Chapter 43

783 50 12
                                    

Happy reading -⁠ᄒ⁠ᴥ⁠ᄒ⁠-





" Obat-obatan sudah, pakaian santai juga sudah. Apalagi yang kurang..." gumam Levi, manik sapphire fokus menatap dua koper berbeda ukuran. Ia menoleh ke toilet setelah mendengar cekikikan suaminya.

" Eren cepat keluar dari toilet! Jangan berlama-lama di sana nanti Arthur bisa sakit."

" Siap mommy!" jawab Eren

Levi menekan pelipisnya, menggulirkan pandangannya kearah pintu ... oh ayolah siapapun tolong hentikan niatnya yang ingin mendobrak pintu toilet. Eren berada di bak mandi dengan Arthur yang ada di pangkuannya sedang bermain busa sabun. Tangan kecil Arthur mengusapkan busa ke wajah ayahnya hingga penuh. Tawa lebar sang ayah membuat putranya semakin kegirangan.

BRAK!

Tawa mereka berdua sontak terhenti, iris hijau keduanya tertuju kearah pintu yang terlepas begitu saja. Wajah Eren menghitam dengan mulut menganga lebar.

" Uwaaakh!! Sayang pintunya jebol..!!"

" Aku tidak peduli."

Levi menatap garang. Ditatap seperti itu oleh istrinya membuat bulu kuduk Eren meremang, ia menyembunyikan wajahnya di balik punggung putranya itu.

" Sudah hampir satu jam kalian berendam dan kau masih tidak ingin keluar?"

Muncul aura hitam mengelilingi tubuhnya. Pria brunette semakin dibuat meringkuk ketakutan sedangkan Arthur sibuk tertawa seraya memainkan gelembung sabun.

" L-levi sayang m-maafkan aku. Kumohon jangan hukum aku atau marah denganku, kumohon sayang!!" ucap Eren sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

" Dua jam lagi kita harus tiba di bandara jika kau masih santai seperti ini kita bisa saja terlambat."

Eren mengangguk cepat, " Baik, baik istriku yang cantik. Suamimu ini segera menurutimu!"

" Tsk menyebalkan."

Tanpa pikir panjang Levi mengambil dua handuk kemudian menyerahkannya kepada Eren agar keduanya segera keluar dari bak mandi. Levi seorang perfeksionis, dia bahkan sudah menyiapkan sendirian semua yang dibutuhkan untuk berpergian. Baju sang suami dan putranya tergantung di lemari pakaian, siap untuk dipakai.

Sambil menunggu Eren berganti baju Levi pun merapikan rambut cokelat Arthur supaya enak dipandang. Ia menambahkan poni agar terlihat menggemaskan seperti ayahnya waktu kecil. Levi tak tahan mencubit pelan pipi putranya lalu menciumnya.

Iris sapphire-nya melirik jam dinding. Jarum jam telah menunjukkan pukul delapan pagi, artinya satu setengah jam lagi mereka sudah harus tiba di bandara. Tujuan keluarga Jaeger kali ini adalah ke Hawai untuk berliburan sekaligus menghadiri acara pernikahan Erwin dengan Armin. Levi tak sabar menantikan momen bahagia tersebut, melihat sahabatnya akan membangun rumah tangga sama sepertinya.

" Levi aku lupa dimana aku menaruh jaket kulitku."

Levi menatap Eren yang muncul dari ruang ganti, " Apa di lemari tidak ada?"

" Aku sudah mencarinya tapi tetap tidak ketemu."

" Sebentar akan ku carikan." ucapnya lalu berjalan ke ruang ganti.

" Seharusnya ada di sini..."

SRET

Belum juga menghabiskan satu menit Levi sudah menemukannya. Helaan nafas keluar dari bibirnya, ia keluar sambil menenteng jaket kulit di tangan kanannya membuat Eren meringis tanpa dosa.

" Seingatku aku sudah mencarinya di lemari sampai berkali-kali t-tapi tetap tidak ketemu hehehe."

" Cepat pakai jaketmu dan pergi sarapan. Aku meminta Hitch membuatkan sarapan, seharusnya sudah siap. Kau dan Arthur bisa makan terlebih dahulu."

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang