Bab 6

1.7K 114 8
                                    

Sore itu jalanan cukup ramai. Gemini benar-benar tidak melepaskan genggamannya.

"Pengen itu." Kata Fourth menunjuk ke arah penjual teokpoki. Fourth pun menarik tangan Gemini kesana.
Fourth memesan makanan, dan Gemini yang membayar pesanan Fourth.

Fourth terlihat sangat senang saat menikmati makanannya. Dan gemini ikut senang melihatnya.
Sesekali Fourth menyuapi Gemini dan Gemini dengan senang hati menerimanya.
Setelah makanan pertama habis, mereka pun memutuskan untuk pergi menuju penjual makanan lainnya.

Saat mereka sedang berjalan menuju penjual yang lain, seseorang menabrak Fourth dari belakang.

"Aaww,," kata Fourth terkejut. Nampaknya Fourth tertabrak cukup keras, hingga membuat dirinya meringis kesakitan.

Melihat itu jelas membuat Gemini marah.

"Fourth lu ga apa-apa?" Gemini bertanya dengan nada khawatir.

"Gue gak apa apa. Kaget aja." Kata Fourth.

Meskipun Fourth berkata dia tidak apa-apa, Gemini tetap marah kepada orang yang telah menabraknya.

"Kalo jalan tuh bukan cuma pake kaki doang! Mata Lo pake juga!" Kata Gemini sambil menarik kerah orang tersebut.

"So,,sorry bang." Kata orang itu tergagap. Bagaimana tidak, aura Gemini ketika sedang marah tidak main-main. Sangat mengintimidasi.

Keributan kecil itu setidaknya menjadi perhatian orang-orang disekitar sana. Fourth yang tidak suka menjadi pusat perhatian merasa tidak nyaman. Fourth pun berusaha menenangkan Gemini.

Fourth menggenggam tangan Gemini dengan erat.
"Gemini." Kata Fourth dengan suara yang lembut.

Satu kata yang keluar dari mulut Fourth berhasil meredakan emosi Gemini. Bagaimana tidak, itu adalah pertama kalinya Fourth menyebut nama Gemini. Dan Gemini terkejut mendengarnya. Dalam hatinya Gemini sangat kegirangan. Gemini pun melepas kerah baju orang itu dengan kasar.

"Kalo sampe gua liat muka lu lagi, abis lu. Lu beruntung pacar gua hentiin gua." Kata Gemini masih sedikit emosi melihat orang itu. Dan orang itu pun pergi secepat dia bisa.

Fourth pun segera membawa Gemini pergi dari kerumunan yang tadi mengelilingi mereka.

"Fourth, coba panggil nama gue lagi." Kata Gemini ketika mereka berjalan.

"Apaan sih, udah ah pengen pulang aja." Kata Fourth kesal.

"Loh kenapa?" Tanya Gemini jadi bingung.

"Udah engga mood gue."

"Gara-gara gue? Ya maaf gue ga bisa diem aja ada yang sakitin lu."

"Ya kan dianya engga sengaja, harus banget SE marah itu?."

"Yaudah iya maaf, gue harus ngapain biar lu gak marah lagi?"

Fourth tidak menanggapi ucapan Gemini, dia hanya terus berjalan. Tapi tiba-tiba dia berhenti. Dan tersenyum kepada Gemini.
Melihat hal itu, Gemini menjadi sangat bingung.

"Kenapa?" Tanya Gemini heran.

"Ga jadi badmood, pengen crepes." Kata Fourth menunjuk penjual crepes di depan sana.

Gemini benar-benar dibuat bingung, semudah itu emosi Fourth berubah? Tapi dia tidak mau terlalu memikirkannya. Dia hanya bersyukur Fourth sudah tidak marah lagi. Gemini pun membawa Fourth menuju penjual crepes itu.

Selain Fourth dan Gemini yang sedang mengantre disana ada beberapa pelanggan lainnya. Disalah satu pembeli itu ada seorang lelaki yang sedari tadi memperhatikan Fourth. Dan Gemini menyadari hal itu. Tentu saja Gemini tidak terima ada orang lain yang memandangi Fourth begitu intens. Tapi Gemini mencoba menahan amarahnya, takut kejadian seperti tadi terulang lagi. Dia pun memeluk pinggang Fourth dan mendekatkan Fourth pada dirinya. Sehingga tidak ada space diantara mereka berdua.

"Kenapa?" Tanya Fourth heran dengan tingkah laku Gemini.

"Gpp babe." Kata Gemini. Tidak melepaskan tangannya dari pinggang Fourth.

Gemini melihat reaksi orang yang menatap Fourth tadi. Lelaki itu pun berhenti menatap Fourth. Dan Gemini tersenyum puas.

Akhirnya Fourth mendapatkan pesanannya. Terlihat Fourth sangat senang dengan crepesnya. Gemini tidak bisa tidak senang melihat hal itu. Tugas Gemini sekarang adalah selalu menjaga senyuman itu.

"Perasaan yang laper tadi lu dah. Kenapa gue Mulu dah yang tadi makan." Kata Fourth.

"Ga jadi laper liat lu juga."

"Kagak mau tau, sekarang giliran lu yang pilih mau makan apa."

"Oke." Gemini pun kembali menggandeng tangan Fourth mencari tempat makan yang dia inginkan.

Gemini menghentikan langkahnya didepan kios mie ayam. Dan langsung memasuki kios itu. Tanpa berlama-lama Gemini pun memesan 2 mangkok mie ayam kepada sang penjual.

Saat sedang menunggu pesanan ada dua orang gadis menghampiri meja Gemini dan Fourth.

"Sorry, emm kakaknya lucu banget. Boleh minta akun sosmednya gak kak?" Salah satu dari gadis itu bertanya malu-malu sambil menyerahkan ponselnya kepada Fourth.

Seperti biasa, Fourth tidak pernah menanggapi orang-orang yang berusaha mendekatinya. Bahkan memandang gadis itu pun tidak. Fourth kemudian mengeluarkan earpods di saku seragamnya. Lalu memasangkannya di telinga. Hal itu jelas membuat sang gadis sedih.

Dinding es pelindung Fourth memang benar-benar sulit diruntuhkan. Dan Gemini merasa bangga pada dirinya sendiri bisa pergi berdua dengan Fourth seperti saat ini. Gemini pun tersenyum.

"Emm,, kalo sosmed kakak boleh gak? Cuma pengen follow doang kok." Kata gadis yang lainnya giliran bertanya kepada Gemini.

Berbeda dengan Fourth, Gemini memberikan senyuman kepada gadis itu sebelum menolaknya.

"Sorry banget. Tapi pacar gue posesif." Kata Gemini sambil mengarahkan matanya pada Fourth.

"Jangan diambil hati ya, pacar gue emang jutek soalnya." Kata Gemini lagi kepada gadis yang tadi Fourth tolak. Dan mereka pun pergi meninggalkan tempat Gemini dan Fourth.

"Mana sih pacar lu? Pengen tau gue." Kata Fourth.

Meskipun Fourth memakai earpods, tapi Fourth mendengarkan semua percakapan Gemini dan kedua gadis itu.

"Oohh babe, seriusan pengen tau? Mau gue kasih cermin?"

Fourth tentu tahu pacar yang Gemini maksud adalah dirinya.

"Mimpi aja dah." Kata Fourth sambil terus memainkan ponselnya..

"Babe, kok lu baru protes sekarang?" Tanya Gemini. Secara Gemini menyebut Fourth sebagai pacarnya bukan hanya satu dua kali, tapi sejak mereka memasuki area Gemini sering berkata demikian bahkan kepada penjual makanan yang mereka beli.

"Ya gue kasian aja sama lu. Image yang lu buat depan orang orang rusak ntar."

"Babe, lu khawatir sama gue?" Kata Gemini.

"PD banget pak jadi orang." Kata Fourth.

Gemini kemudian mengacak rambut Fourth karena gemas. Entahlah segala sesuatu yang Fourth lakukan, terlihat menggemaskan Dimata Gemini.
Dan Fourth tidak marah ataupun menolak ketika Gemini mengacak rambutnya. Padahal dia sangat tidak menyukainya, bahkan ketika Nanon kakaknya yang melakukan hal itu. Tapi kenapa dia tidak marah pada Gemini? Bahkan Fourth pun tidak menyadari hal itu.

Nampaknya tanpa sadar, Fourth telah menemukan zona nyamannya pada diri Gemini.

~TBC~

Please Be Mine [GEMINI X FOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang