Bab 25

1.2K 83 4
                                    

Malam semakin larut. Tapi di arena balap semakin meriah. Ditambah lagi, para penonton akan menyaksikan pertandingan antara Gemini dan Satang, dua pembalap terpanas.

Gemini sedang bersiap di tenda,

"Gem, gue gak ijinin Lo tanding malem ini." Kata Mark. Dia khawatir takut terjadi apa-apa dengan Gemini, karena balapan dalam kondisi emosi seperti ini sangat tidak baik.

"Gue juga. Lo sendiri yang bilang, motor Lo engga Lo periksain beberapa Minggu." Bang Papang ikut menentang pertandingan Gemini kali ini.

"Jangan halangin gue bang. Gue pengen masalah ini selesai sampe sini." Gemini sama sekali menghiraukan peringatan dari temannya.

"Gem, Lo gak harus tanggepin tantangan dari dia. Dia cuma mancing Lo doang." Phuwin pun ikut mengkhawatirkan dirinya.

Seolah tuli, Gemini tidak menghiraukan perkataan temannya. Gemini melanjutkan aktivitasnya untuk bersiap-siap. Gemini pun membawa motornya ke dekat garis start. Satang pun sudah siap di garis start. Para penonton pun berteriak.

***

Prom berusaha mengejar Fourth yang pergi meninggalkan kerumunan.

"Fourth,," Prom meneriaki nama Fourth. Berharap Fourth menghentikan langkahnya.

"Ngapain? Disuruh Gemini ngejar gue?!" Kata Fourth sambil terus berjalan.

"Kagak. Stop dulu please. Gue mau ngomong." Prom masih tertinggal di belakang Fourth.

Fourth mencoba menghubungi kakaknya, berharap Nanon bisa menjemput dirinya disini. Saat panggilan hampir tersambung, ponsel Fourth direbut oleh Prom.

"Apaan sih? Balikin! Gue mau balik!" Berusaha mengambil kembali ponselnya. Tapi Prom tidak memberikannya dengan mudah.

"Lo boleh balik. Tapi marah Lo sama Gemini gak boleh Lo bawa balik. Masalah ini harus selesai disini."

"Lo mau belain temen Lo?!"

"Engga. Tapi Lo harus tau kenapa Gemini bisa marah kayak gitu."

Fourth pun tidak membalas lagi ucapan Prom. Meski masih kesal, tapi Fourth siap mendengarnya.
Dan Prom pun tidak membuang kesempatannya untuk menjelaskan.

"Kayaknya Lo juga tau gimana sayangnya Gemini sama Lo. Gue engga pernah liat Gemini care ke orang lain, kaya dia care ke Lo. Dan Lo tau, gue kaget banget waktu Lo ada di apartemen Gemini. Karena apa, Gemini gak pernah bawa orang lain kesana. Bahkan lokasi apartemennya aja cuma kita doang yang tau. Makanya gue mikir, Lo tuh bukan cuma orang yang mau di isengin doang sama Gemini. Lo berarti banget buat Gemini."

Fourth mendengarkan dengan saksama. Fourth memang merasakan hal itu. Rasa sayang Gemini padanya sangat tulus.

"Tapi ga harus ngelarang gue temenan sama yang juga kan?!" Katanya lagi, kembali kesal saat mengingat kejadian tadi.

"Emang Gemini pernah ngelarang Lo buat bergaul sama kita? Ga pernah kan. Masalahnya, ini tuh Satang. Gemini sama Satang udah dari kapan taun jadi rival. Kagak pernah akur. Terus dia liat orang yang paling dia sayang dideketin sama rivalnya, gimana kagak marah tu si Gemini."

Fourth kembali terdiam.

"Nih, gue balikin hp Lo. Sekarang terserah Lo, Lo mau balik ato tetep disini, gimana Lo." Kata Prom mengembalikan ponsel Fourth.

Please Be Mine [GEMINI X FOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang