Bel tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar di Saint Gabriel telah berdering.
Mendengar hal itu, Fourth segera merapikan mejanya. Memasukkan semua buku dan alat tulisnya kedalam tas. Sebelum beranjak dari kursi, Fourth memakai jaketnya terlebih dahulu. Fourth pun menyampirkan tasnya di sebelah bahu, dan berniat untuk segera meninggalkan kelas."Fourth tungguin," Ford yang duduk di sebelah Fourth, melihat sahabatnya hendak pergi segera menghentikan Fourth dengan menarik tas yang Fourth kenakan.
Fourth pun menghentikan langkahnya.
"Apaan?"
"Fourth, gue ada salah sama Lo? Lo marah sama gue? Gue minta maaf kalo gue ada salah sama Lo. Gue beneran gak sadar kalo gue ngelakuin salah, gue,," Ford yang notabene nya adalah orang yang cerewet, berbicara panjang lebar tanpa memberikan Fourth kesempatan untuk menjawab pertanyaannya.
"Stop stop stop" Fourth pun harus menghentikan pembicaraan Ford. "Lo ngomong apaan sih? Salah apaan?" Pasalnya Fourth tidak mengerti kenapa Ford berpikiran demikian.
"Abis Lo kayak ngehindarin gue. Lo selalu pulang duluan. Gue jadi takut kalo gue bikin salah sama Lo." Kata Ford murung.
Fourth jadi merasa bersalah pada sahabatnya itu karena dia memang telah menghindari Ford beberapa hari ini. Padahal Ford tidak melakukan kesalahan apapun.
"Kagak, gue gak ngehindarin Lo. Lebay Lo." Jawab Fourth berbohong.
"Beneran ngga? Perasaan gue aja kali ya." Kata Ford dengan pikiran polosnya. "Kalo gitu, gue pengen maen ke rumah Lo sekarang. Boleh ya?" Lanjutnya.
"Gak bisa sekarang. Gue udah ada janji sama yang lain." Kini Fourth mengatakan yang sesungguhnya. Fourth memang sudah ada janji akan jalan dengan Satang hari itu.
"Jadi Lo lebih pilih yang lain dari pada gue?" Ford kembali merajuk sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Melihat hal itu Fourth jadi tidak tega.
"Euh okee. Maen ya maen aja lah ke rumah." Kata Fourth akhirnya. "Buruan beresin tuh bukunya, gue mau telpon temen gue dulu." Lanjut Fourth.
Mendengar itu Ford pun segera merapikan mejanya dengan tergesa-gesa, takut sahabatnya malah berubah pikiran. Sedangkan Fourth menghubungi Satang. Beruntung Satang tidak marah karena janji bersama dirinya harus diundur.
***
Fourth dan Ford baru memasuki halaman rumah Fourth, tapi suara gaduh dari dalam rumah sudah terdengar. Fourth melihat terdapat dua mobil yang terparkir di halaman, milik Nanon dan juga First. Tapi kenapa suara gaduh di dalam rumah terdengar melebihi banyaknya orang satu komplek, saking ributnya.
Fourth pun segera memasuki rumahnya. Saat baru membuka pintu rumah, Fourth disambut dengan teriakan yang sangat meriah.
"Welcome our Fourth." Kata para tamu dengan satu suara.
Fourth tentu terkejut dengan sambutan mereka, dan Fourth pikir mereka sangat berlebihan.
Pantesan rame banget, fourth berkata dalam hati saat dia tahu siapa tamu tersebut.
Hari itu selain ada Nanon Ohm dan First, ada tamu lain yaitu si kembar AJ dan JJ, adik First. Juga dua teman si kembar, Neo dan Khaotung. Meskipun mereka hanya berempat, tapi mereka bisa sangat berisik.
"Apaan sih lebay banget. Ngapain kesini lagian?" Kata Fourth sambil berjalan memasuki rumah. Diikuti oleh Ford di belakangnya.
Fourth memang dekat dengan adik dari First. Mereka sesekali berkunjung ke rumah Fourth. Bahkan mereka suka hangout bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Be Mine [GEMINI X FOURTH]
Romance"Lo lucu kaya gitu, berasa pengen jadi sugar Daddy lu." Gemini Read more -> REGRETS - please be mine season 2