Prolog

11.7K 436 0
                                    


"Christy!Christy! Kesini kamu!"ucap wanita itu dan langsung dihampiri oleh Christy kecil.

"Iya bunda"

"Jemurin baju baju ini dan jangan masuk sebelum tugas kamu selesai paham?"

"Baik bunda Christy mengerti"jawab christy, tersenyum manis kepada wanita yang ia sebut bunda itu.

Ini sudah menjadi kegiatan sehari hari christy,menyapu,mengepel,dan membersihkan rumah membantu asisten di rumah orang tuanya.

Tidak,mereka bukan orang tua kandung christy, melainkan kakak dari ibu kandung christy yang telah lama meninggalkan nya. Sehingga ia dititipkan di rumah ini, rumah yang berisi orang orang yang tak menginginkan adanya Christy.

"Non sini bibi bantu ya."bibi menawarkan dirinya untuk membantu Christy kecil yang tampak kesusahan karena tinggi badannya yang tidak sampai.

"Jangan bi nanti aku dimarahi bunda mending bibi siapin makanan aja buat sarapan ayah,bunda,kak zee sama kak chika."ucap Christy sambil menyekat keringat yang membasahi keningnya.

"Bibi sudah siapkan makanan untuk mereka, jadi boleh ya bibi bantu kamu?"ucap bibi.

Christy mengangguk tanda setuju apa yang bibi tawarkan sambil tersenyum manis ke arah bibi."terima kasih ya bi".

Sambil menjemur pakaian mereka juga sedikit berbincang mengenai kegiatan sekolah Christy, waktu berlalu tak terasa akhirnya mereka selesai menjemur.

Setelah membereskan semuanya bibi dan Christy masuk ke dalam rumah untuk sarapan. Christy langsung duduk di meja makan nya untuk sarapan bersama orang yang ia anggap seperti keluarga nya sendiri.

Christy beralih mengambil nasi dan ayam goreng yang sudah ada di depan nya, Christy hendak mengambil bagian ayam yang ia suka, paha ayam.

"Jangan ambil bagian itu paha ayam itu untuk zee."ucap wanita itu sambil memukul punggung tangan Christy.

Setelah itu,wanita itu mengambil bagian lain dari ayam yang paling sedikit dagingnya.

"Yaa kepala ayam apa enaknya sih kepala ayam"ledek Zee.

"Gapapa yang penting makan ayam terima kasih ya bunda"ucap Christy sambil tersenyum manis.

"Yasudah cepat makan dan habiskan makanan kalian nanti kalian telat kesekolah"ucap pria paruh baya yang Christy sebut ayah itu.

Kilas balik kejadian beberapa tahun sebelum hari ini.

"Kamu mau ngurus anak ini!? Kamu mau kena sial gara-gara anak ini iya!?"bentak Cio kepada istrinya.

"Tolong mas kamu ngertiin keadaan aku."

"Ini permintaan mendiang adik aku, aku juga gamau ngurus anak ini tapi ini demi adik aku"Lanjut Shani untuk meyakinkan suaminya.

Sampai hari ini anak itu ada di rumah ini ia tumbuh bersama anak kandung Shani dan Cio, Chika dan Zee.
Angelina Christy,bukan mereka yang memberikan nama itu,tetapi itu adalah salah satu permintaan dari mendiang adik Shani.

                                 •••••••

Chika Zee dan Christy telah menapakkan kakinya di sekolah, mereka memisahkan diri, tidak sekelas karena mereka memiliki perbedaan umur.

Saat ini ketiganya masih duduk di bangku sekolah dasar. Di sekolah Chika adalah anak yang pintar,mempunyai paras yang cantik serta otak yang cerdas membuat ia disegani oleh teman sekelasnya.

Sementara Zee adalah anak yang berbakat di bidang seni,dan Christy.
Christy hanya anak biasa, ia tak memiliki otak yang cerdas seperti Chika ataupun bakat menonjol seperti Zee.

Christy hanyalah anak polos yang mengikuti siapapun yang memberinya perintah terlepas apakah itu baik atau tidaknya. Bel istirahat telah berbunyi, tak butuh waktu lama siswa/i sekolah dasar itu langsung berhamburan menuju kantin.

"Akhirnya istirahat"Gumam Christy.

Christy beralih mengambil bekal di dalam tas nya, ia hanya di bekali nasi dengan abon sapi sebagai lauknya.

Berbeda dengan Chika dan Zee yang dipenuhi kebutuhan gizi nya, bahkan Christy hanya membawa air putih untuk minum dan uang saku pas-pasan ketika Chika dan Zee membawa botol minum berisi susu putih serta uang saku yang terbilang cukup banyak.

Terlalu banyak perbedaan diantara mereka,mungkin karena Christy bukanlah anak kandung Ayah dan bundanya. Tetapi Christy kecil tidak cukup dewasa untuk memahami hal itu.

"Dorrr."ucap salah satu teman satu kelas Christy yang membuat Christy tersedak dan batuk.

Saat Christy hendak mengambil botol minumnya ternyata temannya lebih dulu mengambil botol minum Christy.

"Mau minum yaa coba sini ambil hahaha"titah salah satu dari mereka sambil melempar lempar botol minum Christy.

Chika tak sengaja lewat di depan kelas Christy, ia melihat kejadian itu dan langsung menghampiri mereka.

"Balikin cepat!!"ucap Chika meninggikan nada.

"Atau kalian mau aku laporin ke guru?!"lanjut chika

"Kaburrr"ucap salah satu dari mereka.

Chika mengambil botol minum itu dan langsung memberikannya pada Christy.

"Makasih kak"ucap Christy tersenyum setelah meminum air itu.

"Hmm"ucap Chika datar dan langsung meninggalkan Christy di kelasnya.

Christy merunduk sedih, ia tak mengerti mengapa ayah dan bundanya memperlakukan dirinya berbeda dari kakak kakaknya.

Dan kakaknya pun terlihat seolah tak peduli akan kehadiran nya.

Tuhan apa salahku kenapa ayah dan bunda memperlakukan aku berbeda dengan kakakku? Batin Christy.




Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang