Bab 1

7.3K 231 6
                                    

Matahari sedang sangat terik. Terutama di area parkir universitas GMM. Tidak ada pohon sama sekali untuk berteduh. Tapi apa yang dilakukan seorang pemuda berwajah manis itu berdiam diri disana disebelah salah satu mobil yang sedang parkir.

"Halo kak, adek di parkiran kampus kakak. Bisa jemput sini gak? Panas banget." Kata pemuda itu menghubungi seseorang dari ponselnya.

"Fourth! Ngapain kesini? Terus ngapain di parkiran?" Kata seseorang di seberang sana. Dari nada bicaranya nampaknya sang kakak terkejut dengan kehadiran adiknya tersebut.

"Ya adek mana tau kak area kampus kakak, taunya parkiran ini doang. Yaudah sih kakak cepet sini." Kata Fourth dengan suara manjanya. Fourth tahu betul kakaknya itu tidak bisa tidak mengatakan iya kepada Fourth apabila fourth dalam mode manja. Karena kakaknya memang sangat menyayangi Fourth dan selalu memanjakan nya.

"Iya iya, tunggu kakak kesana. Jangan kemana-mana." Kata sang kakak. Dan panggilan pun terputus.

Fourth memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Melihat sekeliling area parkir, tidak ada yang dia kenali, dan tidak ada hal yang menarik perhatian dirinya. Tapi Fourth merasa agak heran kenapa orang-orang yang melewatinya terus memandangi dirinya tanpa henti. Fourth merasa tidak nyaman.

Sambil menunggu kakaknya, Fourth menendang beberapa kerikil yang berada di dekat kakinya. Sesekali tanpa sadar dia mem pout kan bibirnya.

Tidak lama kemudian Fourth melihat kakaknya berlari ke arahnya dari kejauhan. Fourth pun senang melihat kakaknya sudah Dateng.

"Kak Nanon." Kata Fourth berteriak ketika kakaknya mendekat.

"Dekhh,, ngapainh,, kesinihh,, kamuhh gakh sekolahh,," kata Nanon sambil ngos-ngosan. Terlihat jelas bahwa dia tadi berlari sekuat tenaga untuk menghampiri adiknya,

"Oke,, masuk mobil dulu." Kata Nanon lagi padahal Fourth belum sempat menjawab pertanyaannya.

Mereka pun memasuki mobil. Didalam mobil Nanon langsung meminum sebotol air mineral yang berada di dashboard mobil.

"Jadi? Adek ngapain di kampus kakak tengah hari gini? Hemm? Bolos sekolah apa gimana?" Kata Nanon sambil mengacak sedikit rambut adik kesayangannya.

"Ih kakak, adek ga suka rambut adek dipegang." Kata Fourth berusaha menjauhkan tangan kakaknya dari kepalanya.

"Tadi sekolah adek dipulangin lebih awal sama guru guru. Ada keperluan apalah ga ngerti. Terus adek maen kerumah temen tadi, daerah sini rumahnya. Yaudah adek sekalian aja mampir sini." Fourth menjawab pertanyaan kakaknya.

"Kamu tuh ya, kenapa gak ngomong dulu coba sama kakak? Hmm? Gimana kalo pas kamu kesini kakak lagi ada kelas? Untung tadi kakak cuma ada kelas pagi doang." Kata Nanon

"Ya aku engga kepikiran kak. Hehe. Maafin." Kata Fourth sedikit menyesal

"Oke, besok besok jangan gitu lagi. Kabarin kalo mau kesini. Ke Kakak ato KA Ohm, kalo bisa jangan kesini deh. Takut ada yang godain, ga mau kakak." Nanon memang agak posesif terhadap adik manisnya itu.

"Apaan dah Ka. Lebay banget. Iya deh ga akan diulangin lagi."

"Bagus. Sekarang mau kemana? Langsung pulang?"

"Mau makan dulu kak. Adek laper. Pengen mie ayam."

"Siap berangkat Ke tujuan." Kata Nanon langsung tancap gas meninggalkan tempat parkir.

***

Tanpa mereka berdua sadari, di seberang tempat parkir mobil tepatnya area tempat parkir motor ada seorang pemuda tampan duduk diatas motor sport nya sedari tadi memperhatikan interaksi kedua kakak beradik itu.

"Manis banget." Tanpa sadar kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut si pemuda tampan.

"Hah? Apaan gem? Gua manis? Biasanya tu mulut manis sama cewe cewe aja, ga salah lu bilang manis sama gua?" Kata temannya yang berada di sebelahnya. Dia yang tadinya hendak memakai helm pun menghentikan aktivitasnya mendengar ucapan temannya.

"Bukan Lo lah Mark. Gila aja. Cowo kayak lo mah kagak ada manis manisnya."

"Ya terus Lo muji manis ke siapa? Helm gua yang baru beli ini?" Tanya Mark sambil mengacungkan helm nya tersebut.

"Bego, bukan. Lu tadi liat gak cowok yang diri disana?" Tanya nya sambil menunjuk arah tempat Fourth berdiri sebelumnya.

"Cowok yang panas-panasan tadi? Yang di jemput bang Nanon?"

"Nah itu, gila manis banget tu cowok." Sambil mengatakan kalimatnya dia pun tersenyum.

"Kayaknya itu adeknya bang Nanon deh. Gue denger-denger dia posesif banget sama adeknya. Hati-hati deh gem. Mending Lo ga usah berurusan sama dia. Bisa panjang urusannya nanti." Kata Mark mengingatkan temannya untuk tidak berurusan dengan Nanon kakak tingkatnya itu.

Pernah suatu ketika ada teman sekelas Fourth menjahilinya hingga membuat Fourth pulang dengan keadaan menangis, ke esokan harinya dia mengundurkan diri dari sekolah.
Ada pula kejadian dimana ketika Fourth sedang berjalan sendirian, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan seorang bapak-bapak. Bapak itu memarahi Fourth habis-habisan. Tapi tidak berapa lama Bapak itu mencari Fourth dan meminta maaf padanya.
Alasan dari semua kejadian itu tidak lain dan tidak bukan adalah ulah Nanon dan kawan-kawannya. Yang mereka menyebut diri mereka The Jungle.

"Dan lo Pikir seorang Gemini takut?" Kata Gemini dengan mantap.

"Iya dah gimana lu aja." Kata Mark tidak bisa menghentikan Gemini.

"Bro, kasih tau gue kalo lu punya info tentang dia."

"Iya iya, nanti gue kabarin."

~TBC~

Please Be Mine [GEMINI X FOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang