EP. 4 : 뺏지! (I Got Him!) (4)

488 46 15
                                    

Setelah lama menghabiskan waktu bersama, siang berubah menjadi sore. Akhirnya, Ricky mengantarkan Yujin kembali ke rumahnya. Di sana, si bungsu disambut oleh sang ibu yang menantikan oleh-oleh. Yah, beliau berharap ada sedikit benda lain di samping titipannya yang ada di daftar. Nyatanya hanya uangnya yang kembali utuh karena Ricky bersikeras membayar semua yang diambil Yujin. Alhasil sang ibu bernasib tak menerima apa-apa, alias tangan kosong. :) Memang agak bandel anak-anak ini.

Di saat Ricky, Yujin dan sang ibu berkumpul di ruang tamu, ibu Han mengira teman baru Yujin itu ingin berpamitan untuk pulang. Namun, yang dikatakannya justru di luar dugaan siapapun.

"Mamah, bolehkah Yujin saya bawa menginap ke tempat saya?"

"Apa?" Itu nyonya Han yang melebarkan matanya kaget.

"Apa??" Itu Han Yujin yang terlanjur senang.

"Saya ingin Yujin menginap semalaman di rumah saya. Apakah boleh?" Ulang Ricky, dengan harapan idenya tidak ditolak siapa-siapa. "Saya akan menemaninya dengan baik dan memastikan semua fasilitas tersedia bagi Yujin seorang." Tambahnya untuk memberi keyakinan.

"Mah..." Yujin menatap ibunya memelas.

"싫어? (kamu tidak mau?)" Tanya sang ibu.

"Lho-ih, mamah gak peka! Ya aku mau, lah! Boleh, ya? Ya, ya, ya?" Pinta si bungsu dengan nada manja.

"Ya, terserah! Terserah kamu aja."

"Yeheyy, makasih maah~!" Yujin tersenyum cerah. "Kak Ricky, ayo tunggu aku di kamar aja. Aku mau bawa tas, gak papa, ya?"

"Ya, bawa saja." Sahut Ricky senang. Ternyata keinginannya yang cukup impulsif dikabulkan begitu saja.

Ya iya, donk. Kan karakter utama akwkaok.

Setelah Yujin selesai mengepak barangnya, keduanya kembali ke ruang tamu untuk berpamitan dengan sang ibu. Tepat sebelum Yujin dan Ricky pergi meninggalkan ruangan, ibu Han tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan hendak menanyakannya langsung.

"한유진. 마마가 한 질문이 있어. (Han Yujin. Mama punya satu pertanyaan.)" Ujar sang ibu, yang hanya dibalas Yujin dengan alisnya yang mengangkat. Tanpa mereka sadari, pembicaraan itu menghentikan Ricky juga. Iapun berdiri diam di ambang pintu. "니가 혹시 남자를 좋아하네? (apa mungkin kamu menyukai laki-laki?)"

Yujin yang syok melebarkan matanya kaget. Ia lalu tertawa kaku sebelum memberi jawaban.

"아냐!! 그런 생각이 들었어 왜?! (nggak! kenapa kok kepikiran begituan?!)"

"그냥~! 사실 마마가 상관이 없어. 이게 니 인생이야. (sekedar~! jujur aja mama nggak keberatan. ini hidupmu.)"

"무슨 솔이야?? 안돼!! 그건 안돼! (apa maksud mama?? gak bisa!! gak boleh gitu!)"

"하, 어쩌라고. (hah, terserah.)" Nyonya Han mengerlingkan matanya malas. "Nak Ricky, tolong jaga anak bungsu saya ini, ya? Lumayan beban rumah berkurang satu haha."

"Saya akan menjaga Yujin dengan baik." Ricky mengangguk ramah, berusaha tak menghiraukan ucapan nyonya Han dan Yujin yang menatap ibunya sinis. "Mari."

Sesampainya di rumah Ricky, Yujin meminta untuk mandi. Ricky mempersilahkan sang tamu untuk menggunakan kamar mandi di kamar tidurnya-kelak mereka juga akan tidur di sana bersama. Meninggalkan Yujin yang sibuk membersihkan diri, Ricky memilih untuk duduk santai di ruang televisi. Jangan khawatir, ia sudah memberi tahu si manis.

Terduduk sendirian di sofa, Ricky mengaktifkan ponselnya dan mendapati banyak notifikasi dari teman-temannya. Rupanya mereka mengomentari foto-foto yang sempat diambil saat mereka berjalan-jalan.

BABE...? ㅣ RICKY SHEN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang