Bab 20

1.4K 96 6
                                    

Gemini sedang mengerjakan tugas kelompok di salah satu rumah temannya, bersama 3 orang teman lainnya. Mark, Hong, dan Nut.

Entah sudah ke berapa kali Gemini melihat jam di ponselnya. Gemini terlihat gelisah.

Sedari tadi Mark memperhatikan gerak-gerik Gemini.

"Lu kenapa dah?" Tanya Mark.

"Gue kepikiran Fourth."

"Emang kenapa?"

"Dia pengen jalan. Tapi gue nya pan kagak bisa. Gue takut dia marah aja."

"Gebetan segala lu pikirin. Lu kaya suami takut istri aja dah." Kata Hong sambil terus fokus dengan buku tebal di depannya.

"Bacot Lo ah. Gue kagak boleh duluan gitu?"

"Kagak! Enak aja!" Kata Nut si ketua galak.

"Masih lama kagak?" Gemini bertanya lagi.

"Kalo Lo nanya mulu, ngelamun Mulu, ya bakalan lama lah! Makanya buruan kerjain sat!" Nut marah kepada Gemini.

Tidak ada yang berani berbicara lagi setelahnya. Mereka fokus dengan tugasnya masing-masing.

***

Setelah tugasnya selesai, Gemini langsung bergegas menuju rumah Fourth. Dan disini lah Gemini berada saat ini, di depan gerbang rumah Fourth.

"Fourth,," Gemini meneriaki nama Fourth. Tak lupa juga menekan tombol bel rumah nya berkali-kali.

Tapi bukan Fourth yang keluar, melainkan Nanon.

"Apaan sih gem berisik banget?" Tanya Nanon sambil berjalan menuju gerbang, berniat membukakan kunci untuk Gemini.

"Loh? Ko bang Nanon yang keluar? Fourth nya kagak mau ketemu gue apa gimana?" Tanya Gemini heran. Gemini berpikir bahwa Fourth memang marah padanya karena Gemini tidak bisa pergi dengannya tadi.

Mendengar pertanyaan itu, Nanon pun ikut heran.

"Aow, bukannya Fourth tadi keluar sama Lo?" Nanon bingung. Pasalnya tadi Fourth saat berpamitan bilang dia pergi bersama Gemini.

"Kagak. Gue baru kelar nugas sama temen. Bentar gue coba telpon." Kata Gemini mengambil ponselnya di saku celana dan langsung menghubungi Fourth.

Panggilan pun langsung tersambung dengan Fourth.

"Apaan?" Tanya Fourth dari seberang telepon.

"Babe Lo dimana? Gue bilang kan tunggu gue." Kata Gemini. Belum sempat mendengar jawaban dari Fourth, ponsel Gemini direbut oleh Nanon.

"Adek! Berani bohong sama kakak?! Hem?!" Terlihat Nanon marah kepada adiknya. Dia kecewa adiknya berani berbohong pada dirinya. Merasa tidak di hargai. Juga dia merasa sangat khawatir.

"kalo adek bilang jujur adek mau keluar sendiri, emang bakal kakak ijinin?"

"Ya enggak lah! Terus itu bisa jadi alesan buat bohong sama kakak?!"

"Emang kenapa sih kak? Adek kan udah gede. Adek bisa jaga diri adek sendiri." Kini Fourth ikut terpancing emosinya. Fourth kesal, kenapa kakaknya harus se protektif ini terhadap dirinya. Seperti yang Fourth katakan. Dia sudah besar, dan bisa menjaga dirinya sendiri.

"Kakak tau adek udah gede! Tapi kemaren apa? Kalo udah kejadian kaya kemaren siapa yang repot?!"

"Oohh,, jadi repot ngurusin adek?! Gak usah diurusin sekalian!"

Please Be Mine [GEMINI X FOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang