Chapter 27 [M]

3.2K 80 19
                                    

Happy reading (⁠ʃ⁠ƪ⁠^⁠3⁠^⁠)







Levi memeluk leher suaminya dengan erat lalu mencium bibirnya. Ciuman berlangsung lama dan intens hingga akhirnya si raven memutuskan ciumannya lebih dulu guna menghirup oksigen. Ia menatap Eren sangat lekat, bibirnya menyunggingkan senyuman.

" Aku menyukai rambut brunettemu, aku menyukai matamu ... Bibirmu ... Semua tentangmu aku sangat menyukainya. Sejak hari dimana kau menemukanku di gang dan melindungiku. Kau tersenyum padaku ... "

Levi mengelus surai brunette dengan penuh cinta bahkan saat tatapan mereka saling bertemu, senyumannya tak memudar.

" Aku selalu mencintaimu, Eren."

Mendengar seluruh perkataannya membuat hati Eren bergemuruh bahagia. Ia segera melingkarkan tangannya ke tubuh mungil Levi dan mengecup lehernya berulangkali. Membuat Levi tertawa akibat merasa geli di sekitar lehernya. Tawa Levi terdengar renyah, Eren sangat menyukainya.

" Aku juga mencintaimu Levi, cintaku kepadamu tidak akan pernah bisa kau bayangkan."

" Hm, hontouni? "

" Lihat mataku, kau akan terkejut melihat seberapa luasnya perasaanku kepadamu."

Tawa Levi berubah menjadi senyuman lebar yang memanjakan mata. Tangan rampingnya menangkup wajah tegas Eren yang terdiam melihatnya.

" Tanpa melakukan itu pun aku sudah tahu. Karena perasaanmu sangat luas sampai aku bisa merasakannya."

Keduanya saling tersenyum dan menatap penuh cinta. Eren memajukan wajahnya lalu menempelkan ujung hidungnya ke kulit wajah sang istri. Dari pelipisnya turun ke sudut bibirnya. Eren mengatur posisinya berada di tengah-tengah paha Levi, sehingga kedua kaki jenjang si raven berada di sisi pinggangnya.

" Levi, ... Bagaimana kalau kita membuat anak? "

Levi masih sangat memerah dan merona hebat saat Eren meminta untuk membuat anak. Namun tanpa keraguan sedikitpun ia menjawab.

" Aku sangat suka membuat banyak bayi denganmu. Aku selalu siap membuat bayi kapanpun kau memintanya." ia mencium rahang tegas suaminya lalu berbisik dengan nada sensualnya.

" Atau mungkin kita segera melakukannya sekarang sebelum teman-teman kita mengganggu kegiatan kita ini ..."

" Sialan Levi—kau sangat, ... Seksi. Jangan menggodaku seperti itu."

Levi menatapnya genit, " Aku selalu menyukai suara beratmu itu Anata~ ..." ia menggigit bibir bawahnya dan memasang ekspresi terangsang. Membuat Eren terkejut hingga nafasnya memberat.

" Kau—"

" Eren ... Aku menginginkanmu."

Levi melirik bawah seolah-olah mengingatkan pada Eren bahwa ia sedaritadi telanjang bulat. Yang mana mempermudah akses masuknya. Eren menggeram rendah, urat-urat di lehernya menonjol. Dalam sekali pandang melihat lekuk tubuh istrinya sudah membuat pilarnya mengeras bagaikan beton.

" Luar biasa ... Tubuhmu masih tidak berubah, sama seperti waktu remaja dulu. Betapa beruntungnya aku bisa memilikimu."

Jemari lentik si raven mengusap otot lengan Eren yang menggiurkan.

" Aku senang kau juga menginginkanku. Kau tahu, kau juga sangat seksi dan tampan~"

Eren menurunkan celananya sendiri, saat tinggal dalamannya saja pria brunette itu menunduk untuk berbisik di telinga kanan si raven. Sedikit menggodanya dengan cara menggigit daun telinganya. Membuat sang empu bergemetar sembari merintih.

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang