Dimohon untuk meramaikan cerita ini dengan memberi vote!!
Cantika
Saat Mas Devan hadir ke dalam hidup ini rasanya aku tidak lagi membutuhkan yang lain. Aku rela memberikan segalanya termasuk keperawananku untuknya. Bahkan aku tidak peduli lagi jika ternyata hamil karena kami memang tidak menggunakan pengaman tadi malam. Mungkin bisa dibilang aku gila dan tidak menggunakan otak sama sekali.
Mas Devan sangat antusias membawaku ke hadapan orang tuanya. Bahkan dengan bangganya bilang jika aku adalah pacarnya dan membuatku sangat terharu. Namun respon kedua orang tua Mas Devan sama sekali tidak suka dengan kehadiranku. Bahkan mereka bisa langsung melihat jika aku hanyalah gadis miskin dan tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan.
"Bisa-bisanya kamu malah berpacaran dengan gadis miskin macam dia Devan!!"
Sambil mengela nafas panjang dan memijit keningnya, ibu Mas Devan tampak syok saat tahu jika Mas Devan sudah putus dengan Mba Sheza dan malah memilihku. Padahal kan aku juga seorang manusia kenapa mereka menganggapku begitu rendahan?
"Memangnya cinta harus melihat dari kekayaan kah bu? Aku mencintai Cantika tanpa sebuah alasan.. kenapa ibu hanya tertarik pada harta dan jabatan?"
"Karena memang gadis ini tidak ada yang bisa dibanggakan.. ibu yakin dia juga bukan lulusan sarjana. Gadis ini hanya bermodalkan cantik saja hingga bisa menggodamu, ck ck Devan ternyata kamu cuma laki-laki yang lemah terhadap godaan perempuan!!"
"Ibu dan ayah kalau memang tidak mau menerima Cantika ya sudah.. aku pulang dulu, ayo Cantika!"
Aku hanya diam tidak mengatakan apapun dan menuruti perkataan Mas Devan. Kalau begini aku yakin kisah cintaku dengan Mas Devan akan sulit untuk bersatu. Bahkan hinaan dan cercaan dari ibunya Mas Devan membuat hatiku sakit. Tapi perkataannya memang benar jika aku tidak punya apa-apa dan hanya gadis miskin. Yah mau membantah pun buat apa karena itu semua adalah kenyataan.
"Ayah pastikan kamu akan segera bertunangan sama Sheza, Devan!"
Mas Devan hanya diam dan berjalan dengan cepat sambil menarik tanganku. Sesampainya di mobil ku rasakan Mas Devan menghela nafas panjang. Dalam hati aku meminta maaf karena belum bisa jadi gadis idaman kedua orang tua Mas Devan tidak seperti Mba Sheza yang punya segalanya.
Kami hanya terdiam sepanjang perjalanan pulang menuju apartemen. Bahkan ku lihat Mas Devan meremas setir dengan kuat dan tampaknya dia sedang menahan emosinya. Entah kenapa aku pun takut Mas Devan akan pergi meninggalkanku terlebih katanya kedua orang tua Mas Devan akan menjodohkannya dengan Mba Sheza.
Sesampainya kami di apartemen, Mas Devan hanya duduk terdiam di sofa dan memikirkan sesuatu. Aku mendekat padanya dan dia berusaha tersenyum serta membawaku supaya duduk dipangkuannya. Dia masih berusaha terlihat baik-baik saja di depanku.
"Mas Devan gak akan tinggalin aku kan?" Tanyaku merasa cemas apalagi perkataan orang tua Mas Devan masih terngiang-ngiang di otakku.
"Kamu ngomong apa sih? Tentu aja aku gak akan pernah ninggalin kamu sayang.."
Setelah itu Mas Devan terus menatapku dalam dan intens, tanpa sadar wajahnya terus mendekat dan kami kembali berciuman. Aku langsung melumat bibirnya dan Mas Devan menciumku semakin dalam hingga deru nafas kami saling bersahutan. Namun ciumannya yang agresif membuatku kehabisan nafas hingga berakhir aku menjambak rambutnya karena tidak bisa bernafas.
Ciuman Mas Devan kini berpindah ke leherku dan mulai memberi gigitan lembut. Aku tahu Mas Devan pasti akan mengulangi kejadian semalam jika dia seperti ini. Bahkan kini usapan tangannya mulai mengenai kulit punggungku yang membuatku merinding. Mas Devan membuatku terengah-engah karena kini ciumannya sudah sampai ke belahan dadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE ME OUT
RomanceDevano merupakan sosok detektif polisi teladan bertemu dengan Cantika si gadis rapuh. Tolong hargai karya originalku dengan memberi dukungan berupa vote dan komen