EP. 25 : SHEN'S WONDERLAND (4) (Kesialan)

133 12 0
                                    

ganti cover troosss

.
.
.

Selain olahraga, apakah kalian tau apa yang disukai Zhang Hao? Jawabannya adalah Webtoon! Lelaki itu suka jenis literasi macam ini, dan genre cerita yang diminatinya tidak hanya satu. Ia tidak sebatas membaca shounen atau thriller atau isekai saja---semua ia baca! Bahkan cerita romansa juga ia sukai. Rasanya hampir semua karya yang diunggah aplikasi berlogo hijau tersebut telah ia selami kisahnya. Jadi, memang benar. Ia tidak terjebak dalam satu genre saja.

Syaratnya hanya satu.

Asalkan plotnya menarik.

Oh, dua, sih.

Plus, asalkan nggak ada adegan dewasanya.

Hao paling tak suka kalau tiba-tiba muncul adegan romansa yang menjurus ke arah erotisme dalam bacaannya. Sekali ia menemukannya tanpa sengaja, ia akan berhenti membaca Webtoon tersebut tanpa memedulikan sisa plot yang belum ia tamatkan. Dengan hal ini, sudah pasti ia cocok dengan Ricky.

Mereka sekedar tidak nyaman dengan apa yang seharusnya tidak diekspos.

Pada suatu malam yang biasa-biasa saja (ini sekitar dua minggu sebelum malam perkenalan diri), Hao dan Hanbin tengah beristirahat bersama di kamar yang mereka bagi berdua. Hao sibuk membaca Webtoon di kasurnya sendiri dan Hanbin nampak terduduk bingung di kasur yang lain.

TMI, Rickjin adalah satu-satunya penghuni kosan tersebut yang berbagi kasur ;^

Hanbin pada saat itu sedang dilanda overthinking. Ia belum lama berubah status menjadi mahasiswa, dan pada saat-saat ini mulai banyak hal yang membuatnya merasa terbebani. Memang benar ia mengikuti minatnya untuk lebih dalam mempelajari matematika. Yang membuatnya merasa janggal sekedar soal lingkungan sekitarnya. Ia merasa kemampuan bersosialisasinya sedang menurun, dan menurutnya justru Hao yang notabenenya introvert tulen nampak lebih mudah memperluas pertemanannya. Itu bukan hal buruk, dan Hanbin bukannya benci jika Hao menemukan lebih banyak teman---ia turut berbahagia, sungguh. Hanbin sekedar mengalami krisis ringan.

Maka, lelaki itu dengan was-was mendekati Hao yang berbaring santai di ranjangnya. Omong-omong Hanbin hampir saja iri pada Hao yang kini sudah memiliki pekerjaan, tetapi tidak ada yang perlu tahu soal itu. Itu rahasia antara dirinya dan Tuhan dan aplikasi memo di ponselnya.

Hanbin pun mendudukkan diri di pinggiran kasur Hao. Sebenarnya dari awal Hao sudah menangkap hawa yang janggal yang menguar dari teman sekamarnya, namun ia memilih untuk tidak mengungkitnya jika Hanbin tidak membuka diri. "Hao-ya..."

"Ya?" Hao menatap mata lawan bicaranya dan mendudukkan diri.

Hanbin pun mengaku bahwa dia ingin bercerita. Hao maklum dan mengakhiri agenda membaca Webtoon-nya.

Kebetulan, apa yang ter-display di layar Hao nampak sekilas. Ia mendapati benda pipih itu menampilkan judul bacaan yang tengah diminati Hao. Walau dilanda kerisauan, ia masih memiliki rasa ingin tahu, maka ia berusaha mengingat judul itu.

Yah, naasnya Hanbin tidak terlalu paham bahasa Inggris. Akibatnya, ia keliru membaca webcomic lain dan muncul kesalahpahaman yang membuat Hao sebal.

Let's talk about it later, shall we-- :D

"Namaku Zhang Hao, umurku dua puluh, sama kayak Yujin. Terus---oh, MBTI-ku ISFP-T, dan pertanyaan-pertanyaannya bikin pusing parah, aku cuma nyoba tes sekali gara-gara dipaksa... Yujin, dan aku gak mau ngulang lagi. Aku sekarang udah kerja sebagai pelatih sepak bola. Salam kenal."

BABE...? ㅣ RICKY SHEN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang