EP. 19 : I CAN'T TAKE IT, JELLY POP! (1)

152 8 0
                                    

Ting...!

Ting...!

Ting...!

Ting...!

···

Ting...!

Ting...!

Ting...!

"Raja Quanrui,... Ada apa?"

Ricky berhenti memutar sendok teh dalam gelas kacanya. Ia yang tadinya menatap ke kejauhan beralih fokus pada teman-temannya yang terang-terangan memperlihatkan raut penasaran.

"Emang aku kenapa?" Ricky malah bertanya balik, terutama pada Jay yang telah memulai percakapan dengannya.

"Aku..." Malah Ollie yang menjawab, selagi ia berusaha mengambil satu bongkah besar es batu milik Ricky dengan sedotan. Kemungkinan besar es yang diincarnya itu akan... jatuh. "Aku yakin kak Ricky sama Yujin lagi berantem."

"EH??" Jay dan Brian menatap Ollie tak percaya. Saking ributnya reaksi mereka, es batu yang dicuri Ollie benar-benar jatuh. Gak papa, biar bocilnya mengenal dunia yang keras.

Memang benar, sedari tadi Ricky tengah menatap Yujin yang duduk bersama teman-teman kumpulannya. Walau kantin itu ramai, Ricky merasa semua suara berisik di sekitarnya perlahan-lahan mengecil dan akhirnya menjadi sunyi, menyisakan dia dan Yujin yang jauh di sana, yang tanpa sekalipun menoleh barang sekalipun ke arahnya. Seperti dunia yang bising hanya berputar di sekelilingnya dan si adik.

"Anu, kalian berantem gara-gara apa? Bukannya kalian deket?"

Yang bertanya barusan bukan Jay, bukan Brian atau Ollie, bukan juga Hiroto. Itu adalah Gyuvin---ya, Gyuvin yang baru saja kenal dengan Yujin. Posisi duduk anak tampan itu adalah tepat di sebelah si Shen.

Ricky enggan menjawab. Ini masalahnya dengan Yujin, maka harus dia sendiri yang menuntaskannya. Lebih baik seperti ini, memperlakukannya dengan berhati-hati seperti prahara rumah tangga. Hatinya sebagai seorang kakak meronta-ronta di dalam, ingin sekali mengambil kendali otak dan tubuhnya supaya yakin bahwa menghampiri si manis saat itu juga adalah keputusan yang paling tepat. Namun Ricky masih memiliki sifatnya yang keras kepala. Kemantapannya untuk bertindak perlahan-lahan sudah absolut.

Maka sebab itu, Ricky hanya terus menatap Yujin dari jauh. Menyadari bahwa adiknya itu juga kesepian dan bosan, namun juga tidak memilih untuk datang padanya.

Akhirnya, pada satu titik, Yujin pun secara tiba-tiba mengangkat kepalanya dan bertukar pandang dengan Ricky. Entah siapa di antara keduanya, namun ada salah satu pihak yang merasa terkejut bahkan nyaris tersentak. Beruntung ia memiliki kendali otot yang baik, yang mana tepat sekali untuk momen itu. Dia punya image yang harus dipertahankan.

Coba tebak siapa :3

Tatapan yang Yujin terima dari Ricky membuatnya merasa seperti mangsa dalam teritori seekor predator. Mau lari kemanapun dan bersembunyi, ia tak akan bisa kabur, dan pasti nasib terakhirnya adalah diterkam dan...

Hah,... Yujin sedang tidak mood untuk candaan macam ini.

Namun, berbicara dari POV author yang terhimpit dan berposisi untuk mengkisahkan hidup mereka seakan-akan mereka nyata, itu sebenarnya gara-gara memang sorot Ricky sudah tajam tanpa bermaksud mengintimidasi. Ah, kalian paham, lah.

Sementara untuk Ricky, ia merasa seolah Yujin adalah anak bangsawan yang memandangnya rendah, menatapnya remeh dan tak lagi memberinya kepercayaan. Singkatnya, ia merasa seperti buangan.

BABE...? ㅣ RICKY SHEN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang