EP. 29 : ROCKY ROAD (1) (Instinct)

129 5 5
                                    

Bayang-bayang ketakutan terbesar bocah random kesayangan kita; Han Yujin-lah yang cukup untuk membuat author oleng dari ongoing plot yang mangkrak cukup lama. Author minta maaf ya, soalnya habis jalan-jalan hehe.

Seperti yang sudah disebutkan di chapter sebelumnya, satu hal, atau,... bayang-bayang kejadian yang ditakuti Yujin adalah jika pada suatu hari Ricky diutus untuk berubah wujud menjadi perempuan secara tiba-tiba.

It's ridiculous, i know, tapi fantasi dikit ga ngaruh kan ya? I mean, why not? A little fun won't hurt. Canon non canon mboh wes pokok ngene hehe.

Jadi, semuanya dimulai pada suatu hari yang cerah-cerah berawan, ketika langit biru azure memutuskan untuk sedikit bersembunyi di balik awan kelabu. Cuacanya cenderung sejuk dan sedikit berangin, dan Ricky tidak masuk sekolah.

Untuk kedua kalinya.

Setidaknya selama Yujin menjadi kenalan VVIP Ricky.

Tentu bocah berambut kelam itu merasa penasaran, kira-kira mengapa si kakak tidak hadir. Apakah sakit perut seperti sebelum ini? Tapi, mau berapa kali Yujin mengecek jika terdapat pesan baru dalam chatroom-nya, tetap tak ada yang muncul. Ia cemas, itu tak dapat dipungkiri. Setelah cukup lama berbisnis---eh,.. berhubungan dekat dengan Ricky, ia sudah cukup merasa terikat dengannya. Jika istilah terikat masih terdengar kaku, mungkin mereka lebih cocok dianggap saling... terkait! Paling gak agak lebih natural dikit, lah. Kedekatan, atau bonding yang real itu nggak melibatkan bondage dan captivity; kalo kalian deket ya kalian otomatis bound to each other, entah kalian sadar atau nggak.

Maka Yujin pun melanjutkan kesehariannya dengan rasa khawatir yang membuncah, membuatnya resah. Ia tak dapat fokus pada pelajaran-pelajaran yang berlangsung, dan jika diajak berbicara bakal nyambung gak nyambung. Apa ada yang mengambil sebongkah bagian dari hatinya? Tulus, kok, suer. Ini murni soal pertemanan.

Beruntung, pada saat jam pelajaran terakhir tengah berjalan, Yujin akhirnya menerima pesan dari kak Ricky tersayangnya. Sungguh, rasanya seperti ada yang mencubit jantungnya. Bocah itupun segera membuka chatroom bersama mereka untuk mengecek apa yang disampaikan si kakak.

At this point, Hao udah ga peduli soal Yujin buka-buka HP pas pelajaran. Udah eneg dia sama vibe mereka yang cem apa-apa ngabarin ayang.

Dan, ketika Yujin membuka ruang percakapan mereka, bukannya kabar sakit atau izin atau mantenan ataupun... apapun itu yang menyambutnya. Ia hanya menerima pesan singkat yang berbunyi;

meng iky | Yujin. aku bingung

Hah... Yujin juga bingung, sumpah. Dia udah niat-niat mampir kelas 12, juga udah nanya-nanya Jay yang resehnya ampun-ampun juga gak membuahkan hasil. Bengong siapa coba. Menilai dari cara bicaranya, kayaknya ada masalah serius. Kan Ricky bisa aja manggil Yujin pake panggilan-panggilan sayang manis asin kayak biasanya, tapi kali ini kok nggak. Mana penggunaan tanda titiknya itu bikin Yujin mbayangin nada bicaranya. Pasti teges-teges datar gitu. Lumayan seksi sih, jujur aja.

Ehem, akhirnya ya,... Yujin bales deh dengan susunan kata yang sekiranya tetep santai tapi gak terlalu santuy;

emang napa kak? |
lagi sakit kah? |

Ricky memerlukan waktu sekitar lima menit untuk membalas, dan itupun hanya mengulang hal yang sama; intinya dia bingung. Bingung, deh. Kok bisa seorang Ricky Shen bingung? Kalo Yujin perlu mbantu, mbantu apa? Eh. Apa jangan-jangan Yujin diminta ngembaliin semua uang Ricky yang telanjur dihabisin buat dia?? Yujin tuh melarat, suer! Mana si kak Ricky kalo udah manjain Yujin gak nanggung-nanggung!! Kapok deh!! Mosok buat ngelunasin balik Yujin harus nge-

BABE...? ㅣ RICKY SHEN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang