Chapter 48

552 34 2
                                    

Happy reading (⁠⑉⁠⊙⁠ȏ⁠⊙⁠)






" Eren..." panggil Levi lembut, sang pemilik nama menaruh ponselnya dan mengecup kening si raven yang memeluknya dari belakang.

" Ada apa hm? Tumben sekali kau menjadi manja."

" Bukankah aku sering begini? " ia menggembungkan pipinya.

" Hahaha kau benar." Eren menangkap tubuh Levi, yang tiba-tiba saja merosotkan tubuhnya ke depan hingga berada di pangkuan sang suami.

Dengan gemas Eren mencium bibir pink milik Levi sebelum beralih menghisap sejenak kulit lehernya. Lenguhan halus seketika keluar. Hari ini Eren pulang lebih awal daripada biasanya dikarenakan tidak ada jadwal syuting lagi, jadi Levi menggunakan kesempatan ini untuk bergelayut manja dengannya selagi putra-putrinya masuk sekolah.

Ah mengenai Hitch, sekarang sudah tidak lagi bekerja mengurusi kedua anaknya tetapi dia sudah mendapatkan perkejaan yang dia impikan sejak kecil yaitu bekerja sebagai seorang guru. Ketika menjaga Miya, dia juga mulai mempersiapkan diri untuk mengejar targetnya.

Jari telunjuk Levi terangkat guna mengusap rahang tegas Eren. Keduanya saling melontarkan tatapan penuh cinta. Levi tersenyum lebar kemudian menariknya dan mencium bibir tebalnya.

Wajah Eren memerah sempurna akan perlakuannya. Dengan lembut ia membalas setiap lumatan-lumatan yang diberikannya. Mereka berdua berciuman cukup lama hingga suara Arthur dan Miya yang bernyanyi di luar terdengar. Pertanda bahwa putra-putrinya telah sampai di rumah.

Dengan cepat Levi mendorong dada Eren lalu beranjak dari pangkuannya untuk membukakan pintu rumah. Bibirnya terangkat melihat kedua buah hatinya pulang dengan wajah yang sumringah.

" Tadaimaa! " teriak Arthur dan Miya bersamaan.

" Okaeri sayang. Bagaimana dengan sekolah kalian? "

" Sangat sangat baik mom, benar kan Miya." ucap Arthur seraya meringis lebar menampilkan giginya.

" Benal! "

" Baiklah kalian masuk dan ganti pakaian dulu."

Keduanya mengangguk. Miya masuk lebih duluan, alisnya terangkat melihat keberadaan sang ayah di sofa.

" Daddy sudah pulang kelja? "

" Iya Miya, hari ini daddy pulang lebih cepat dari biasanya."

" Ohh kalau begitu daddy nanti mau tidak menemaniku dan nii-san menonton film holol. Please daddy~" Eren mendengus geli kemudian menganggukkan kepalanya.

" Mana mungkin daddy menolak keinginan kalian."

" Yeayyy thank you daddy! "

Levi lalu berjalan menuju dapur seperti biasa untuk menyiapkan makan siang. Menu makan siang hari ini sangat sederhana tetapi tentu saja harus bergizi, Levi tipe orang yang tidak memanjakan anak-anaknya jika menyangkut makanan. Ia selalu tegas dan tak membiarkan keluarganya mengonsumsi makanan yang kurang sehat.

Setelah lima belas menit menyiapkan akhirnya masakan telah jadi. Eren datang membantunya menaruh setiap mangkuk di meja makan, kemudian membiarkan Levi memanggil kedua buah hatinya.

Sesampainya di depan pintu kamar Levi mengerutkan keningnya saat mendengar suara ribut.

" Miya, aku mau main robot ini! " ucap Arthur sambil mengambil robot kesayangannya dari rak.

" Tapi Miya juga mau main itu! " seru Miya dengan keinginan penuh.

Arthur mengerutkan kening, " Kau selalu main boneka, kenapa sekarang mau robotku?"

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang