika agar duduk dipangkuanku dan memeluknya erat. Perutnya sudah membuncit dan aku sudah tak sabar menjadi seorang ayah. Sudah lama juga kami tak pernah bermesraan apalagi masalah ini membuat hubungan kami hampir berantakan. Aku bersumpah tak akan pernah lagi melepas Cantika begitu saja dan sudah bertekad akan melakukan perlawanan pada siapa saja yang mengganggu kami. Meski harus mempertaruhkan segalanya aku rela...

"Berapa usia kandunganmu sayang?" Ucapku sambil mengelus pipinya yang terlihat makin tirus.

"Hm.. mungkin ini sudah bulan ke 3..."

Tanpa sadar aku memperhatikan Cantika yang terlihat lelah dan wajahnya makin tirus. Dalam hati aku sangat merasa bersalah harus meninggalkannya kemarin-kemarin saat Cantika hamil anakku sendiri. Pasti masalah ini sangat berat baginya. Dengan tatapan sendu aku mulai mencium bibirnya dalam dan rasa bibirnya selalu sama, manis serta begitu lembut. Maafkan aku sayang karena sudah membuatmu menderita selama ini.

"Aku sangat mencintaimu Cantika..."

"Aku juga..."

Sambil mengusap rambutnya yang lembut ku bawa tubuh Cantika masuk ke rumah kami dan kembali berciuman semakin dalam. Ah aku benar-benar sangat merindukannya!!



........................





"Dev lo dicariin bokap lo tuh!"

Seperti yang sudah ku duga beberapa hari kemudian orang tuaku ingin bertemu di kantor. Tentu saja Sheza pasti sudah mengadu pada mereka tapi aku sama sekali tak takut dan tetap bersikap tenang saat menghadapinya. Pokoknya tidak ada yang bisa menghalangi jalanku untuk bersama dengan Cantika selamanya.

"Ayah apa kabar?" Tak lama kemudian aku mendatangi ayahku ke ruangannya. Apalagi tempat kerja ayahku di tempat yang sama denganku juga.

"Ayah gak mau berbasa-basi Devan.. ayah akan segera menentukan tanggal pernikahan kamu dan Sheza!"

Sudah ku duga jika ayah pasti akan membicarakan pertunangan ini. Dengan tenang aku mulai melakukan perlawanan dan takkan pernah mundur lagi. Aku mempunyai istri dan anak yang harus dilindungi jelas aku tidak boleh bersikap lemah.

"Aku memutuskan takkan pernah menikahi Sheza, ayah...."

"Jangan mulai untuk melakukan perlawanan Devan, kamu sudah memperkosa Sheza tentu kamu harus bertanggung jawab!!"

"Aku sama sekali tak pernah menyentuh Sheza, bukankah dia memberiku obat tidur supaya aku gak sadar pada hari itu?"

"Jangan fitnah Devano!!"

Ayah mulai marah besar dan wajahnya kian mengeras tapi aku tak gentar sama sekali. Jangan dikira aku akan terus menuruti permintaan kedua orang tua angkatku mentang-mentang di masa kecil mereka sudah merawatku.

"Aku gak fitnah ayah aku punya bukti!!" Ucapku kesal

"Kalau kamu mulai membangkang ayah pastikan karirmu di bidang kepolisian segera tamat!!"

"Aku tidak takut sama sekali karena aku gak salah!"

"Devano!!!"

"Ayah maaf tapi sekarang aku harus kerja lagi.."

Tanpa mendengarkan ucapan ayah aku segera pergi dan tak peduli lagi apapun ancaman yang ia lontarkan. Jalan satu-satunya adalah menghadapi apapun yang akan terjadi di masa depan. Lagipula aku sudah menyiapkan banyak amunisi untuk menghadapi sikap bebal mereka. Kalaupun aku harus dipecat sebagai polisi, aku akan tetap berada di samping Cantika. Bahkan aku tak masalah jika harus bekerja di tempat lain.



................




"Dev gue minta maaf ganggu pekerjaan lo tapi gue dapet laporan kalau lo lakuin tindak pidana pemerkosaan.."

Sorenya sebelum pulang ke rumah, aku mendapatkan kabar ini dan sudah ku duga mereka mulai menjalankan tipu muslihat. Tapi aku sama sekali tak gentar dan tetap tenang dengan ancaman yang mereka berikan. Padahal tidak ada satupun luka di tubuh Sheza tapi beraninya mereka berbohong.

"Kalau gitu tolong lo buatin juga laporan kalau ini merupakan pencemaran nama baik Za"

"Elo yakin Dev?"

"Sangat yakin lagian gua udah nyiapin segalanya..."

Dengan tekad yang kuat aku mulai menjalankan rencanaku ini. Sudah ku bilang jika ini menyangkut Cantika aku takkan pernah diam lagi dan menerima semuanya dengan pasrah. Sambil mengepalkan tangan kuat-kuat aku mulai menghubungi seorang pengacara yang sudah dicarikan oleh Ridho. Lagipula tak ada bukti nyata aku melakukan kejahatan pada Sheza dan cara kotor mereka tidak lagi membuatku takut.

Dengan langkah kaki yang penuh keyakinan aku juga mulai mendatangi atasanku untuk meminta perlindungan. Tentu saja aku harus meyakinkan beliau jika ini hanya fitnah belaka dan seumur hidup aku memang tak pernah melakukan kejahatan.

"Saya gak tahu kenapa ayahmu seperti ini tapi percayalah saya bukan seseorang yang termakan kabar burung seperti itu Devan..." ucap Pak Danu dan membuatku lega.

"Saya sangat berharap bapak bisa membela saya karena fitnah ini merupakan hal yang bisa merusak karir saya sebagai polisi..."

Pak Danu merupakan atasan yang selama ini sudah sangat berjasa dalam sepak terjang karirku di dunia polisi. Beliau juga yang selalu memberikan nasihat dan ilmu yang banyak agar aku semakin mudah dalam menangkap penjahat. Beliau pasti tahu kalau selama ini aku sudah bersikap jujur dan bekerja dengan baik.

"Kalau begitu tolong siapkan bukti juga jika kamu sama sekali tidak bersalah.."

"Tentu saja pak...."

Pak Danu mulai menghela nafas panjang. Apalagi setahuku Pak Danu dan ayah merupakan sahabat dekat. Aku yakin setelah ini ayah pasti lebih murka lagi karena sahabatnya malah membelaku.

Sudah dibilang kan terus memaksaku untuk menikah dengan orang yang tak ku cinta adalah keputusan yang salah. Semua orang mempunyai jalan hidupnya masing-masing dan paksaan tidak akan menyelesaikan apapun.




Bersambung....

TAKE ME OUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang