EP. 22 : SHEN'S WONDERLAND (1) (Fondasi)

165 11 0
                                    

WARNING!
slight woongrick

:P

.
.
.

Inget gak di bagian perkenalan tokoh, Ricky bilang kalo cita-citanya itu njadiin rumahnya kos-kosan? Emang seolah-olah post itu nggak ngaruh tapi ayo kita bayangin buat beberapa chapter ke depan :D

Iyaw

Beberapa >:3

Btw maaf ya kalo trope kos-kosan tuh klise tapi lumayan seru sih hehe... Kita semua pada suka-suka aja kan sama yang klise ya gak?

Jadi ceritanya dimulai waktu Ricky sudah bersinggungan sama kelulusan. Oh dan kita skip aja bagian ujiannya karena gak asik.

Sebagai orangtua yang baik, ibu Shen bertanya ke anak satu-satunya mengenai apa yang ingin dilakukan sang putra untuk ke depannya. Beliau dan juga sang suami merupakan pasangan open minded, sehingga apapun itu selama tidak memangsa ternak warga akan mereka restui. Karena memang Ricky berpikir rumah yang dibeli orangtuanya itu kebesaran, maka ia pelan-pelan mengusulkan gagasannya. Juga katakanlah kepemilikan rumah itu diserahkan ke Ricky makanya lebih diizinkan pengadaannya. Toh juga kalo anaknya gak terlalu ngelencer kan mama Shen jadi tenang. Terus urusan rumah buat tempat tinggal papa mama gampang aja, mereka masih punya satu lagi kediaman di luar kota yang ukurannya jauh lebih kecil ketimbang rumah yang besar ini, dan mereka sebenarnya lebih sering beristirahat di kediaman itu.

Gak masuk akal, ya? Hehe.

Rumah yang sekarang ditinggali Ricky ini punya dua lantai. Di lantai atas ada empat kamar. Satu kamar Ricky, satu kamar orangtuanya, satu kosong bener-bener nganggur dan satu memang dibiarkan kosong sama Ricky. Buat yang udah baca chapter tertentu muungkiiin ngerti kenapa dibiarin kosong :'). Terus di lantai bawah ada tiga kamar, semua kosong dan nganggur. Ricky sekiranya bisa nyediain empat kamar buat disewakan jadi kamar kos putra.

Jadinya Ricky diizinkan deh! Ricky bersedia aja kok buat handle semuanya sendiri, cuma di dalam kepala dia terbersit soal Yujin. Yujin itu sama kayak dia, maunya langsung kerja habis lulus SMA.

Yah gini ini sebenarnya bisa jadi celah, ya, kayak,... kenapa kok mereka gak daftar SMK aja sekalian ngasah minat dan bakat? Gak tau, udah terlanjur. Toh masuk aja, kan? Sebenernya ini dulu cita-cita author, lho, buat masuk SMA terus kerja. Bedanya author lulusan SMK gara-gara banting setir (korban sistem zonasi) tapi sisanya kurang lebih sama.

Balik ke dunia fiksi, Ricky pengen njadiin bisnis kos-kosan ini bisnis bersama sama Yujin. Atau, paling gak mereka partner-an dan saling membantu dan kerja sama dan yang paling penting; berbagi untung. Ricky tuh nggak punya banyak kemauan, kok. Buat dia, hidup itu cuman soal jalan dari hari ke hari, menghadapi apa yang datang dan optimis soal hari esok. Karena itu, dia pengen Yujin ada di sisinya. Selain karena emm dia memang sayang bener sama bocah itu, dia sudah banyak tau soal kemampuan Yujin yang diasah dari rumahnya sendiri. Yujin itu katakanlah ambil peran jadi 'upik abu' di kediaman keluarga Han, tapi berkat itu ia punya banyak keahlian mengurus rumah yang sebenarnya standar namun sangat menguntungkan. Kasarannya tuh ketimbang dikit-dikit bayar tukang atau pembantu mendingan sama adek manisnya itu aja gak sih? Udah bisa bebersih segalanya, bisa bebenah, bisa kerja nukang, juga bisa masak, bisa cuci baju sama buat cuci mata, lagi! Eh-

BABE...? ㅣ RICKY SHEN & HAN YUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang