Chapter 30

1.2K 55 2
                                    

Happy reading ヽ⁠༼⁠⁰⁠o⁠⁰⁠;⁠༽⁠ノ





Setelah mendengar hasil periksa jika Levi sedang hamil membuat Eren bahagia bukan main. Begitu juga dengan Levi, setiap malam selalu memeluk Eren untuk bercerita tentang perasaan bahagianya kepadanya. Keduanya sepakat untuk tidak membeberkan terlebih dahulu kabar kehamilan ini karena takut kalau ada yang ingin mencelakai Levi lagi.

Mengenai Floch, yeah pria itu mulai menunjukkan perlawanan dengan cara menyewa pengacara. Berusaha menggagalkan gugatan yang dilayangkan padanya. Pria itu sudah tidak melakukan syuting, beberapa hari yang lalu dia dikeluarkan dari projek aot dan digantikan oleh aktor baru.

Floch tentu saja marah. Dia mengamuk di lokasi syuting, bahkan tak segan-segan mencekik Levi yang kebetulan berada di sana. Untungnya Eren segera menyelamatkan Levi, pria brunette itu hampir saja menghabisi Floch jika sang istri tidak menghentikannya.

Karir Floch benar-benar hancur. Berita tentang kasusnya tersebar kemana-mana tak terkendali. Membuat sebagian besar fansnya kecewa akan perbuatannya, berbondong-bondong meninggalkannya. Tapi ada juga yang masih setia menyemangatinya.

Tokk Tokk Tokk

Mengabaikan ketukan pintu dari lantai bawah, Levi kembali melanjutkan membaca buku cerita anak-anak untuk sang jabang bayi di perutnya. Levi bersandar di sandaran kasur, tangan kirinya mengelus perutnya dan satunya memegang buku. Ia sudah menghabiskan sebanyak tiga buku.

" Monyet yang sombong pun akhirnya terkena getah—"

Tokk Tokk tokk Tokk

Levi mendengus kesal, mengalihkan sejenak buku yang dibacanya. Matanya menatap pintu kamarnya yang tertutup.

" Ereenn ada tamu kenapa kau tidak membukanya! "

Hening. Tidak ada jawaban.

" Ereenn!! "

Tokk Tokk Tokk

Tokk Tokkk Tokkk

Bersamaan dengan kencangnya bunyi ketukan, kedua mata Levi melebar sempurna. Ia ingat jika hari ini Eren masih melakukan syuting ulang yang memungkinkan Eren akan pulang lebih larut daripada biasanya. Levi sontak mendongak mencari jam dinding.

' Jam sebelas malam ... siapa yang datang malam-malam begini.'

Perlahan Levi turun dari kasur. Berjalan keluar kamar untuk menuju lantai bawah. Sebelum membuka pintu, ia mengambil kain guna menyelimuti tubuhnya dari hawa dingin.

" Sebentar." ucapnya santai tak curiga sama sekali. Mungkin saja Hajime atau Hanji, pikirnya. Cara mengetuk yang sama membuat Levi berpikir demikian.

Tokk Tokkk Tokkk

" Tsk kau akan merusak pintunya. Tunggu sebentar."

Ceklek

Kepala Levi menoleh ke kanan dan ke kiri bingung ketika tak mendapatkan seorang pun di luar. Lalu siapa yang mengetuk pintunya? Tubuh Levi seketika merinding, jangan-jangan hantu atau mungkin tetangga sebelahnya yang kembali berulah.

Dengan gesit Levi berbalik badan untuk masuk ke dalam. Tapi sebuah tangan asing tiba-tiba menyekap mulutnya. Levi melebarkan matanya dan berusaha menarik tangan itu dari mulutnya.

" Aku datang untuk membalasmu Levi ... Kali ini aku tidak akan melepaskanmu."

" Mmmm!! " Levi menggelengkan kepalanya cepat. Lalu menendang lutut orang di belakangnya membuatnya reflek meringkuk kesakitan. Levi menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang