EP. 14 : PERMEN UNTUK SEORANG ANAK KECIL

241 20 4
                                    

Have you ever look at someone and wonder,... what is going on inside their head?

Ralat, bukan! Aku bukan they, dalam arti orang asing random tak tersebut buat mbuka topik. I'm alone, so I'm just a 'he', and my name's Han Yujin :)

Perlu foto buat bukti?

Eh btw napa kok jadi mirip Hao sih?? Ah dahlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh btw napa kok jadi mirip Hao sih?? Ah dahlah.

'One hell of a self introduction', like I once said haha. Untung aku dapet kesempatan, berkat author kalian yang sayang banget sama aku jadi dia pengen kalian tau apa isi kepalaku yang terbalut surai legam yang halus dan mengkilap ini. Aku bukan penulis, pilihan kata-kataku juga acak tapi aku harap kalian betah merhatiinnya. Emang kalian tega nyuekin aku, seorang Han Yujin? :'((

Jadi, balik ke pertanyaan di awal. What is going on inside my head?

Nggak, ah. Nggak banyak. Tapi waktu aku cuma berduaan sama kak Ricky, tepatnya di kamar tidurnya yang luas dan hening while I'm topless di depan dirinya yang terduduk di ranjang memfokuskan pandangan ke arahku, all I can think is...

I wanna tease him.

Lagi.

Soalnya aku suka memikirkan tentang hal-hal semacam... 'aku tau ini gak akan terjadi, tapi gimana kalo iya?'

Aku ada perasaan kalian suka yang beginian. Itung-itung sedekah (fanservice) >:)

So, I asked him,

"Enjoying the view?"

Mungkin berlebihan,... mungkin. Tapi sekalian aja, kan?

Kak Ricky nggak mungkin kan tiba-tiba berdiri buat ndeketin aku? Kayak...

Ahem.

Mata kelam terselubung kabut penuh hasrat saling mengunci, tersulut oleh satu percikan api yang awal mulanya mereka remehkan. Segala bentuk kendali akal sehat dalam benak keduanya telah terkubur dalam, diambil alih oleh bisikan godaan penuh maksiat, menjanjikan indahnya kemilau dunia yang membutakan-begitu manis, begitu menggairahkan, sehingga mereka disudutkan pada satu titik permulaan untuk mempertemukan-

PFFT-

Tuh, kan.

Aku miringkan aja pundakku, kukasih akses penampilan 3/4 badanku yang nggak pake atasan sementara kakiku kubalut dusty black jeans ketat, berkatnya aku bisa memamerkan kaki jenjangku. Biasanya aku nggak terlalu mikirin ini, tapi ada untungnya aku lumayan hobi gerak, so my boyish youthful body figure formed by puberty quite much gave off appealing looks... Especially my plush lumpy arms and chest. Dalam arti, aku gak segitunya keliatan malnourished, gitu lho. I'm not saying they're perfect to be... squeezed...?! Ah, astaga,... nggak, lah. And I never really measure it, tapi ada kemungkinan komparasi lemak sama ototku fifty-fifty. Balance. Kak Ricky suka banget meluk aku, and who am I to not fulfill his satisfaction? Aku tau dia nyaman. Sayangnya emang aku gak bakal dapet kecupan lembut yang menggelitik di permukaannya sebagai balasan, tapi,...

BABE...? ㅣ RICKY SHEN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang