Happy reading (✿^‿^)
🍃 Bagi yang sedang berpuasa langsung skip aja bagian papapa nya yaa 🍃
Eren membuka pintu rumahnya, alisnya terangkat sebelah ketika tak mendapati Levi yang biasanya selalu menyambut kepulangannya. Ia menutup kembali pintunya sebelum itu ia melepaskan jaketnya dan menggantungnya di tempat gantung. Saat akan berbalik menemui anak dan istrinya tiba-tiba saja—
PYARR
" Arghhh Ereen!! "
" Levi?!"
Entah kenapa pikiran Eren langsung tertuju pada si raven setelah mendengar teriakan kesakitannya. Ia bergegas ke lantai atas dan tanpa ba-bi-bu mendobrak pintu kamar yang terkunci.
" LEVI...!!! "
Hatinya hancur berkeping-keping melihat Levi terduduk lemas di lantai dengan cairan berwarna bening membasahi sekitarnya. Levi mendongak ke atas, wajahnya sembab penuh air mata.
" Levi?! Apa yang terjadi! "
" Sakit..Eren, perutku..."
Ekspresi Eren benar-benar tak bisa dikondisikan saking paniknya. Pria brunette itu langsung menggendongnya lalu berlari cepat menuju ke mobil. Di tengah larinya tiba-tiba ia berpapasan dengan Hitch beserta Arthur yang baru selesai bermain, wajah wanita itu terkejut melihat Levi tampak lemas di gendongan suaminya.
" L-levi-sama?! Apa yang terjadi padanya?"
" Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, kau jaga Arthur! "
" H-ha'i saya akan menjaganya! Hati-hati Eren-sama!!"
Eren memasuki mobilnya, sepanjang perjalanan tubuhnya terpenuhi keringat akibat rintihan kesakitan Levi. Ia mengelap keringat yang ada di wajah sang istri lalu menggenggam tangan kanannya.
" Sayang,... tenanglah sebentar lagi kita akan sampai."
Levi menangis, " Sakit sekali Eren...perutku seperti diremas..akh...haa...hiks.."
" Oh ayolah jangan sekarang!" ucap Eren kesal melihat lalu lintas yang mulai padat.
Satu bulan sebelum usia kehamilan menginjak sembilan bulan, Levi memberanikan diri mengambil keputusan untuk melahirkan secara normal. Meskipun ada rasa kekhawatiran pada diri Eren, takut jika proses persalinannya akan menyakitkan bagi sang istri tapi ia tetap menyetujui apapun keputusannya. Dan sekarang Eren sangat takut, ketakutan yang belum pernah dirasakannya melihat Levi dalam kesakitan.
Eren menahan air matanya sambil terus mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Beberapa saat kemudian, ia menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk rumah sakit, Eren keluar dari mobilnya membawa tubuh lemas istrinya. Bibirnya mengecup pelipis Levi berulangkali.
" Sayang bertahanlah...bertahanlah.." suaranya tercekat di tenggorokan.
Beruntung ada beberapa suster yang cepat tanggap dan bergegas membantunya menuju tempat bersalin. Levi mencengkeram erat tangan suaminya saat sang dokter datang dan langsung melakukan penanganan.
" Eren,..aku takut! "
" Aku ada di sini sayang, jangan takut kumohon."
" Benar apa yang dikatakan suami anda, tidak perlu takut. Yang perlu anda lakukan sekarang ini adalah tenang lalu tarik nafas yang panjang dan hembuskan perlahan." ucap sang dokter seraya merentangkan kedua kaki si raven.
" Lakukan apa yang dikatakan dokter, Levi, kau pasti bisa."
" Mn! " Levi mulai melakukannya secara perlahan meskipun ia gugup setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You Badly [EreRi]
FanfictionBerisi potongan kehidupan pasangan Eren dan Levi sebagai aktor pemain film Shingeki No Kyojin [ Warning 18+, mpreg, OOC ] Pair : Eren Jaeger x Levi Ackerman © Hajime Isayama Art credit : @usurperen on Twitter Story by : me