Chapter 29 [M]

2.7K 78 2
                                    

Happy reading (⁠☆⁠▽⁠☆⁠)




Perjalanan dari tempatnya menginap menuju bandara Hokkaido memakan waktu sekitar satu setengah jam. Tapi karena salju yang lebat menyebabkan jalanan menjadi macet. Eren menoleh kesamping, memastikan jika Levi tidak dalam mood buruk atau semuanya akan berantakan.

Tangan satu Eren menggenggam tangan mungilnya untuk dimainkan. Mengusapnya kemudian memberi pijat-pijatan kecil agar Levi juga merasa nyaman. Sedangkan tangan satunya digunakan untuk menyangga kepalanya. Eren bisa santai karena ia mengubah kendali mobil menjadi autopilot.

" Eren aku ingin duduk di pangkuanmu."

" Hm? Sini duduklah."

Tanpa pikir panjang Levi melepas sabuk pengamannya lalu duduk di atas pangkuannya. Memeluknya seperti boneka tedy bear.

" Aku ingin cepat sampai di rumah. Rasanya lelah sekali. Aku juga bosan di mobil terus."

" Kau harus sabar Levi. Perjalanannya masih cukup panjang. Berhenti mengeluh ya ..."

" Huhh aku tahu." ucap Levi pasrah. Tangannya perlahan masuk ke dalam kaos suaminya agar bisa mengusap abs-nya.

Mendapatkan usapan di perutnya tentunya membuat Eren merasa nyaman. Ia menyenderkan kepalanya ke sandaran kursi seraya mengeluarkan nafas beratnya. Tak lama setelah itu lalu lintas akhirnya mulai membaik, tidak semacet sebelumnya. Kini Eren dan Levi bisa bernafas lega.

" Aku ingin mendengar musik." ucap Levi, berbalik badan dan menyentuh layar tablet yang terpasang di dashboard.

" Silahkan sayang ... "

" Emnn lagu apa yang akan ku setel. Berikan aku rekomendasi lagi yang terbaik." jari jemarinya sibuk mengusap layarnya.

" Musik rock? "

" Bukan seleraku."

" K-pop? "

" Tidak suka. Itu kesukaan Zeke."

Eren mengetuk-ngetuk dagunya, lalu menatapnya dengan mata berbinar-binar.

" Bagaimana kalau GMFU by Odetari."

" Lagu apa itu? Aku baru saja mendengarnya."

" Sudahlah turuti saja aku. Kau akan menyukainya."

Diam-diam seringai terbentuk di bibir Eren saat tangannya mulai mengambil alih layar tablet itu. Mengetik judul lagunya kemudian memencetnya. Eren menarik tubuh Levi saat ia kembali bersandar di kursi. Membuat Levi memekik kecil.

" Pasti lagunya sedang popular akhir-akhir ini." ucap Levi cemberut, menaruh kepalanya di dada bidang suaminya sembari menikmati alunan lagu.

" Hm sudah pasti."

Semakin lama lagunya diputar entah mengapa hawa disekitar berubah gerah. Apalagi Eren, pria brunette itu sudah melepaskan kancing kemejanya hingga memperlihatkan dadanya. Lalu mengangkat Levi agar duduk tegak.

" Ah ... Eren kau mengejutkanku."

" Kau bosan kan? "

Levi mengangguk sambil menggembungkan pipinya.

" Sangat."

Gotcha! Seringai Eren semakin terbentuk saat berbisik di telinganya.

" Bagaimana kalau kita melakukan ... Car sex, anggap saja ini sebagai tagihan karena sebelumnya kau membuatku terangsang ..."

-

-

-

" Ti-tidakkhh ahh "

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang